Kaskus DeYudi69 -Seperti yang kita ketahui bersama, hampir setahun sudah pandemi COVID19 mawabah di Indonesia.

Berawal dari 1 atau 2 orang yang terjangkit, kini korban meninggal akibat dari virus ini telah mencapai puluhan ribu nyawa. Dan ratusan ribu orang lainnya masih berjuang melawan virus mematikan ini yang bersarang dalam tubuhnya.


sumber gambar

Dampak dari pandemi COVID19 ini pun telah merembet ke berbagai sendi kehidupan sosial masyarakat di Indonesia.

Dari harus rajin mencuci tangan, selalu memakai masker dan menjaga jarak aman minimal 1 meter. Parahnya, kegiatan ekonomi juga ikut terguncang terutama di sektor pariwisata, akibat sepinya wisatawan yang berkunjung ke Indonesia, pengangguran semakin meningkat. Sedangkan kebutuhan sehari-hari manusia juga tak dapat dihentikan salah satunya makan dan minum, yang mana untuk memperolehnya kita harus memiliki uang, sedangkan banyak yang diberhentikan untuk bekerja karena perusahaan tempat mereka bekerja mengalami bangkrut akibat terdampak dari pandemi COVID19 yang sedang melanda. Lalu bagaimana nasib para pengangguran ini?

Tentu kebanyakan dari mereka akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Sebagian pemgangguran mencoba bangkit dengan mencari pekerjaan lain atau membuka usaha sendiri, ada juga yang memanfaatkan dana bantuan pemerintah, seperti Kartu Prakerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya atau pun dipergunakan sebagai modal usaha kecil-kecilan. Semua upaya penanggulangan pengangguran telah diupayakan oleh pemerintah, salah satunya melalui dana Kartu Prakerja yang ane sebutkan tadi.

Kini upaya pemberantasan virus COVID19 tak hanya sekedar melalui penerapan 3M saja (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak), tetapi sudah diupayakan melalui penyuntikan Vaksin COVID19.

Ya, dari beberapa waktu yang lalu, Vaksin COVID19 telah ditemukan di Cina yaitu Vaksin COVID19 dengan nama CoronaVac buatan perusahaan farmasi Sinovac Life Sciene dari negara Tirai Bambu tersebut yang berpusat di Beijing Cina. Perusahaan ini juga bekerjasama dengan PT. Bio Farma yang ada di Indonesia. Vaksin ini kemudian di distribusikan ke Indonesia.

CoronaVac juga telah mendapatkan izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Rentang usia orang yang boleh menerima vaksin ini yaitu usia 18 sampai 59 tahun.


sumber gambar

Melalui penyuntikan vaksin tersebut diharapkan dapat menekan laju penularan COVID19 di Indonesia. Para tenaga medis, pejabat pemerintahan, seperti gubernur, bupati, bahkan presiden Indonesia pun telah menjalani dua tahan penyuntikan Vaksin COVID19 ini.

Memang, masih banyak yang ragu-ragu untuk menerima vaksin ini dengan berbagai alasan dan pertimbangannya masing-masing.

Namun, ane sendiri yakin, pemerintah Indonesia pasti menginginkan yang terbaik bagi seluruh warganya, menginginkan pandemi COVID19 dapat segera enyah dapi bumi pertiwi Indonesia, karena negara tanpa warga negara bukanlah sebuah negara. Berharap dengan melakukan penyuntikam Vaksin COVID19 mampu mengurangi bahkan menghentikan terjadinya korban jiwa lagi di negara kita akibat tertular virus ini.


sumber gambar

Bila ditanya, ane termasuk ke dalam golongan orang yang ragu atau yakin terhadap Vaksin COVID19 ini, ya ane yakin Gan-Sist. Ane yakin penggunaan vaksin ini mampu meningkatkan kekebalan tubuh manusia terhadap virus COVID19. Nyatanya, Presiden RI sendiri pun telah menerima suntikan vaksin ini di dalam tubuhnya.

Intinya, perbanyak berpikir positif, yang jelas vaksin COVID19 dari Sinovac ini pasti telah melalui serangkaian uji coba baik oleh pemerintah Cina maupun pemerintah Indonesia sendiri sebelum dinyatakan aman untuk disuntikkan ke dalam tubuh manusia, juga cukup efektif untuk menangkal virus COVID19, dengan resiko efeksamping yang rendah.

Kalau pun demikian adanya, setelah menerima vaksin ini ke dalam tubuh kita, sudah sepatutnya kita tetap melestarikan budaya hidup sehat yang telah kita lakukan selama ini, seperti tetap mencuci tangan, tetap memakai masker bila bepergian, dan juga tetap untuk menjaga jarak aman.

Mungkin Gan-Sist akan berpendapat seperti ini setelah membaca pendapat ane di atas, 'kalau sudah menerima vaksin COVID19, kenapa kita harus tetap melakukan semua protokol kesehatan itu? Kan rugi dong sudah di suntik vaksin.'

Tentunya nggak ada ruginya Gan-Sist, baik sebelum atau sesudah menerima vaksin ini, nggak akan ada ruginya buat kita semua tetap menerapkan hidup bersih dan sehat seperti yang telah kita lakukan di masa pandemi ini untuk kedepannya.

Sebab, polusi udara juga banyak bakteri dan virus dari penyakit lainnya pun selain COVID19 dapat kita cegah menjangkit pada tubuh kita melalui protokol kesehatan tersebut.

Tak hanya alasan di atas, mengingat vaksin COVID19 tak dapat dipergunakan untuk semua umur, terutama tak dapat dipergunakan pada anak-anak, manula, serta orang yang mengidap penyakit penyerta tertentu, melalui penerapan protokol kesehatan, kita jadi dapat mencegah terjadinya penularan COVID19 pada orang yang tak memenuhi kriteria sebagai penerima Vaksin COVID19.

Jadi gini Gan-Sist, kita semua tahu, virus COVID19 dapat menular melalui sentuhan tangan melalui droplet dan juga termasuk melalui benda mati yang telah ditempeli oleh virus ini.


sumber gambar

Walaupun misal kita sudah kebal dari virus ini akibat sudah menerima vakain COVID19, tapi kita sendiri nggak bisa melihat, apakah tangan atau pakaian yang kita pergunakan terdapat virus COVID19-nya atau tidak, yang mana kita khawatirkan akan menulari orang lain yang belum bisa atau bahakan tak bisa menerima suntikan Vaksin COVID19 seperti yang ane sebutkan di atas.

Jadi, sebelum virus ini dinyatakan menghilang dari muka bumi, sebaiknya protokol kesehatan tetap kita langsungkan dalam kegiatan sosial kita sehari-hari.

Nah, Gan-Sist, sekian dahulu thread ane kali ini, mohon maaf apabila ada salah kata, sampai jumpa lagi pada thread ane selanjutnya ya.

Penulis : DeYudi69

Sumber referensi : opini pribadi dan 1 , 2 , 3