Sebagai tenaga pengajar belajar dari rumah itu memerlukan usaha yang lebih selain kita tidak bisa memeriksa siswa-siswi tersebut benar-benar mengerti atau tidak pelajaran yang kita jelaskan dan kita juga harus memberikan perhatian lebih kepada setiap siswa dalam pengajaran secara online. Belum lagi dengan kurikulum di masa covid19 ini membuat kegiatan belajar mengajar menjadi tidak efektif, jangka waktu penguasaan sebuah materi seorang siswa di persingkat hal ini jelas menambah beban kerja bagi para siswa dalam mencerna pelajaran.



Itu hanya dari sisi siswa jika kita lihat dari sisi guru lebih mengenaskan lagi apalagi guru-guru yang belum pns bahkan belum masuk data base agar bisa mendapatkan bantuan-bantuan yang diberikan pemerintah di masa covid ini. Walaupun ada bantuan kuota data dari pemerintah hal ini sangat tidak cukup bahkan saya sendiri untuk satu kali sesi tugas bisa menghabiskan 5-10 gigabyte kuota internet entah pemberian materi, mendownload foto-foto dan mengirim balik evaluasi tugas tersebut. Belumblagi kita para guru sering menghadapi omelan-omelan orang tua dirumah karena pusing membantu anaknya belajar, disini kita juga berperan sebagai psikolog dadakan lagi.



Walaupun dikota saya Jember mulai tanggal 1 maret akan diadakan ujicoba sekolah tatap muka hal ini jelas menjadi masalah tersendiri karena tingkat kepedulian masyarakat terhadap covid19 tidak sama dan kita sebagai guru tidak bisa mengontrol bagaimana siswa datang kesekolah dan pulang sekolah, walaupun jelas bisa diakali dengan para siswa harus dijemput oleh wali yang langsung pulang kerumah. Tetapi tetap saja ini hanyalah langkah pencegahan agar virus covid19 tidak menyebar dilingkungan kita.

Karena keluhan-keluhan diatas saya sebagai tenaga pengajar sangat setuju jika vaksin COVID19 dilakukan bahkan guru juga harusnya menjadi prioritas divaksin agar sektor pendidikan tidak mati seperti sekarang. Karena jika hal ini terus beelangsung lama bisa-bisa generasi kita di 2-4 tahun kedepan akan menerima pendidikan alakadarnya yang bukannya membuat generasi penerus kita semakin maju akan membuat generasi penerus kita semakin terbelakang karena sering bermain game dan menonton film streaming.



Dan salah satu upaya agar sekolah tatap muka dilakukan adalah dengan herd immunity. Karena dengan sekolah tatap muka kita mengatur kedisiplinan para siswa, mengetahui potensi-potensi siswa dan juga kita juga tahu secara langsung bagaimana siswa kita menerima pelajaran. Oleh karenanya saya ingin segera di vaksin dan bukan hanya saya kalau bisa segera merata vaksin COVID19 menyebar di Indonesia agar semua bisa normal kembali seperti sedia kala.