Tanggal 17 November 2019 di Wuhan, Provinsi Hubei, China, adalah pertama kali Virus SARS-CoV-2 ditemukan. Penyakit ini semula dinamakan Pneumonia Wuhan. Namun WHO memberikan nama resmi dengan Coronavirus Diseas 2019 (Covid-19).

Covid-19 ini terus menyebar ke seluruh penjuru dunia termasuk ke Indonesia. Tanggal 2 Maret 2020 dilaporkan langsung oleh Presiden Joko Widodo bahwa orang pertama di Indonesia yang terpapar Covid-19 ditemukan. Namun banyak ahli yang berpendapat penularan pertama Covid-19 terjadi pada minggu ke-3 bulan Januari 2020.

Pemerintah langung mengambil langkah-langkah dalam menghadapi Covid-19. Setidaknya pemerintah menetapkan 4 strategi untuk menghadapi Covid-19. Seperti yang disampaikan oleh Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Ahmad Yurianto. Kempat strategi tersebut adalah:

1. Gerakan masker untuk semua.
2. Penelusuran kontak (tracing) dari kaskus positif dengan rapid test.
3. Edukasi dan isolasi mandiri sesuai hasil tracing untuk rapid test dengan hasil positif atau hasil negatif dengan gejala.
4. Isolasi rumah sakit apabila isolasi mandiri tidak dapat dilakukan.



Selain itu pemerintah baik pusat maupun daerah juga menerapkan beberapa kebijakan seperti PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), ganjil genap kendaraan di daerah pariwisata, dan yang terbaru gerakan donor plasma konvalesen untuk para penyintas Covid-19.

Namun dari semua kebijakan di atas, aku rasa tidak ada yang mengarah ke herd immunity. Seketat apapun PSBB, PPKM sampai lockdown sekalipun, tak akan bisa terwujud tanpa vaksin covid-19. Di negara lain pun yang menerapkan lockdown ketat, aku rasa tidak ada yang berhasil membentuk herd immunity tanpa pemberian vaksin covid-19.

Untunglah, pemerintah berkomitmen untuk melindungi masyarakat dengan mendatangkan 1.2 juta vaksin dari sinovac (CoronaVac) pada 6 Desember 2020 dan 1.8 juta vaksin lagi pada 31 Desember 2020. Pemerintah juga akan mendatangkan secara bertahap 140 juta dosis bahan baku vaksin (bulk)dari Sinovac.



Dengan ijin edar dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan serta fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia, tak ada keraguan bagiku pada vaksin sinovac ini. Toh Indonesia juga bukan pengguna vaksin pertama kali. Sebelum kita, China juga sudah menggunakan vaksin sinovac sejak Agustus 2020.

Mari kita bantu pemerintah dengan ikut berpartisipasi pada program vaksinasi ini. Pun demikian, protokol kesehatan harus tetap diterapkan sampai kelak terbentuk herd immunity.