Assalamu'alaikum

Seperti judul diatas saya sendiri tidak mau di vaksin COVID19 walaupun memang cednerung egois tetapi saya memiliki alasan-alasan tersendiri kenapa saya menolak di vaksin COVID19. Walaupun memang hal ini adalah salah satu mengembalikan keadaan seperti sedia kala tapi saya memimiliki beberapa alasan yang menurut saya kuat sehingga kalau bisa saya tidak di suntik vaksin COVID19 dulu dan kalau diwajibkan untuk melakukan vaksin nantinya mungkin saya akan mengambil golongan-golongan yang terakhir.



Pertama saya sangat takut jarum suntik bahkan walaupun saya telah dewasa saya sangat anti badan saya di tusuk-tusuk dengan yang namanya jarum. Karena saya memiliki trauma tersendiri dengan benda kecil yang masuk ke tubuh ini. Walaupun kata orang seperti di gigit semut dan jarum masuk tidak akan sakit dibayangkan saja saya sudah lemas.

Kedua belum adanya hasil nyata dari vaksin tersebut baru ada tingkat efikasi dan efektivitas dari sample, sampe dan sample. Siapa tau efek samping yang ada di media itu benar, yaahh walaupun banyak hal-hal di media berupa berita positif tapi kan tidak ada iklan yang menjelekkan diri sendiri. Seperti contoh tenyata pemerintah menyembunyikan salah satu menteri kordinatornya terkena virus COVID19 ini dan bsru ketahuan ketika telah melakukan donor plasma. Mungkin saja efek samping dari orang-orang yang di vaksin pada gelombang pertama disembunyikan. Toh jika ada framing jelek sedikit saja pasti tingkat kepercayaan kepada pemerintah pasti akan menurun sehingga berita-berita jelek pasti dikaburkan.



Dan yang terkahir walaupun egois saya hanya harus mematuhi protokol kesehatan dengan ketat bahkan cenderung tegas. Karena balik lagi ke alasan saya yang pertama saya lebih baik menggunakan masker seumur hidup saya daripada badan saya harus di tusuk-tusuk oleh sesuatu. Selain itu walaupun hidup dan mati orang tidak ada ysng tahu, tetapi kita hanya perlu hidup sehat dan melakukan hal-hal seperlunya. Apalagi saya tidak memiliki penyakit bawaan apa-apa dan walaupun agak sombong jika hal yang paling buruk seperti saya terkena covid hanya perlu mengkuti anjuran pemerintah ketika kita sudah terpapar virus tersebut.

Mungkin ini sedikit alasan saya ingin menjadi golongan yang 30 persen jika Indonesia ingin menerapkan herd immunity. Walaupun begitu saya juga berharap pandemi virus COVID19 segera berakhir bukan hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia.