

TS
husnamutia
Review Novel: 'Sang Petarung' By Rio Aryandra

dokpri
Jika Yang Fana Adalah Waktu
Maka Yang Terindah Adalah Kamu

edit by canva
Selamat malam kaskusker semuanya. Kali ini ane sedang memegang sebuah novel bergenre Thriller. Setelah membaca keseluruhan novel ini, ane tergerak untuk membuat ulasan. Karena apa? Baca artikel ini secara keseluruhan, nanti agan sista akan menemukan alasannya.
Sebelum lanjut mengulas ane beri sedikit gambaran bahwa novel genre thriller ini berisi tentang adegan kejar-kejaran, misteri yang rumit dan menegangkan. Jadi sesuai dengan genrenya, di novel ini agan, sista akan menemukan hal-hal di atas. Jadi siapkan adrenalin agan sista sebelum membacanya.
Oke, lanjut. Cekidot!
Quote:
Sesuai dengan genrenya, membaca novel ini membuat jantung pembaca berolahraga. Adrenalin meningkat 90 persen dan menjadikan pembaca dalam dilema. Mengambil jeda untuk istirahat agar tidak terlalu tegang atau meneruskan untuk menghilangkan rasa penasaran.
Namun saat ingin berhenti, sekadar mengambil nafas untuk melanjutkan esok hari, ane gak tahan. Sebab jika dilanda rasa penasaran, ane bisa gak tidur semalaman. Jika malam-malam begadang, bisa-bisa ane tambah capek karena suami ane yang gak tahan anggurin ane. Akhirnya ane putuskan untuk menamatkan novel ini dalam sehari.
Alur yang runut, serta bahasa penulisannya yang mengalir membuat pembaca terhanyut. Ikut merasakan apa yang sedang dirasakan tokoh. (Isyana yang bertarung, ane yang deg-degan). Dalam waktu bersamaan ane juga merasa sepi, kelam dengan penderitaan dan perjuangan Isyana.
Setting di setiap adegan diceritakan dengan jelas hingga kita seolah-olah berada dalam lokasi. Begitu sampai part 19, pembaca akan dibuat semakin gila. Bukan hanya suasana yang semakin menegangkan tetapi di sinilah pembaca mulai menduga-duga. "Jangan, jangan? Jangan, jangan?" Begitulah yang ane rasakan.
Namun, begitu sampai part ending suasana berubah drastis. Jika hanya membaca part akhirnya, pasti pembaca tak menyangkal jika novel ini genre Thriller. Sebab adegan dan kata-katanya dungguh romantis dan ma-jleb. Jomblo pasti nganan dibuatnya. Hal ini menjadikan sebuh penutup yang manis.
Hal yang membuat saya gagal fokus adalah cover depan. Tadinya saya berpikir tokoh utamanya cowok. Setelah seksama melihat dan membaca blurbnya ternyata tokonya cewek.
Saya juga merasa poin gambar sasaran pukulan ini terlihat seperti gambar love. Jadi terlihat seperti cover novel romantis. Gak tahu juga kenapa dibuat seperti itu.
Secara keseluruhan buku ini bisa dibilang sukses. Karena setelah membaca, kita akan menemukan sesuatu yang baru. Banyak informasi yang menambah wawasan berpikir. Is, tokoh petarung tangguh, tetapi pada akhirnya membuka mata kita bahwa bukan hanya kekuatan fisik yang dibutuhkan untuk melumpuhkan lawan. Ada hal lain yang lebih berarti yang membuat kita sadar dan menyetujui.
Jadi, akhir kata terima kasih telah membaca dan mampir di therad ane kali ini. Jika masih rindu, bolehlah berkunjung ke akun saya. Salam hangat.
Opini Pribadi
Gambar dokpri
Sumber ulasan Novel 'Sang Petarung'
Diubah oleh husnamutia 25-02-2021 18:56






emineminna dan 7 lainnya memberi reputasi
8
4.4K
23


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan