

TS
alex.daddario
Indonesia Sudah Terlalu Banyak Kehilangan Orang Baik karena Corona

Jodoh, rejeki dan maut memang masih menjadi misteri kehidupan. Sampai kapanpun. Hanya Tuhan lah yang berhak menentukan ketiganya. Terutama kematian, setiap makhluk hidup di muka bumi ini pasti akan mengalami yang namanya kematian. Dan pandemi covid-19 ini sudah banyak membuat kita kehilangan orang-orang baik, orang-orang hebat, tokoh-tokoh penting, penghibur, keluarga, sahabat, tetangga, dan lain sebagainya. Baik di Indonesia maupun di dunia.
Virus corona memang tak tahu diri, siapa saja bisa diserangnya. Keberadaan vaksin covid-19 bukan lagi kebutuhan, tapi sudah sangat urgent. Sebelum makin banyak berita kematian baik di social media, portal berita, group WA, dan lain sebagainya.
Di Indonesia, salah satu penyanyi kenamaan di era 90-an Yopie Latul meninggal dunia pada 9 September 2020 karena covid-19 pada usia 65 tahun. Meski awalnya dia adalah orang tanpa gejala (OTG), namun virus ini akhirnya merenggut nyawa pelantun lagu poco-poco ini.
Tak lama berselang, pada tanggal 14 September 2020, artis Ade Firman Hakim meninggal dunia di usia 31 tahun. Masih sangat muda bukan? Ade diduga meninggal karena covid-19. Meski keluarga telah membantah, namun pihak management Ade membenarkan bahwa Ade sempat dinyatakan positif terpapar covid-19.
17 Januari 2021 publik dikejutkan dengan kabar meninggalnya salah satu pemeran epic Mak Lampir Farida Pasha. Ia meninggal di usia 68 tahun karena virus covid-19. Tak lama berselang, pada 2 Februari 2021, artis Soraya Abdullah juga meninggal dunia karena covid-19 di usia 42 tahun. Hal ini diketahui dari laman Instagram sahabatnya, Umi Pipik.
Tak hanya pesohor saja yang meninggal karena covid-19, ada juga dari kalangan ulama. PBNU menyatakan, selama Maret hingga Desember 2020 ada 234 kiai dan tokoh NU yang meninggal. Meski tak disebutkan mereka meninggal karena covid-19 semua, setidaknya jumlah kematian tokoh NU selama pandemi covid-19 naik 6 kali lipat dari tahun sebelumnya, yakni 40-an yang meninggal.
Virus covid-19 benar-benar ada. Dan akan terus menimbulkan kematian jika tidak segera dikendalikan. Berdasarkan portal berita detik.com, jumlah kematian karena covid-19 di Indonesia adalah 33.183dari 1.217.468 kasus. Angka yang besar bukan? Data ini per-14 Februari 2021, pukul 16.15 wib.
Dengan datangnya vaksin covid-19 Sinovac, dan vaksinasipun sudah dimulai, kita berharap pandemi ini segera dapat dikendalikan sehingga jumlah penderitanya akan berkurang terus berkurang, jika bisa hingga 0 kasus. Tak ada yang tak mungkin. Jika kita taat untuk vaksinasi, tetap menjaga protokol kesehatan, semua stackholder berperan sesuai dengan kapasitas masing-masing aku yakin 1 tahun paling lama 2 tahun ini pandemi bisa dikendalikan.
Menurut pakar imunologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Dr. dr. Agung Dwi Wahyu Widodo MSi, kita butuh setidaknya 4 tahun untuk terbebas dari masker. Bisa lebih panjang lagi jika masyarakat tidak patuh aturan.
Aku sendiri tak mempermasalahkan vaksin covid-19 yang digunakan. Baik Vaksin Sinovac maupun vaksin covid-19 lainnya. Selama itu aman, tanpa efek samping negatif, kenapa harus takut? Aku siap kapanpun diminta untuk vaksin covid-19.
Virus corona memang tak tahu diri, siapa saja bisa diserangnya. Keberadaan vaksin covid-19 bukan lagi kebutuhan, tapi sudah sangat urgent. Sebelum makin banyak berita kematian baik di social media, portal berita, group WA, dan lain sebagainya.
Di Indonesia, salah satu penyanyi kenamaan di era 90-an Yopie Latul meninggal dunia pada 9 September 2020 karena covid-19 pada usia 65 tahun. Meski awalnya dia adalah orang tanpa gejala (OTG), namun virus ini akhirnya merenggut nyawa pelantun lagu poco-poco ini.
Tak lama berselang, pada tanggal 14 September 2020, artis Ade Firman Hakim meninggal dunia di usia 31 tahun. Masih sangat muda bukan? Ade diduga meninggal karena covid-19. Meski keluarga telah membantah, namun pihak management Ade membenarkan bahwa Ade sempat dinyatakan positif terpapar covid-19.
17 Januari 2021 publik dikejutkan dengan kabar meninggalnya salah satu pemeran epic Mak Lampir Farida Pasha. Ia meninggal di usia 68 tahun karena virus covid-19. Tak lama berselang, pada 2 Februari 2021, artis Soraya Abdullah juga meninggal dunia karena covid-19 di usia 42 tahun. Hal ini diketahui dari laman Instagram sahabatnya, Umi Pipik.
Tak hanya pesohor saja yang meninggal karena covid-19, ada juga dari kalangan ulama. PBNU menyatakan, selama Maret hingga Desember 2020 ada 234 kiai dan tokoh NU yang meninggal. Meski tak disebutkan mereka meninggal karena covid-19 semua, setidaknya jumlah kematian tokoh NU selama pandemi covid-19 naik 6 kali lipat dari tahun sebelumnya, yakni 40-an yang meninggal.
Virus covid-19 benar-benar ada. Dan akan terus menimbulkan kematian jika tidak segera dikendalikan. Berdasarkan portal berita detik.com, jumlah kematian karena covid-19 di Indonesia adalah 33.183dari 1.217.468 kasus. Angka yang besar bukan? Data ini per-14 Februari 2021, pukul 16.15 wib.
Dengan datangnya vaksin covid-19 Sinovac, dan vaksinasipun sudah dimulai, kita berharap pandemi ini segera dapat dikendalikan sehingga jumlah penderitanya akan berkurang terus berkurang, jika bisa hingga 0 kasus. Tak ada yang tak mungkin. Jika kita taat untuk vaksinasi, tetap menjaga protokol kesehatan, semua stackholder berperan sesuai dengan kapasitas masing-masing aku yakin 1 tahun paling lama 2 tahun ini pandemi bisa dikendalikan.
Menurut pakar imunologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Dr. dr. Agung Dwi Wahyu Widodo MSi, kita butuh setidaknya 4 tahun untuk terbebas dari masker. Bisa lebih panjang lagi jika masyarakat tidak patuh aturan.
Aku sendiri tak mempermasalahkan vaksin covid-19 yang digunakan. Baik Vaksin Sinovac maupun vaksin covid-19 lainnya. Selama itu aman, tanpa efek samping negatif, kenapa harus takut? Aku siap kapanpun diminta untuk vaksin covid-19.
Referensi:
1, 2, 3, 4, 5, 6.
Diubah oleh alex.daddario 15-02-2021 14:03
0
482
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan