![[LOVE LETTER 5] Untukmu Yang Cerewet, You Always In My Heart](https://s.kaskus.id/images/2021/02/10/2677945_202102101148000657.jpg)
Quote:
Untuk : Istriku Tercinta
Hai Istriku, Bagaimana kabarmu saat membaca surat ini? rasa-rasanya setelah sekian lama baru sekarang menulis surat ini kepadamu lagi. Tak terasa sudah dua tahun lebih berlalu kebersamaan Kita dalam menjalani suka dan duka perjalanan rumah tangga. Bukan sebuah waktu yang sebentar melewati perjalanan ini, selalu saja ada halangan dan rintangan yang menerpa Kita dan terkadang membuat Kita tak kuat menjalaninya.
Masih teringat saat di awal-awal pernikahan Kita sempat menikmati bulan madu bersama belibur ke pantai dan juga bermain ke tempat wisata lainnya serasa dunia milik kita berdua. Masa-masa itulah yang cukup berkesan dalam hidupku sayang, apakah Kamu masih mengingat kenangan-kenangan itu? semoga saja Kamu pun masih menyimpan dengan baik kenangan-kenangan itu.
Album Foto-foto dokumentasi kita yang tersimpan rapi di tumpukan rak buku menjadi saksi bisu perjalanan kita mulai dari mengikat janji hingga kita memiliki sang buah hati. Meskipun album tersebut jarang di jamah dan berdebu, namun kenangan-kenangan tersebut bisa kita buka di kemudian hari jika Kita ingin mengenang kembali kenangan-kenangan kita berdua menjalani biduk rumah tangga ini.
Aku adalah sosok lelaki yang tak sempurna, Kau tahu bahwa Aku seringkali tak sengaja menyakitimu dan Aku sadar bahwa perjuanganku untuk membahagiakanmu selalu bukan perkara yang mudah. Cita-cita dan Cinta dalam hidupku adalah sesuatu yang harus ku perjuangkan dan terkadang tak sengaja saling beradu kepentingan satu sama lain hingga akhirnya terkadang dirimu terluka.
Ku tahu sikapmu memang cerewet, namun aku memahami bahwa disanalah letak kepedulianmu. Seringnya Kamu mengomel bukan berarti tidak sayang padaku, sebenarnya itulah bentuk kepedulian padaku pada setiap kekurangan diriku sehingga terkadang Aku menyadari bahwa sesekali Aku harus seperti yang Kamu harapkan.
Dalam amarahmu tersimpan harapan, dalam cemburumu tersimpan rasa sayang. Kau bukan sosok yang sempurna namun tetap Aku damba. Kita memang bukan sosok yang sempurna dan terkadang bertolak belakang, namun Kita bisa melengkapi satu sama lain dalam membangun rumah tangga.
Isteriku Tersayang..
Saat lelah datang mendera janganlah mengeluh, tenangkan diri karena Aku ada untukmu selalu membiarkanmu bersandar dari segala beban kehidupan. Meski terkadang Aku sibuk dengan pekerjaanku namun Aku akan menyempatkan waktu agar Aku bisa berada di sampingmu mendengar curhatanmu tentang dunia ini yang penuh tanda tanya.
Isteriku Tercinta...
Jalan kita masih panjang, marilah Kita kuatkan langkah. Lihatlah buah hati Kita yang sudah mulai bertumbuh dewasa, senyuman dan keceriaannya seakan mengingatkan Kita dalam menghadapi dunia dengan senyuman kebahagiaan dan juga rasa semangat dalam menghadapi segala halang rintang yang ada.
Ku tahu kamu pribadi yang cerewet, namun satu yang ingin aku katakan padamu sebagai penutup dari surat ini..
Hai Istriku, Bagaimana kabarmu saat membaca surat ini? rasa-rasanya setelah sekian lama baru sekarang menulis surat ini kepadamu lagi. Tak terasa sudah dua tahun lebih berlalu kebersamaan Kita dalam menjalani suka dan duka perjalanan rumah tangga. Bukan sebuah waktu yang sebentar melewati perjalanan ini, selalu saja ada halangan dan rintangan yang menerpa Kita dan terkadang membuat Kita tak kuat menjalaninya.
Masih teringat saat di awal-awal pernikahan Kita sempat menikmati bulan madu bersama belibur ke pantai dan juga bermain ke tempat wisata lainnya serasa dunia milik kita berdua. Masa-masa itulah yang cukup berkesan dalam hidupku sayang, apakah Kamu masih mengingat kenangan-kenangan itu? semoga saja Kamu pun masih menyimpan dengan baik kenangan-kenangan itu.
Album Foto-foto dokumentasi kita yang tersimpan rapi di tumpukan rak buku menjadi saksi bisu perjalanan kita mulai dari mengikat janji hingga kita memiliki sang buah hati. Meskipun album tersebut jarang di jamah dan berdebu, namun kenangan-kenangan tersebut bisa kita buka di kemudian hari jika Kita ingin mengenang kembali kenangan-kenangan kita berdua menjalani biduk rumah tangga ini.
Aku adalah sosok lelaki yang tak sempurna, Kau tahu bahwa Aku seringkali tak sengaja menyakitimu dan Aku sadar bahwa perjuanganku untuk membahagiakanmu selalu bukan perkara yang mudah. Cita-cita dan Cinta dalam hidupku adalah sesuatu yang harus ku perjuangkan dan terkadang tak sengaja saling beradu kepentingan satu sama lain hingga akhirnya terkadang dirimu terluka.
Ku tahu sikapmu memang cerewet, namun aku memahami bahwa disanalah letak kepedulianmu. Seringnya Kamu mengomel bukan berarti tidak sayang padaku, sebenarnya itulah bentuk kepedulian padaku pada setiap kekurangan diriku sehingga terkadang Aku menyadari bahwa sesekali Aku harus seperti yang Kamu harapkan.
Dalam amarahmu tersimpan harapan, dalam cemburumu tersimpan rasa sayang. Kau bukan sosok yang sempurna namun tetap Aku damba. Kita memang bukan sosok yang sempurna dan terkadang bertolak belakang, namun Kita bisa melengkapi satu sama lain dalam membangun rumah tangga.
Isteriku Tersayang..
Saat lelah datang mendera janganlah mengeluh, tenangkan diri karena Aku ada untukmu selalu membiarkanmu bersandar dari segala beban kehidupan. Meski terkadang Aku sibuk dengan pekerjaanku namun Aku akan menyempatkan waktu agar Aku bisa berada di sampingmu mendengar curhatanmu tentang dunia ini yang penuh tanda tanya.
Isteriku Tercinta...
Jalan kita masih panjang, marilah Kita kuatkan langkah. Lihatlah buah hati Kita yang sudah mulai bertumbuh dewasa, senyuman dan keceriaannya seakan mengingatkan Kita dalam menghadapi dunia dengan senyuman kebahagiaan dan juga rasa semangat dalam menghadapi segala halang rintang yang ada.
Ku tahu kamu pribadi yang cerewet, namun satu yang ingin aku katakan padamu sebagai penutup dari surat ini..
"You Always in My Heart.."
Dari Suamimu Tersayang
Tafakoer
Tafakoer
