

TS
rizadwi88
Rasa
Rasa itu pernah ada. Antara aku dan dia.
Saling suka. Saling cinta.
Namun, pada akhirnya aku yang terluka. Kala dia menghilang, tanpa kabar berita.
Telah belasan purnama aku menjalani semua tanpa dirinya. Hampa rasanya.
Hari-hari begitu suram. Pagi, siang, soreku kelam. Malam pun kian mencekam. Kala rindu yang membuncah, tak kuat lagi kupendam.
Aku terdiam di tempat ini. Gemericik aliran air sungai pernah menjadi saksi, rasa cinta kami.
Bulan mengintip malu-malu. Menjadikan malam ini semakin sendu. Aku menatap jauh, berharap dia yang kurindu, datang menghampiriku.
Saat aku termenung di pinggir sungai, dari jauh kudengar suara motor yang amat kukenal. Aku segera menoleh.
Aku sumringah.
Bagaimana tidak, sosok yang kucinta kini telah tiba. Mengendarai kuda besinya yang gagah, dengan penampilan yang mempesona. Tak yang berubah dengan dirinya.
Dia turun dari motor yang dia parkir tak jauh dari tempatku berada.
Aku tak sabar, segera kuhampiri dia. Akan kucurahkan seluruh rasa rindu yang ada. Berharap dia pun merasakan hal yang sama.
Dia berjalan ke pinggir sungai. Menyalakan sebatang rokok. Menghisapnya dalam-dalam dan mengembuskan asapnya kuat-kuat.
Sepertinya dia tak menyadari kehadiranku. Apa sebaiknya aku kagetkan dia saja ya?
"Sayaaaang …." Ucapanku terdengar sangat mesra, seraya kutepuk pundaknya.
Lelaki terindahku itu seketika menoleh ke arahku.
Kupikir dia akan kegirangan melihat kehadiranku. Memelukku. Mengungkapkan bahwa dia pun sangat merindukanku.
Salah!
Bukan itu ekspresinya. Bukan seperti itu reaksinya.
Dia malah mendelik ketakutan. Badannya gemetaran. Bahkan saking kagetnya, dia sampai jatuh terduduk. Wajahnya pucat pasi. Bibirnya bergerak-gerak, namun tak ada suara yang keluar.
Aku mengernyitkan dahi.
"Kok gitu sih reaksimu, Yang? Kayak ngelihat hantu aja! Kamu nggak kangen sama aku?!" solotku kesal sambil melipat tangan di dada, dan memanyunkan bibirku.
Dia tetap tak bereaksi. Wajahnya semakin pucat, keringatnya bercucuran. Berkali-kali dia beringsut ke belakang, mencoba menjauh dari aku.
"Se-se-se-taaaaaaaaaan!!" pekiknya ketakutan sambil bersusah payah berdiri. Secepat kilat dia berlari tunggang-langgang meninggalkan aku yang masih kebingungan.
"Setan? Siapa setan? Woooiii!! Balik, woii!! Motornya ketinggalaaan!!" teriakku sekencang-kencangnya.
Dia terus saja berlari meninggalkan tempat ini, tanpa menyadari bahwa motornya masih terparkir rapi.
Aku menatap nanar.
'Setan? Siapa yang setan?'
Aku berpikir keras, sambil berusaha mengingat sesuatu.
"Ya ampuuun!!" Kutepuk jidatku sekuat mungkin, sesaat setelah aku menyadari sesuatu.
Ternyata aku memang setan!
Kini aku baru ingat ….
Nyawaku melayang enam belas bulan yang lalu. Tepat di sungai ini, aku tenggelam. Setelah sebelumnya aku tewas ditikam pria tampan yang tadi sempat kupanggil … SAYANG ….
#END
Sidoarjo, 11022021




tien212700 dan bukhorigan memberi reputasi
2
393
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan