

TS
mbak.far
Jika Diberi Pilihan, Ane Memilih Untuk Tidak Di-vaksin

Jujur, ya, selama ini ane cukup concern terhadap kesehatan. Ane selalu memerhatikan kandungan makanan yang hendak ane konsumsi. Ane kerap mempelajari nutrisi yang baik untuk tubuh dan daya tahan tubuh dari ahlinya. Hampir setiap hari ane olahraga pagi, lalu minum perasan air lemon dan air jahe hangat (saat perut kosong, sekitar 30 menit sebelum sarapan). Tidur selalu cukup (7 hingga 8 jam sehari), hampir tidak pernah begadang. Bahkan, semua itu sudah biasa ane lakukan sebelum ada Virus Covid-19 dan pandemi ini. Ane juga tidak pernah tidak mencuci tangan sebelum makan atau setiap kali usai memegang uang dan baru pulang ke rumah. Selalu pakai masker saat keluar rumah. Itu semua sudah jadi kebiasaan yang bahkan sudah ane lakukan jauh sebelum virus covid-19 naik daun dan setenar sekarang.
Semua itu ane lakukan berkat kesadaran ane sendiri, bahwa betapa mahalnya kesehatan.

sumber gambar
Jadi, kalau ditanya apakah ane ragu atau yakin dengan vaksin sinovac yang bahkan sudah disuntikkan kepada bapak presiden beberapa waktu yang lalu, maka, sejujurnya jika diperbolehkan memilih, ane lebih memilih untuk tidak di-vaksin saja.
Mohon maaf, bukannya ane memprovokasi siapapun, dan ini pun sekadar jika saja diberi pilihan. Jadi intinya, bukannya ane ragu. Hanya saja, andai diberi pilihan, ane bakal memilih untuk tidak divaksin. Karena ane merasa jika selama ini ane sudah menerapkan pola hidup sehat dengan cukup ketat, jadi ya buat apa di-vaksin?
Kita tahu jika vaksin diberikan salah satu tujuannya untuk memperkuat daya tahan tubuh. Sementara ane sejauh ini sudah berikhtiyar untuk menjaga pola hidup sehat agar daya tahan tubuh tidak lemah, sehingga tidak gampang dihampiri virus.

sumber gambar
Vaksin Covid19 itu menurut ane baru wajib kalau buat orang yang suka seenaknya terhadap kesehatan, tidak menjaga pola hidup sehat, apalagi yang abai terhadap protokol kesehatan dan yang daya tahan tubuhnya lemah.
So, apakah ane ragu atau yakin dengan vaksin sinovac untuk covid19? Jawaban ane perjelas sekali lagi, bukannya ane gak yakin, tapi ane merasa kalau selama ini ane sudah menerapkan prokes dan pola hidup sehat dengan cukup ketat, jadi andai diberi pilihan, maka ane memilih untuk tidak di-vaksin. Ane juga agak takut mendengar kata 'vaksin'. Hahaha
Hanya saja, sebagai warga negara yang baik, jika pemberian vaksin sinovac adalah wajib, baru ane bakal mematuhi kewajiban ane 'sebagai rakyat'.
... dari opini ane di atas, jangan diaminkan, ya. Sebatas pendapat saja. GanSis semua, termasuk ane musti mengikuti aturan pemerintah.

sumber gambar
Jika diwajibkan vaksin, ya, harus mau vaksin. Apalagi, vaksin sinovac adalah aman, telah memenuhi standar halal MUI, dan diuji di bawah pengawasan BPOM. Sebagaimana juru bicara Vaksin Covid19 dari Bio Farma, Bambang Herianto, menegaskan bahwa vaksin dari sinovac tidak mengandung pengawet seperti boraks, formalin, dan merkuri.
Aamaan 100%.
Jika opini ane menjadikan ane masuk dalam kubu ragu, ya, sudahlah. Ane, kan, sekadar beropini, bukan berarti menentang. Hehe.
Kita semua berharap, semoga pandemi Covid-19 lekas berakhir. Untuk itu, ane imbau agar GanSis sekalian selalu menaati protokol kesehatan. Dan buat GanSis yang ingin lekas mendapat Vaksin COVID19, monggo, ane mendukung 100%.
Diubah oleh mbak.far 04-02-2021 11:23






tien212700 dan 8 lainnya memberi reputasi
9
1.1K
11


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan