- Beranda
- Komunitas
- Hobby
- Health
Menolak Vaksin Covid-19 Rasanya Seperti Pulang Justru Saat Band Utama Perform


TS
amel.agustin
Menolak Vaksin Covid-19 Rasanya Seperti Pulang Justru Saat Band Utama Perform
Quote:

Siapa sih yang gak suka musik? Tua muda, pria wanita, saya rasa semua suka musik. Yang membedakan mungkin genrenya saja yang masing-masing punya selera sendiri-sendiri.
Nah, saat menonton sebuah pagelaran musik, biasanya band/penyanyi utama akan tampil paling terakhir. Dia yang paling ditunggu-tunggu. Yang datang duluan enggan untuk beranjak pulang sebelum melihat penampil utama. Yang datangnya telat pun biasanya akan berujar: 'Asal masih sempet liat band idola perform'.
Keberadaan vaksin Covid-19, menurut saya kurang lebih sama seperti band/penyanyi utama di sebuah pagelaran musik. Yang paling ditunggu-tunggu semua orang. Dan tentu saja saya termasuk yang setuju dengan vaksinasi pemerintah kita. Apapun jenis atau merknya. Sinovac, Pfizer, maupun yang lainnya. Sudah ada lembaga yang menilai vaksin mana yang cocok untuk penduduk kita. Saya sih percaya saja pemerintah akan memberikan vaksin yang terbaik.
Nah, kalau kita menolak vaksin Covid-19, rasanya menurut saya justru pulang sebelum penampil utama perform. Rugi banget kan? Udah gitu, ada bayang-bayang denda menanti bagi yang menolak vaksin Covid-19. Ruginya jadi double. Rugi secara kesehatan juga rugi secara materi.
Besarnya denda atau sanksi sendiri tergantung kebijakan pemda setempat. Untuk DKI Jakarta misalnya, ancaman bagi mereka yang menolak vaksin covid-19 adalah denda sebesar Rp 5 juta. Sesuai dengan Pasal 30 Perda No. 2 tahun 2020 tentang Penanggulangan Virus Corona COVID-19.
Spoiler for Denda:
Pemerintah sudah menyediakan vaksinnya, andai kita sudah mendapatkan jadwalnya dan menerima pemberitahuan untuk vaksin, dan kita yakin kita sehat (karena tidak semua bisa divaksin juga. Misal karena tekanan darah terlalu tinggi atau riwayat medis lain), gratis pula, yang mana vaksin ini bisa bikin imun kita jadi lebih kuat andai terpapar virus corona. Yang mana bisa kebal sama sekali dari virus ini. Saya sih tidak ada alasan menolak vaksinasi ini. Apalagi dengan BPOM juga sudah memberi lampu hijau pada vaksin sinovac (saat ini yang sudah tersedia). MUI juga sudah menyatakan halal. Mau dibikin kebal pada Covid-19 kok menolak?
Tapi, saya tetap menghormati mereka yang menolak untuk divaksin. Semoga mereka yang menolak vaksin tetap diberikan imun yang kuat dan tetap menjaga protokol kesehatan. Nah, yang menerima vaksin pun kelak jika sudah divaksin tetap jaga protokol kesehatan ya? Kinerja vaksin juga tidak otomatis membentuk imun di tubuh kita. Membutuhkan proses 1 minggu hingga 3 bulan.
Semoga thread ini bermanfaat, ya...
Quote:

Diubah oleh amel.agustin 08-02-2021 09:28
0
183
Kutip
0
Balasan


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan