Assalamualaikum Agan dan Sista!

Kehilangan, ini adalah keadaan dimana kondisi hati dan diri merasakan sakit, yang tak berdarah. Rasa kehilangan timbul tidak hanya disebabkan oleh tak lagi ada ikatan diantara kedua belah pihak saja, tapi kehilangan bisa timbul karena ada sikap yang tak lagi sama dengan sebelumnya disebabkan banyak hal.

Seperti contohnya salah paham diantara dua sahabat, atau dua teman baik yang berseteru karena masalah yang mungkin saja sepele.

Atau adanya kecenderungan ego yang sangat besar hingga timbul ketidaknyamanan diantara keduanya.

Atau kehilangan atas ditinggalkannya kita oleh orang-orang tercinta, baik oleh jarak, kesibukan ataupun kematian.

Apakah agan dan sista pernah merasakan kehilangan?
Apa yang terasa? Sedih, kecewa, atau mungkin marah. Tapi sejauh mana kehilangan akan mendamparkan agan sista ke keterpurukan yang menenggelamkan diri pada level keputusasaan? Jangan sampai ya gaes.

Ane mau cerita sedikit tentang kehilangan yang pernah dialami dalam hidup ane nih, boleh yaaa?

Gini, setelah lulus sekolah dan merantau ke Batam. Dan selama ane merantau, bisa dihitung dengan jari berapa kali ane pulang kampung. Alasannya cuma satu, ane "kecewa". Kecewa dengan hidup dan tak ingin kembali sampai waktu yang paling entah.

Setelah merantau sebagai bentuk pelarian, apakah ane senang? Di awal-awal rasa senang menyelimuti, melupakan semua kenangan buruk yang pernah ane alami, hingga ada satu hal yang ane lupakan. Adik!

Ane punya seorang adik, satu-satunya, yang yang ternyata terluka dengan keputusan ane untuk pergi. Di setiap kesempatan ane nelpon ke rumah, satu saja pertanyaan dia "Kapan pulang?" Dan selalu dijawab dengan, "Entah!"

Hingga akhirnya pertanyaan itu tak pernah lagi dia tanyakan, bahkan komunikasi lambat laun semakin jarang dan akhirnya berhenti begitu saja. Yang ane tau dia akhirnya lulus sekolah, dan bekerja dengan gaji yang lumayan.

Sedikit demi sedikit kecanggungan pun terjadi, seperti saat ane mengucapkan selamat ulang tahun, dia hanya menjawab dengan singkat. Dan tak pernah ada balasan ucapan di hari ulang tahun ane. Sedih, Gan! 😭



Puncaknya ketika terjadi kekisruhan rumah tangga yang membawa ane "pulang" sejenak ke Bandung, dia bertanya satu hal, "Kenapa kamu dulu ninggalin aku?"
Iya, keegoisan ane meninggalkan dia di situasi yang bahkan ane sendiri merasa muak, dan ane dengan tega membiarkan dia di posisi yang paling pahit.

Pertanyaan yang tak pernah ane sangka-sangka. Betapa keegoisan ane sangat meninggalkan luka buatnya yang begitu dalam. Rasa kehilangan seperti yang ane rasakan saat itu. Kehilangan yang benar-benar telak buat ane.

Ego yang tinggi demi mementingkan keinginan sendiri telah menjadikan jurang di antara kami berdua. Sedalam itu dia merasa sakit dengan keputusan yang ane buat, sudah menyakitinya teramat sangat secara diam-diam.

Hingga akhirnya dia menikah, dan ane ngga bisa pulang karena kondisi yang tak memungkinkan. kecanggungan semakin terasa, dan semakin menyakitkan saat semua kenangan indah yang pernah kami berdua di saat masa kecil dulu kembali terlintas di pikiran.

Kami sangat dekat GanSist, lebih dekat dari sepasang sendal jepit musholla yang kadang warnanya udah ngga kompak satu sama laen. Tapi meskipun begitu tetep nyaman dan bisa saling melengkapi. Indah kan? Banget!

Ane yang mengajari semua hal nakal, gelak tawa bahagia dan juga tangis dan luka yang pernah kami buat bersama.

Juga bekas luka di pelipis kirinya saat ane mengajaknya melompati selokan besar dengan dia digendongan, atau parut luka di lengan ane saat menerobos pagar duri saat mengambilkan buah jambu dari kebun tetangga, dan gores di kaki dan paha keduanya saat memboncengnya dengan sepeda kuat-kuat hingga ane sendiri terjungkal. Aaah, ingin rasanya kembali ke masa itu meski harus seribu pahit ane rasakan lagi.

Ane benar-benar kehilangan!

I miss you 'lil bro!

Duhai, Agan Sista, kalo boleh ane titip pesan, mulailah sayangi orang-orang yang dekat dengan kita. Baik teman, pasangan, kerabat, terlebih orang tua dan saudara kita sendiri. Karena merekalah yang akan menjadi pelipur lara di saat susah dan ikut merasa senang di saat kita bahagia.

Dan untuk "kehilangan" ini, sepahit dan secanggung apapun kami sekarang, ane selalu berusaha untuk memperbaiki hubungan, meski pun akan memakan waktu selamanya, ane ngga akan menyerah, GanSis. Karena sampai kapan pun rasa sayang itu akan selalu ada, dan satu hal yang pasti, darah yang mengalir di tubuh kami adalah sama!

Sekian curhat ane, GanSis. 😁
Semoga ada manfaatnya, mohon maaf jika ada salah-salah kata. Sampai jumpa di trit ane selanjutnya.

Wassalamualaikum.




Narasi dan foto: Dokumen pribadi