Kaskus

Regional

zatilmutieAvatar border
TS
zatilmutie
[COC Reg. Banten Kulon] Gunung Santri Santri, Tempat Wisata Religi Terkenal Di Banten
[COC Reg. Banten Kulon] Gunung Santri Santri, Tempat Wisata Religi Terkenal Di Banten




Pada era sebelum Islam, Banten yang berbentuk Kerajaan dipimpin oleh seorang Raja yang bernama Pucuk Umun, dan mempunyai Patih yang sangat tangguh dan dikenal dengan nama Ajar Jo dan Ajar Ju. Agama yang dianut pada masa itu adalah ajaran kepercayaan atau Animisme Sunda Wiwitan atau ajaran Sunda Kelapa.

Secara geografis, Kerajaan Banten sebelum Islam terletak di daerah Bayah Malingping, berbatasan dengan daerah Bayah dan Pelabuhan Ratu Sukabumi dan berbatasan dengan daerah kekuasaan Kerajaan Sunda Pajajaran yang kala itu dipimpin oleh Prabu Siliwangi.

Secara umum, Kerajaan Banten yang mayoritas penduduknya menganut ajaran/kepercayaan Animisme Sunda Wiwitan/ Sunda Kelapa, pada masa yang sama rupanya di sebuah dusun kecil yang bernama Joglo/Terumbu secara geografis berada di tengah laut yang berbentuk pulau/atol/terumbu karang) yang pada saat itu penduduknya hanya ada 7 (tujuh) Kepala Keluarga, telah menganut ajaran Islam dan mempunyai seorang Kepala Dusun bernama Kyai Syekh Abdul Kahfi yang berasal dari Baghdad (Irak) yang dikala itu masih dalam kekuasaan Mekkah.

Di dusun Joglo/Terumbu tersebut, Kyai Syekh Abdul Kahfi mempunyai 9 orang murid yang datang dari berbagai daerah, beliau mengajarkan Ilmu Thorekat Kholidiyah dan Ilmu Ketangkasan bela diri jurus wahyu taqwa.
Ketika Sultan Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) Cirebon (cucu dari Prabu Siliwangi) datang ke tanah Banten (1425 – 1448 M) adalah sebagai hubungan diplomatik dan penjajakan situasi/kondisi tanah Banten, dan sama sekali bukan sebagai penyebar agama Islam.


Misi Pangeran Sabakingking adalah untuk meng-Islamkan raja Banten Pucuk Umun dan para pengawalnya yaitu Ajar Jo dan Ajar Ju. Dengan mengeluarkan jurus kesaktiannya, Pangeran Sabakingking dapat menaklukan Ajar Jo dan Ajar Ju untuk masuk Islam Tunggal, penobatan kedua pengawal Raja Banten tersebut dilakukan di tengah segara Selat Sunda dengan menggunakan perahu jukung.
Dalam proses pengucapan dua kalimat syahadat tersebut, Ajar Jo dan Ajar Ju meminta kepada Pangeran Sabakingking untuk mengeluarkan jurus saktinya, yaitu memancing ikan di segara Selat Sunda dalam waktu sekejap ke dalam perahu jukung agar penuh dengan ikan, dengan bahasa kalimat “kun fa yakun” kemudian Pangeran Sabakingking berhasil mengisi perahu jukung dengan ikan- ikan laut segara Selat Sunda. Kemudian Ajar Jo dan Ajar Ju langsung masuk Islam dan mengucapkan kalimat syahadat dihadapan Pangeran Sabakingking.


Setelah masyarakat Banten tidak mempunyai lagi raja/pemimpin, masyarakat Banten kemudian dikumpulkan kolektif secara terus menerus dan bertahap serta diajak bersama-sama untuk masuk Islam yang dipimpin oleh Ki Mas Jong dan Ki Mas Ju, dengan menggunakan sarana Seni Budaya Banten, acara penobatan serta peng-Islaman masyarakat Banten langsung dipimpin oleh Pangeran Sabakingking (Maulana Hasanudin).
Dalam upaya mengumpulkan masyarakat Banten, adapun Seni dan Budaya Banten yang digunakan sebagai media adalah ; Debus Almadad, Toya Sarung Dayung, Gaclek, Pencak Silat, Kendang Patingtung, Terbang Gede, Terbang Rudat, Angklung Buhun, Ujungan/Ganjuran, Bedug Lojor, Bedug Dongdong, dan lain-lain.

Pangeran Sabakingking memisahkan kewalian dari tangan kekuasaan Ayahandanya (Sultan Syarif Hidayatullah/Sunan Gunung Jati Cirebon), Banten kemudian dikukuhkan menjadi Kesultanan Banten yang tahta kepemimpinannya langsung di pegang oleh Pangeran Sabakingking dengan bergelar Sultan Maulana Hasanudin sebagai Sultan yang Pertama pada tahun 1525 Masehi. Kemudian Islam berkembang dengan pesatnya di tanah Banten dan Sultan Maulana Hasanudin membangun Keraton Kesultanan Banten.

Kisah lain tentang penyebar agama islam di Banten adalah tentang Syekh Muhammad Sholeh bin Abdurrahman, seorang ulama penyebar di Pantai Utara Banten. Syekh Muhammad Sholeh sebelumnya adalah santri dari Sunan Ampel.

Setelah menimba ilmu dari Sunan Ampel dia kemudian menimba ilmu dari Sunan Gunung Jati (ayahanda dari Sultan Hasanudin) atau Sultan Syarif Hidayatullah yang pada masa itu menjadi penguasa Cirebon.

Setelah menimba ilmu dari Sunan Gunung Jati lalu Syekh Muhammad Sholeh diperintahkan oleh gurunya untuk berdakwah sambil mencari putranya Maulana Hasanudin yang pergi ke Banten dan sudah lama tidak kembali ke Cirebon.

Kala itu Banten masih beragama Hindu dan masih dibawah kekuasaan Kerajaan Pajajaran yang dipimpin oleh Prabu Pucuk Umun dengan pusat pemerintahannya berada di Banten Girang.

Akhirnya Syekh Muhammad Sholeh pun bertemu Maulana Hasanudin di Gunung Lempuyang dekat Kampung Merapit, Desa Ukir Sari, Kecamatan Bojonegara. Setelah bertemu, Maulana Hasanudin menolak untuk segera kembali ke Cirebon karena merasa terpanggil untuk mengislamkan tatar Banten yang masih banyak memeluk Agama Hindu.

Akhirnya mereka bersama-sama menyebarkan agama islam untum seluruh wilayah Banten.

[COC Reg. Banten Kulon] Gunung Santri Santri, Tempat Wisata Religi Terkenal Di Banten
Pemandangan dari jauh: klik


Kini gunung tempat syeh bermukim dikenal dengan sebutan Gunung Santri. Sekitar tahun 2000 saya pernah berziarah ke sini. Pemandangan bandar Lampung tampak dari puncak bukit ini. Mencapai puncak bukit diperlukan energi ekstra karena melewati ribuan anak tangga. Di sepanjang anak tangga terdapat banyak anak yatim yang berjejer menerima sodakoh dari peziarah.

[COC Reg. Banten Kulon] Gunung Santri Santri, Tempat Wisata Religi Terkenal Di Banten
Dok.pri

Jika sudah sampai di atas bukit kita akan bertemu dengan pengurus makam dan masjid yang ada di bukit ini. Kesejukan dari angin sepoi-sepoi menerpa tubuh menghilangkan penat. Air wudu menambah kesegaran tersendiri. Saat memasuki masjid kita langsung disarankan melakukan shalat sunnah tahiyatul masjid. Dan berzikir serta mendoakan para pejuang islam di sini.

[COC Reg. Banten Kulon] Gunung Santri Santri, Tempat Wisata Religi Terkenal Di Banten
[COC Reg. Banten Kulon] Gunung Santri Santri, Tempat Wisata Religi Terkenal Di Banten[COC Reg. Banten Kulon] Gunung Santri Santri, Tempat Wisata Religi Terkenal Di Banten
Dokpri

Makam para pejuang islam di gunung Santri:
Setelah itu barulah menziarahi makam demi makam yang berada di dekat masjid. Jika mendengar penjelasan dari kuncen makam, kita bisa meneladani kisah para pejuang islam ini.

Opini pribadi
Referensi: Fanspage Gunung Santri Banten
Wikipedia
Gambar:
Diubah oleh zatilmutie 01-02-2021 15:21
deeazzAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan deeazz memberi reputasi
2
1.4K
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan