.
.
.

Apa yang membedakan seorang pawang ular sama yang bukan. Kenapa si ular begitu jinak di tangan nya. Misalkan bang panji petualang contoh nya

Pertama seorang pawang dia memiliki emosi berani. Emosi ini memancarkan getaran yang kuat yang mampu ditangkap oleh sang ular. Beda dengan seseorang yang memiliki emosi ketakutan. Si ular akan agresif menyerang

Namun jangan bertindak konyol juga Kalau begitu gampang. Yaudah modal berani saja. Tar kalau ketemu luar langsung pegang aja.
Tidak cukup!

karena pawang biasanya memiliki skill untuk mengetahui kondisi ular. Misalkan gerakan gerakan kalau pas diserang menghindar nya harus kemana. Apakah ke kiri atau ke kanan. Sementara modal keberanian tidak cukup.

Si ular bisa saja dia merasa ketakutan lalu menyerang orang berani ini karena si ular merasa dia teracam. Sementara orang yang modal berani. Dia tidak memiliki skill menghindar, seperti sang pawang akhirnya kena kena juga. Pawang ular juga mengetahui emosi si ular.

Kalau sudah tenang dia biasanya sudah jinak. Si ular sudah bisa mengamati emosi ketenangan dari emosi di pawang. Bahwa ular sudah merasa bahwa si pawang ini tidak membahayakan untuk dirinya. Bahkan sampai di cium pun si ular akan diam.

Begitulah profesi dalam banyak hal di kehidupan ini.
Seseorang tidak cukup modal berani, walaupun keberanian dibutuhkan dalam praktik nya. tapi harus di baringi dengan skill keahlian didalam nya. Mungkin yang saya paparkan diatas adalah hanya sebatas teori saja. Pada kenyataan nya saya walaupun tahu teori percuma Saya tetap tidak berani menyentuh ular. Karena terganjal dengan skill. Skill dibutuhkan lewat latihan yang panjang

Saya berkali kali usaha bisnis gagal sampai di ketawain teman teman. saya katakan boss ini saya sedang latihan menerpa skill bisnis saya. Oke saya gagal. rugi uang dan waktu yaitu ongkos belajar saya. Walaupun saya tahu teori teori dalam bisnis ya tetap kadang kenyataan nya banyak yang tidak sesuai ketika di uji di kenyataan nya. Bukan berarti teori gak penting. Tapi pasti ada sangkutan cantolan suatu dalam teori itu yang tidak sempurna. Maka di sempurna kan lewat praktik dilapangan. Kemudian siapkan mental tahan banting untuk terus bangkit lagi memperbaiki dari kesalahan atas kegagalan itu