- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
"Kecelakaan Lalu Lintas Laut Paling Mengerikan" Ini Terjadi di New Zealand


TS
diaz420
"Kecelakaan Lalu Lintas Laut Paling Mengerikan" Ini Terjadi di New Zealand
Quote:
DISCLAIMER!!!
TIDAK ADA SAMA SEKALI UNSUR "CLICKBAIT" PADA JUDUL POSTINGAN INI. ANE TERPAKSA NGASIH JUDUL BEGITU KARENA KETERBATASAN JUMLAH KARAKTER YANG DIBERIKAN. DIMOHON UNTUK PERHATIANNYA
TIDAK ADA SAMA SEKALI UNSUR "CLICKBAIT" PADA JUDUL POSTINGAN INI. ANE TERPAKSA NGASIH JUDUL BEGITU KARENA KETERBATASAN JUMLAH KARAKTER YANG DIBERIKAN. DIMOHON UNTUK PERHATIANNYA
Quote:

SS Penguinadalah sebuah Kapal Feri milik seorang saudagar asal Skotlandia bernama Sir George Burns.

Sir George Burns
Kapal ini dibuat oleh perusahaan pembuat kapal asal kota Glasgow, Skotlandia bernama Tod and Macgregor (David & William Henderson and Company). Kapal ini memiliki bobot sekitar 874 ton, panjangnya mencapai 67,21 meter (220 kaki 6 inci), panjang penyangganya mencapai 8,7 meter (28 kaki 6 inci), kedalamannya mencapai 4,37 meter (14 kaki 4 inci) dan kecepatan maksimum mencapai 22 KM/Jam (12 knot atau 14 mph) dengan mesin uap berdaya 180 HP (Horse power/Tenaga Kuda) sebagai mesin penggeraknya.
Kapal ini melakukan pelayaran perdananya pada 21 Januari 1864. Lalu, pada tahun 1879, kepemilikan kapal ini berganti setelah perusahaan pelayaran milik Selandia Baru bernama Union Steamship Company. Sayangnya, dengan bergantinya pemilik kapal tersebut, justru menjadi awal dari bencana yang mengakhiri karier dari kapal tersebut.
Pada 12 Februari 1909, Kapal SS Penguin melakukan perjalanan dari kota Picton menuju Wellington, Selandia Baru. Semuanya berjalan lancar, sampai pada pukul 8 malam waktu setempat, kapal tersebut terjebak di dalam kondisi cuaca dan lautan yang tidak bersahabat. Sang Kapten yang bertugas kala itu, Kapten Francis Naylor berjuang sekuat tenaga agar kapal yang dikemudikannya bisa selamat dari terjangan badai dan ombak besar. Perjuangan Kapten Naylor berakhir 2 jam kemudian, tepatnya pada pukul 10 malam waktu setempat.
Saat itu, baik kondisi cuaca maupun lautan sedang dalam kondisi yang aman, jadi Kapten Naylor memutuskan untuk mengistirahatkan kapalnya di wilayah perairan Tanjung Terawhiti, di bagian Barat Daya Selandia Baru. Dirasa situasi sudah aman, tanpa persiapan apapun badai dan ombak besar pun datang lagi. Akibat kondisi alam yang tidak bersahabat itu, kapal pun terombang-ambing di laut dan akhirnya menabrak bebatuan di sekitar tempat istirahat kapal tersebut.

Disinilah Tempat Bersemayamnya Kapal SS Penguin
Air pun merembes masuk ke dalam kapal, khususnya ke bagian ruangan mesinnya. Para kru kapal berpacu dengan waktu untuk bisa menyelamatkan diri dari kapal dan bertahan hidup dari gempuran badai dan ombak besar. Sayangnya, di tengah proses evakuasi, akibat air laut yang sudah masuk ke dalam kapal, membuat mesin uap di dalam kapal meledak dan menghancurkan kapal tersebut. Beberapa orang penumpang yang selamat hanya perlu bertahan hidup dari terjangan badai dan ombak besar. Ada satu hal yang paling tragis dari kisah yang dialami oleh para korban. Dari semua penumpang wanita dan anak-anak yang selamat, hanya ada 1 wanita saja yang selamat, sisanya meninggal dunia. Berdasarkan hasil investigasi, dari total 105 orang penumpang, hanya 30 orang saja yang selamat.
Untuk menghormati para korban, pihak pemerintah Selandia Baru mengadakan sebuah Hari Perkabungan tepat sehari setelah peristiwa itu terjadi. Beberapa jasad korban yang berhasil diselamatkan oleh tim penyelamat dimakamkan di TPU Karori, sebuah tempat pemakaman umum terluas kedua di Selandia Baru. Peristiwa tersebut diresmikan oleh para sejarawan Selandia Baru sebagai salah satu "Insiden Kecelakaan Lalu Lintas Laut Paling Mengerikan di Selandia Baru".
Source : SS Penguin






tien212700 dan 26 lainnya memberi reputasi
27
6.7K
Kutip
68
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan