HAI AGAN DAN SISTA!



Merasa malas untuk mengerjakan sesuatu itu wajar. Ya, namanya juga manusia, pasti merasa jenuh, bosan, malas, dan ingin beristirahat sejenak. Namun, larut dalam kemalasan dan sibuk berangan-angan? Jangan! Itu berbahaya bagi masa depanmu!

Misal, kamu bermimpi ingin menjadi sukses, bisa belanja tanpa memikirkan harga, bisa menyenangkan keluarga, tapi kamu hanya merebahkan diri di pembaringan, sibuk menghayal tanpa melakukan apa-apa dengan baik. Yapercuma! Kita harus turun dari ranjang dan melangkah kemudian berlari kencang mencapai mimpi. Don't be lazy!

So, untuk kamu, kalian, kita, atau siapa pun yang tengah meringkuk dalam kemalasan, enggan untuk bergerak dan memulai sesuatu--ane punya beberapa quotes yang agaknya bisa menampar sisi malas itu. Jadi, baca thread ini sampai habis!

Kajja!



1. Selalu Bekerja Keras


Background by: background.tumblr.edtr

"Jika kamu tidak bekerja keras untuk menggapai mimpimu. Maka, kamu akan dipekerjakan untuk menggapai mimpi mereka" - anonim -

Bagaimana? Related nggak tuh quotes yang pertama? Related banget! Ketika kita menjadi pemalas, hanya sibuk bermimpi tanpa usaha untuk mewujudkan mimpi tersebut, maka suatu saat kita hanya mentok menjadi bawahan orang lain. Marilah kita mengubah mindset! Stop berpikir untuk bekerja di suatu instansi atau menjadi bawahan orang lain. Berusahalah untuk menjadi bos, setidaknya untuk diri sendiri, lalu ciptakan lapangan kerja untuk orang lain. Satu orang yang berpikir seperti ini, setidaknya akan menyelamatkan tiga orang dari belenggu pengangguran.

***

2. Jangan Malas Belajar!


Background by: background.aesthetic__

"Di saat kamu malas-malasan belajar, ada ribuan orang di luar sana yang mati-matian agar bisa belajar." - anonim -

Banyak sekali yang seperti ini. Ada orang dari keluarga mampu, bisa sekolah, tapi di sekolah atau ketika belajar ia malah membuang-buang kesempatannya. Mereka malas, enggan membaca, dan selalu mengeluh bahkan mengumpati pelajaran yang mereka pelajari. Alhasil, untuk menghindar mereka membolos sekolah, tidur di kelas, belajar tidak serius, lalu mencontek. Sementara di lain tempat, banyak anak-anak yang harus mengumpulkan sampah dulu, memeras keringat agar bisa membeli kebutuhan belajarnya. So, ketika diberi kesempatan dan kemampuan, kenapa kita harus menyia-nyiakannya?

***

3. Saingan yang Sesungguhnya adalah Diri Sendiri


Background by: backgroundcutes_

"Tak perlu terlalu memikirkan saingan atau lawanmu. Karena sesungguhnya, saingan terbesar kita ada pada diri sendiri. Ia adalah rasa malas, hayalan kosong, putus asa, pesimis, dan gemar menunda pekerjaan."
- Diana Kim -

Kita begitu takut akan disalip lawan sehingga kita selalu fokus mencari kekurangannya dan menyerang dari sana. Namun, kita sering lupa dengan "musuh" yang ada pada diri sendiri. Yaitu rasa malas yang tak teratasi, kebiasaan menunda-nunda pekerjaan, gampang putus asa hanya karena satu kegagalan, tidak percaya diri, pesimis, dan terlalu over thingking. Musuh-musuh inilah yang akan menjadi penghalang terbesar dalam upaya meraih mimpi. Jadi, mari kita basmi dan patahkan musuh tersebut satu per satu.

***

4. Aksi = Reaksi


Background by: background.aesthetic__

"Jika kamu tidak melakukan yang terbaik, jangan harap dapatkan hasil yang terbaik!"
- anonim -

Aksi selalu sebanding dengan reaksi. Gaya yang kita berikan pada suatu benda akan menghasilkan gaya balik dengan massa yang sama. Semakin kuat kita memukul dinding dengan tangan, maka akan semakin besar rasa sakit yang diterima. Pun dengan usaha, semakin kita melakukan yang terbaik, maka hasil yang terbaik juga menanti di depan mata. Jangan tanya kapan! Itu adalah urusan waktu. Yang jelas, do your best and enjoy the process.

***

5. If You are Tired


Background by: background.tumblr.edtr

"Hopeless karena lelah dengan keadaan? Pikirkan orangtuamu! Mereka pasti lebih lelah." - Diana Kim -

Lelah itu wajar. Semua orang pasti merasakannya ketika usaha yang mereka lakukan belum menuai hasil yang sesuai ekspektasi. Namun, memilih untuk putus asa hanya karena lelah? Please, pikir-pikir lagi deh! Kamu yakin akan menyerah sementara di sana ada orangtuamu dan orang-orang yang kamu sayang, tengah menunggumu penuh harap? Apalagi ayah dan ibumu! Mereka sudah melakukan apa saja tanpa kenal lelah demi dirimu, lalu hari ini, anak yang mereka perjuangkan memilih untuk berhenti hanya karena lelah. Bayangkan bagaimana perasaan mereka!

***

6. Jalan Sekarang atau Lari Besok?


Background by: background.tumblr.edtr

"Jika kamu kamu tidak berjalan sekarang, kamu harus berlari besok." - anonim -

Hidup ini ibarat lomba lari. Mereka yang tak bergerak, siap-siap untuk tertinggal dan menerima kekalahan. Itulah kenapa kita diharuskan untuk segera memulai usaha tanpa ditunda. Setidaknya, jika kamu menunda hari ini, maka besok kamu harus melakukannya dengan power dua kali lipat, untuk menutupi ketertinggalanmu atas penundaanmu sebelumnya.

***

7. Kebodohan itu Sangat Buruk


Background by: background.tumblr.edtr

"Jika kamu tak sanggup menahan lelahnya belajar, maka kamu harus siap menyesap pahitnya kebodohan." - anonim -

Ini pepatah lama, tapi bisa menjadi tamparan kuat ketika merasa malas untuk belajar. Ilmu tak hanya diraih di bangku sekolah. Ilmu tak hanya dinilai dari angka-angka pada rapor dan ijazah. Ilmu ada di mana saja! Alam takambang jadi guru. Seluruh yang terhampar di bumi, baik dari benda hidup atau mati, ada banyak pelajaran yang bisa diambil di dalamnya. Siapa pun orangnya, baik miskin atau kaya, tua atau muda, mereka juga bisa memberikan pelajaran yang berharga. So, belajarlah selagi bisa. Percayalah, menjadi bodoh itu tidak menyenangkan. Setidaknya, jika kamu lemah secara teori (pengetahuan umum), maka giatlah dalam mempertajam skill-mu.

***

Nah, gimana tuh tadi, Gansis? Sudah cukup menampar jiwa kemalasan kita? Atau kalian merasa ini biasa saja? Kalau begitu, beri ane satu quotes di kolom komentar biar jiwa malas ane semakin tertampar. Kalau bisa sampe koid dibuatnya. Hahaha.

Ada banyak faktor penunjang kesuksesan, Gansis. Salah satunya ialah membasmi kemalasan. Ketika kita berani bergerak, mencoba, memulai, maka pilihan untuk sukses itu sudah terbentang di depan mata. Lalu hasilnya nanti tergantung bagaimana kita mengiringi kerja keras itu. Apakah hanya kerja keras dengan penuh optimis atau menambahkan untaian doa dan tawakkal di dalamnya.

Perlu diingat, bahwa masih ada takdir yang berkuasa atas segalanya. Namun, percayalah, takdir untuk sukses itu bisa berubah, tergantung bagaimana kita menggapainya dan bagaimana kita 'berhubungan' dengan Sang Pemegang Takdir.

Xoxo

Sekian



A thread by: serbaserbi.com
Gambar: edit sendiri
Sumber: klik



Gomawo