Assalamualaikum, Salam Sejahtera, Shalom, 

Om Swastiastu, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan

Sebelumnya dihaturkan kepada rekan-rekan tionghoa yang merayakan, Gong Xi Fa Cai, Selamat Tahun Baru Imlek 2572 Kongzili dan 4719 Huangdi, semoga di Tahun Kerbau Logam, bisa membawa keberkahan dan kedamaian untuk bersatu dan bangkit membangun negeri.


Langsung saja, Nubie sendiri kebetulan orangtua (Abah) lahir di Pemangkat, walaupun Nubie lahir di Jakarta, tetapi pada 1994-1999 Nubie sekeluarga pernah diboyong Abah Nubie untuk merasakan tinggal di kampung halaman orangtua dan merasakan bersekolah disana dengan tiga jenjang berbeda, di Kota Pemangkat sebuah kecamatan di pesisir pantai Kabupaten Sambas.


Dari bersosialisasi kehidupan di Pemangkat plus dengan rekan sekolah yang banyak beretnis Tionghoa, diantaranya yang Nubie ingat namanya ada Ng Jun Fuk, Ng Dji Kong, Sun Fan Cin, Cong Dji Choi, Cang Fui Lang, dll, Nubie jadi mengenal kebudayaan dan adat istiadat mereka yang menurut Nubie cukup eksotis dan bisa menjadi daya tarik wisata, diantaranya Tepekong (Kelenteng) yang megah serta perayaan Hari Raya Imlek.


Meskipun dulu belum ditetapkan sebagai libur nasional, tetapi sekolah di sana sudah ada kebijakan tersendiri untuk memberikan libur kepada siswa yang beretnis Tionghoa untuk merayakan Imlek, dan memang suasana Imlek di Pemangkat menjadi kenangan tersendiri bagi Nubie dengan semaraknya hiasan lampion dan ornamen bernuansa merah cerah, tetapi perayaan yang paling ramai justru pada saat hari ke 15 yang dikenal dengan CAP GO MEH, dan yang bisa menjadi ciri khas perayaan di sana antara lain :

1. Ritual membersihkan Tepekong dengan saling gotong royong antarsesama warga Tionghoa baik tua maupun muda, termasuk menghias dengan ornamen-ornamen khas dan pada hari Imlek-nya mereka pun dengan khidmat berbondong-bondong melakukan sembahyang di pagi hari.


2. Petasan yang silih berganti mulai dari malam sebelum Imlek sampai dengan yang paling sahut-sahutan pas menjelang Cap Go Meh, dan petasan disana pun tentunya dengan ukuran yang cukup besar dan beberapa yang meledak diudara memancarkan warna yang meriah yang sepertinya beda dengan petasan lokal.


3. Saling berkunjung antarwarga Tionghoa, dan mereka di Pemangkat merayakan Imlek layaknya Idul Fitri umat Muslim, dengan saling berkunjung ke kerabat dan tentunya sajian makanan khas Imlek tidak ketinggalan seperti kue kering, kue keranjang, jeruk, ikan bandeng, lapis legit, dan kalau beruntung kadang kita yang ikut menghormati mereka pun kebagian angpao juga.


4. Arak-arakan Barongsai (yang berkepala singa) dan Liong (yang berbentuk naga panjang) melintasi jalan besar dan keramaian, dengan dentuman dan tabuhan gendang serta simbal yang khas yang bikin mereka yang ada dibalik topeng singa/naga menjadi semangat meliuk-liuk, dan beberapa warga yang menonton tak lupa ada yang memberikan angpao ke dalam mulut Barongsai atau Liong tersebut, bahkan beberapa pernah diadakan kompetisi Barongsai atau Liong.


5. Arak-arakan Sinsang, Tatung, dan para Tetua yang disegani, yang biasanya digelar pada saat Cap Go Meh, dimana para Sinsang/Tatung dari berbagai kelompok atau kelenteng yang arak-arakannya bisa panjang sekali memenuhi ruas jalan, dengan keahliannya memamerkan berbagai atraksi berbau mistis dan ilmu kebal, ada yang duduk di atas bangku beralaskan paku, duduk di atas bilah pedang, ada yang sambil memotong/menusuk lidah, sampai dengan ritual meminum darah hewan, tentunya sambil diiringi tabuhan gendang dan simbal yang semarak.


Demikan yang bisa Nubie ceritakan pengalaman selama di Pemangkat dan pernah menyaksikan perayaan Imlek dan Cap Go Meh, yang selain di Pontianak, kota Pemangkat dan Singkawang memang terkenal dengan nuansa dan etnis Tionghoa yang sangat ramai, bahkan atraksi saat Imlek dan Cap Go Meh dijadikan ajang wisata kebudayaan dan masyarakat sekitar pun sangat respek menghormati dan menyemarakkan.


Xie Xie dan mohon maaf apabila ada kesalahan penulisan dan penggunaan kata yang kurang berkenan, berkah dan sehat selalu untuk kita semua dengan tetap saling bertoleransi dan bersama membangun negeri.

Sumber Gambar 1
Sumber Gambar 2
Sumber Gambar 3