Kaskus

Entertainment

patma62Avatar border
TS
patma62
Event Kompak, Melepas Dengan Ikhlas
Event Kompak, Melepas Dengan Ikhlas

Melepas dengan ikhlas


Semakin bertambah usia akan semakin banyak ujian yang datang. Tak peduli diri siap atau tidak untuk menerimanya yang pasti ujian itu akan tetap ada. Diuji dengan kehilangan pastilah bukan perkara mudah seperti membalikkan telapak tangan. Banyak proses yang harus dilalui sampai akhirnya kita tahu dari kehilangan kita belajar untuk melepaskannya dengan ikhlas.

Tidak ada yang lebih menyakitkan dari sebuah kehilangan. Entah itu kehilangan benda kesayangan atau orang-orang yang kita sayangi dan cintai. Namun, belajarlah dari apa yang pergi bukan dari rasa kehilangan itu. Awalnya mungkin berat, ada perasaan marah, merasa ini tak adil, bahkan terpuruk. Akan tetapi, bukankah hidup terus berjalan? Toh pada akhirnya kita akan terbiasa dengan keadaan.

Saya pun pernah merasakan kehilangan orang yang paling dekat dan paling dicintai. Saya bahkan hampir putus asa karena harus merasakannya bertubi-tubi. Setelah kehilangan sahabat dan hilang kontak dengan teman-teman, hanya berjarak satu tahun. Saya kehilangan mama tercinta tepat saya baru saja lulus sekolah. Jujur itu sangat memberatkan saya, saya hancur saat itu. Apalagi saya tidak punya banyak teman untuk menghibur diri saya yang terluka saat itu. Saya pernah berpikir kenapa Tuhan begitu cepat memanggilnya, kenapa harus sekarang, kenapa mama yang pergi. Padahal saya masih butuh mama, saya masih sangat menginginkannya untuk tetap terus ada. Karena hanya mama yang paling dekat dengan saya. Lama sekali saya sembuh dari luka karena kehilangannya.

Bahkan sampai detik ini hati saya masih sakit bila mengingatnya. Kadang saya rindu sosoknya, rindu masakannya, rindu tawa dan candanya, rindu nasehatnya, dan rindu kebersamaannya. Tapi, saya sadar tuhan lebih menyayanginya daripada saya, Tuhan lebih mencintainya, dan tuhan lebih tau mana yang terbaik untuknya. Seiring berjalannya waktu saya mulai terbiasa tanpa kehadirannya, saya mulai menjalani kehidupan saya dengan sebaik mungkin karena saya sadar ada beberapa hal yang memang tidak bisa dipaksakan dan dimiliki. Tak baik juga bila terus bersedih.

Selang beberapa tahun saya kembali merasakan pilunya kehilangan. Bapak menyusul mama, hanya berjarak lima tahun. Sakit itu kembali datang, bapak pergi ketika saya belum bisa memberikan yang terbaik untuknya, kehidupan saya masih kacau, hidup saya masih berantakan. Bahkan saya belum sempat membahagiakannya. Umur dan kematian amatlah tipis, siapa saja bisa mengalaminya tanpa menunggu.

Kepergian mama dan Bapak membuat saya terpukul. Sulit untuk menerimanya. Namun, karena kepergiannya juga saya belajar mandiri, saya belajar untuk kuat menjalani kehidupan saya selanjutnya. Saya perlahan belajar untuk ikhlas menerima setiap takdir yang telah Allah gariskan untuk saya. Saya harus bertahan, saya harus bisa melewati semua ini karena saya yakin Allah tak membebani hambaNya melebihi batas kemampuannya. Terutama untuk buah hati saya, dia yang paling membutuhkan saya, dia yang paling mencintai saya. Darinya ada dorongan untuk semangat menjalani hidup. Dan saya percaya ada pelangi setelah hujan.

Noted :
Untuk kalian yang masih memiliki kedua orang tua lengkap, sayangi mereka sepenuh hati. Penuhi segala permintaannya karena kita tidak tahu kapan permintaan darinya menjadi yang terakhir. Jaga mereka selagi masih ada. Cintai mereka melebihi mereka mencintaimu. Untuk yang mengalami hal sama seperti saya, tetap terus mendoakan kedua orang tua dan jadilah manusia yang baik hati dan berbudi. Terluka boleh tapi jangan sampai kau melewatkan moment untuk kebaikan hidupmu. Jangan menyerah! 😊


Al-fatikha
0
236
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan