AsterixGaliaAvatar border
TS
AsterixGalia
Begini Suara Gemuruh yang Muncul di Langit Bandung
Warga Kota Bandung kembali mendengar suara gemuruh dari langit pada Kamis (11/2/2021). Yusnia (26), warga Sukagalih, Kecamatan Sukajadi mendengarkan suara gemuruh tersebut pada pukul 11.12 WIB.
"Saya tadi lagi menggendong anak, tadinya mikir suara pesawat, tapi kok lama. Akhirnya saya keluar tapi tidak ada pesawat yang melintas, suara tersebut masih terdengar," kata Yusnia kepada detikcom.
Bagaimana suara gemuruh tersebut? Yusnia membagikan dua rekaman suara gemuruh kepada detikcom, rekaman suara gemuruh pertama hanya ia rekam selama 20 detik. Suara gemuruh itu lebih jelas terdengar jika detikers menggunakan headset.
Sementara itu, pada rekaman kedua suara gemuruh lebih jelas terdengar. Yusnia pun mengirimkan rekaman kedua dengan durasi 2 menit 34 detik. Gemuruh tersebut terdengar sekitar pukul 11.44 WIB.
"Burung-burung milik tetangga juga pada bunyi begitu suara tersebut muncul, suaranya agak lama sekitar tiga menitan," katanya.
Begini suara gemuruh kedua yang direkam Yusnia.
Twitter,@sarangseungwoo. Dalam utasnya ia mendengar suara gemuruh seperti pesawat. "Dom Bandung ada yg denger suara gemuruh kaya pesawat gitu juga ga?" kata @sarangseungwooo
Utas itu pun dibalas oleh pengguna lainnya, @urapsampeu_. Ia mengaku mendengarkan suara yang sama. "Adaa teh di sukajadi jelas pisan emoticon-Frown," tulisnya.
"aku denger.. udah dari hari apa juga pernah. kalo pesawat jg aneh knapa ga kayak suara menjauh ya emoticon-Frown," kata pengguna Twitter lainnya @antohervwvia.
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengungkap penyebab munculnya suara dentuman dari langit di beberapa wilayah di Indonesia dalam beberapa hari terakhir. Fenomena itu terjadi karena adanya benda ilmiah yang masuk atmosfer, atau bisa juga muncul akibat adanya lapisan inversi di atmosfer.
Apa itu lapisan inversi?
Erma Yulihastin, peneliti PSTA-LAPAN sekaligus anggota Tim Reaksi Analisis Kebencanaan (TREAK) LAPAN menjelaskan bahwa lapisan inversi adalah lapisan atmosfer yang hangat berada di atas lapisan atmosfer yang dingin.
"Pada kondisi normal, suhu atmosfer turun bersama ketinggian, sehingga lapisan atmosfer yang dingin berada di atas lapisan atmosfer yang hangat. Namun pada lapisan inversi terjadi sebaliknya, di mana lapisan atmosfer yang hangat berada di atas lapisan atmosfer yang dingin, karena itu disebut inversi (terbalik)," ujar Erma dalam keterangannya yang diterima detikcom, Minggu (7/2).
Erma mengatakan, proses terjadinya lapisan inversi karena udara di dekat permukaan mendingin (pendinginan radiatif), sementara udara di atasnya tetap hangat. Lapisan inversi ini biasa terjadi pada malam dan dini hari.
"Lapisan inversi juga dapat terjadi karena aliran udara hangat/dingin (adveksi) dan bertemunya udara hangat/dingin (front). Lapisan inversi merupakan sesuatu yang biasa dan normal terjadi dalam dinamika atmosfer," katanya.
Ia mengatakan, fenomena inversi ini bisa terjadi di dekat permukaan hingga lapisan batas sampai dengan 5 KM, dalam kasus tertentu fenomena ini bisa terjadi pada ketinggian 17 KM (tropopause). "Dan luasnya bervariasi dari skala lokal hingga regional," ucap Erma.
Terkait dampak lapisan inversi, ujar Erma, ialah badai petir (thunderstorm) hal itu dikarenakan lapisan inversi menahan pengangkatan udara ke atas. "Sehingga dapat mengakibatkan terkumpulnya energi di dekat permukaan dan dilepaskan dalam bentuk thunderstorm yang kuat," katanya.
"Lapisan inversi juga dapat menyebabkan cuaca yang berkabut dan menahan polutan berada di dekat permukaan. Lapisan inversi dapat menyebabkan suara dipantulkan atau dibelokkan sampai ke tempat yang lebih jauh," tutur Erma menambahkan.

sumur

otakgakdipakeAvatar border
otakgakdipake memberi reputasi
-1
1.1K
15
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan