TS
TaraAnggara
Untuk Suamiku, Aku Mencintaimu dengan Cara Berbeda
Sumber gambar
Assalamu'alaikum
Dear suamiku, tak tak terasa 9 tahun sudah kita membina biduk rumah tangga. Melewati suka duka dan aneka cobaan yang menerpa bersama. Kau tentu tahu, 9 tahun bukanlah waktu yang singkat. Dalam waktu selama itu, sudah begitu banyak cerita terangkai di antara kita. Pertengkaran demi pertengkan juga kerap tercipta, tapi kita selalu berhasil mengakhirinya dengan tawa.
Suamiku, terima kasih telah bertahan di sisiku sampai sejauh ini. Meski sikap kekanak-kanakanku membuat lelah, tapi kau tak pernah menyerah. Terima kasih karena kau mampu menjadi suami, ayah, dan juga sahabat bagiku. Saat aku merasa tak berdaya menghadapi beratnya coba, kau selalu sigap memberikan pundak untukku bersandar. Membanjiriku dengan petuah-petuah penuh makna, hingga aku kembali berani menatap dunia.
dokpri
Kau selalu menjadi orang pertama yang mendukung, dalam segala hal yang kulakukan. Menyingkirkan keraguan, menggantikannya dengan sebuah keyakinan bahwa "Aku bisa." Kau juga suami siaga yang siap membantu aneka pekerjaan rumah tangga tanpa dipinta.
Suamiku, aku mungkin bukan istri sempurna, tapi aku selalu berusaha menghiasi hari-harimu dengan cinta. Menyebut namamu, dalam untaian doa-doa terbaik kepada Sang Pencipta. Meski tak pandai merias muka, aku selalu berusaha menunjukan wajah ceria. Menyambut dengan seulas senyum, untuk mengobati lelahmu usai bekerja.
Suamiku, kau pernah bertanya mengapa aku tak pernah mengumbar foto mesra kita media sosial. Maka melalui surat ini izinkanlah aku menyampaikan, bahwa itu bukan caraku mencintaimu. Aku memang bukan wanita romantis yang mampu menyanjungmu dengan rangkaian kata indah di media sosial, seperti kebanyakan orang. Namun akan selalu kupastikan, saat kau membuka mata ada secangkir kopi yang siap kau sesap. Nasi hangat dan hidangan sedap pun, menunggu untuk kau santap. Hidangan, yang kumasak dengan penuh cinta untuk suami tercinta.
dokpri
Seperti halnya aku tak pernah mengumbar foto mesra di media sosial, aku juga tak pernah ingin membuka aibmu di media sosial. Jangankan di media sosial, pada orang terdekat pun aku tak mau. Bagiku aibmu adalah aibku, dan begitu juga sebaliknya.
Begitulah caraku mencintaimu. Aku ingin mencintaimu dengan cara berbeda. Meski kata "Cinta" tak pernah terucap, tapi rasa itu ada di dalam dada. Aku selalu berdoa semoga rasa cinta diantara kita tetap terjaga, hingga nyawa meninggalkan raga.
Suamiku, sebentar lagi adalah hari ulang tahunmu yang tepatnya jatuh pada tanggal 24 Febuari. Seperti biasa, tak ada kado istimewa mampu kuberi kecuali doa. Namun aku sangat berharap, surat ini bisa menjadi kado terindah untuk hari jadimu yang kurang 19 hari lagi.
Baiklah, sebelum kututup surat ini, aku ingin menyampaikan permintaan maaf. Maaf jika selama 9 tahun hidup bersama, ada tutur kata maupun sikapku yang membuat hatimu terluka.
Akhir kata, Wassalam.
Tara Anggara
Cilacap, 05 Febuari 2021
Assalamu'alaikum
Dear suamiku, tak tak terasa 9 tahun sudah kita membina biduk rumah tangga. Melewati suka duka dan aneka cobaan yang menerpa bersama. Kau tentu tahu, 9 tahun bukanlah waktu yang singkat. Dalam waktu selama itu, sudah begitu banyak cerita terangkai di antara kita. Pertengkaran demi pertengkan juga kerap tercipta, tapi kita selalu berhasil mengakhirinya dengan tawa.
Suamiku, terima kasih telah bertahan di sisiku sampai sejauh ini. Meski sikap kekanak-kanakanku membuat lelah, tapi kau tak pernah menyerah. Terima kasih karena kau mampu menjadi suami, ayah, dan juga sahabat bagiku. Saat aku merasa tak berdaya menghadapi beratnya coba, kau selalu sigap memberikan pundak untukku bersandar. Membanjiriku dengan petuah-petuah penuh makna, hingga aku kembali berani menatap dunia.
dokpri
Kau selalu menjadi orang pertama yang mendukung, dalam segala hal yang kulakukan. Menyingkirkan keraguan, menggantikannya dengan sebuah keyakinan bahwa "Aku bisa." Kau juga suami siaga yang siap membantu aneka pekerjaan rumah tangga tanpa dipinta.
Suamiku, aku mungkin bukan istri sempurna, tapi aku selalu berusaha menghiasi hari-harimu dengan cinta. Menyebut namamu, dalam untaian doa-doa terbaik kepada Sang Pencipta. Meski tak pandai merias muka, aku selalu berusaha menunjukan wajah ceria. Menyambut dengan seulas senyum, untuk mengobati lelahmu usai bekerja.
Suamiku, kau pernah bertanya mengapa aku tak pernah mengumbar foto mesra kita media sosial. Maka melalui surat ini izinkanlah aku menyampaikan, bahwa itu bukan caraku mencintaimu. Aku memang bukan wanita romantis yang mampu menyanjungmu dengan rangkaian kata indah di media sosial, seperti kebanyakan orang. Namun akan selalu kupastikan, saat kau membuka mata ada secangkir kopi yang siap kau sesap. Nasi hangat dan hidangan sedap pun, menunggu untuk kau santap. Hidangan, yang kumasak dengan penuh cinta untuk suami tercinta.
dokpri
Seperti halnya aku tak pernah mengumbar foto mesra di media sosial, aku juga tak pernah ingin membuka aibmu di media sosial. Jangankan di media sosial, pada orang terdekat pun aku tak mau. Bagiku aibmu adalah aibku, dan begitu juga sebaliknya.
Begitulah caraku mencintaimu. Aku ingin mencintaimu dengan cara berbeda. Meski kata "Cinta" tak pernah terucap, tapi rasa itu ada di dalam dada. Aku selalu berdoa semoga rasa cinta diantara kita tetap terjaga, hingga nyawa meninggalkan raga.
Suamiku, sebentar lagi adalah hari ulang tahunmu yang tepatnya jatuh pada tanggal 24 Febuari. Seperti biasa, tak ada kado istimewa mampu kuberi kecuali doa. Namun aku sangat berharap, surat ini bisa menjadi kado terindah untuk hari jadimu yang kurang 19 hari lagi.
Baiklah, sebelum kututup surat ini, aku ingin menyampaikan permintaan maaf. Maaf jika selama 9 tahun hidup bersama, ada tutur kata maupun sikapku yang membuat hatimu terluka.
Akhir kata, Wassalam.
Tara Anggara
Cilacap, 05 Febuari 2021
rirandara dan 22 lainnya memberi reputasi
23
1.4K
27
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan