Kaskus

Entertainment

Novena.LiziAvatar border
TS
Novena.Lizi
Lima Hal yang Masih Misterius Soal Asal-Usul Virus Corona

Lima Hal yang Masih Misterius Soal Asal-Usul Virus Corona
Jumat, 12 Februari 2021 07:33 Reporter : Hari Ariyanti




Lima Hal yang Masih Misterius Soal Asal-Usul Virus Corona Pasar Ikan di Wuhan. ©HECTOR RETAMAL/AFP
Merdeka.com - Misi penyelidikan tim ahli WHO ke China berakhir pekan ini tanpa temuan terkait sumber virus corona yang telah menewaskan 2,3 juta orang.
Tapi tim ahli dari luar negeri ini sepakat virus novel corona sepertinya melompat dari kelelawar ke spesies hewan yang tak diketahui, sebelum menular ke manusia.
Tim juga menyimpulkan "sangat tidak mungkin" virus berasal dari laboratorium keamanan tinggi di Wuhan, China, seperti teori yang mengemuka bahwa virus corona bocor dari laboratorium.
Tim dihantui tekanan dan pengawasan global yang besar selama penyelidikannya di China, yang digambarkan anggota misi Peter Daszak sebagai bekerja "di bawah lingkungan yang paling bermuatan politik."
Setelah misi yang berlangsung hampir sebulan, berikut lima hal yang masih belum kita ketahui tentang asal-usul virus tersebut:
1. Bersumber dari hewan
Para ahli mengatakan tes dilakukan pada puluhan ribu sampel dari hewan liar, hewan ternak, dan domestik di seluruh China - tetapi tidak ada yang mengandung virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19.
Namun, ahli virologi Belanda dan anggota tim WHO, Marion Koopmans, mengatakan spesies yang lebih rentan terhadap virus - termasuk tikus bambu, luwak, dan kelinci - dijual di pasar Huanan Wuhan, tempat klaster awal virus, dan bisa menjadi pintu masuk untuk investigasi lebih lanjut.
Ahli zoologi Inggris, Daszak juga mengatakan virus kelelawar baru yang ditemukan di Thailand dan Kamboja, "mengalihkan fokus kami ke Asia Tenggara".
"Saya pikir suatu hari kita akan menemukan (sumber) itu, mungkin butuh waktu tapi akan sampai di sana tanpa keraguan," katanya kepada wartawan, dikutip dari France 24, Kamis (11/2).
2. Data mentah
Kekhawatiran telah diungkapkan terkait aksea data para ilmuwan di China, di tengah tuduhan Beijing meremehkan keparahan wabah sejak awal di Wuhan pada akhir 2019.
Epidemiolog Denmark dan anggota tim, Thea Kolsen Fischer mengatakan tim WHO tak diberikan data mentah, tapi bergantung pada analisis awal para ilmuwan China.
Dalam banyak kasus, kata Fischer, hal yang lumrah bagi orang luar mendapatkan akses ke kumpulan data.
Anggota tim WHO mengatakan mereka diberikan akses penuh ke sejumlah tempat dan individu yang mereka minta untuk dikunjungi.

Lima Hal yang Masih Misterius Soal Asal-Usul Virus Corona 
3. Transmisi rantai dingin
Beijing berulang kali melontarkan teori bahwa virus itu dibawa ke China melalui pengemasan produk rantai dingin seperti makanan laut beku impor, mengaitkannya dengan wabah domestik baru-baru ini.
Sebelumnya, Kepala kedaruratan WHO, Mike Ryan mengatakan "tidak ada bukti bahwa makanan atau rantai makanan ikut serta dalam penularan".
Namun misi WHO di China mempertegas teori tersebut.
Kepala misi China, Liang Wannian, mengatakan virus dapat menyebar jauh di permukaan produk rantai dingin, dan sampel lingkungan dari pasar Huanan - yang menjual hewan liar beku dan makanan laut - menunjukkan kontaminasi virus yang meluas.
Namun ketua tim WHO, Peter Ben Embarek memperingatkan masih belum jelas apakah virus dapat menular ke manusia dari permukaan rantai dingin yang terkontaminasi.
4. Berasal dari luar China?
Beijing berulang kali menyerukan WHO meluncurkan misi penelusuran asal usul virus di Amerika Serikat, dan pejabat Kementerian Luar Negeri China tertarik pada teori konspirasi kebocoran virus dari laboratorium penelitian bakteri militer Amerika.
Bermaksud menangkis kritik internasional atas penanganan awal wabahnya, China juga memperkuat penelitian yang menunjukkan beberapa kasus Covid-19 muncul di Italia dan negara lain pada akhir 2019.
Namun dalam merilis kesimpulan laporan itu, Koopmans mengatakan penelitian ini "tidak memberikan bukti lengkap peredaran virus sebelumnya" di luar China pada awal Desember.
Namun, dia mengakui para ahli "harus benar-benar pergi dan mencari bukti peredaran sebelumnya."
5. Apa selanjutnya?
Koopmans mengatakan peternakan yang memasok hewan liar ke pasar Huanan Wuhan layak dijadikan penelitian lebih lanjut.
Selain mengambil sampel lebih banyak reservoir hewan liar - terutama kelelawar - di dalam dan di luar China, Ben Embarek menyarankan tes ulang sampel menggunakan "pendekatan baru" untuk tes darah dan mencari lebih banyak kasus awal yang tidak terdeteksi di Wuhan pada Desember 2019.
Sementara itu, China ingin penyelidikan asal usul virus tahap selanjutnya dilakukan di negara lain. [pan]

https://www.merdeka.com/dunia/lima-h...us-corona.html

yeduokaAvatar border
bingsunyataAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
906
7
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan