Kaskus

Entertainment

islamisdeviAvatar border
TS
islamisdevi
Kehilangan 3 Hal Sekaligus Dalam Setahun Tak Lantas Membuat Saya Putus Asa!
Kehilangan 3 Hal Sekaligus Dalam Setahun Tak Lantas Membuat Saya Putus Asa!

Assalamualaikum, Gansis. Bagaimana kabarnya pada hari Senin yang berangin ini? Semoga masih dalam keadaan sehat dan bahagia ya. Aamiin.


Kehilangan adalah suatu hal yang menyakitkan. Semua orang pasti pernah mengalaminya.

Berbicara tentang kehilangan, saya pribadi kehilangan 3 hal terbesar dalam hidup dalam waktu satu tahun saja.

Tahun 2020 bagi saya adalah tahun terberat dan terkejam dalam sejarah hidup saya. Di mana saya mengalami banyak sekali hal yang membuat saya terpuruk.

Namun, ada tiga kehilangan besar yang membuat saya merasa ingin mengakhiri hidup.


1. Kehilangan pertama
Kehilangan teman-teman

Terlalu lebay memang, tapi beginilah adanya.

Saya adalah seorang introvert. Semenjak masuk SMP hingga kelas 1 SMA saya kurang bersosialisasi, makanya tidak punya teman.

Kepribadian saya sangat membosankan. Sepulang sekolah hanya mendekam di kamar atau ruang tamu. Jika tidak belajar ya pasti baca buku. Begitulah sampai-sampai saya dijuluki kuper oleh kakak sendiri karena melihat tetangga yang seumuran sama saya sibuk jalan-jalan dengan teman-temannya bahkan sudah berani membawa pacaran ke rumahnya.

Kehilangan 3 Hal Sekaligus Dalam Setahun Tak Lantas Membuat Saya Putus Asa!

Menginjak kelas 2 SMA, enam orang ini mengajak saya berteman. Berawal karena kami satu kelompok dan akhirnya banyak waktu yang dihabiskan bersama.
Dalam satu tahun pertemanan, saya benar-benar merasa bahagia. Mereka adalah orang baik yang mengajak saya keluar dari zona nyaman yakni rebahan hampir sepanjang masa remaja saya.

Kami mengunjungi banyak tempat bersama, belajar bareng, bahkan nginep bareng kalau orang tua salah satu dari kami gak ada di rumah. Saya merasa benar-benar jadi remaja yang seharusnya menikmati masa muda seperti bersosialisasi, bergaul, dan bertemu banyak orang.

Namun, itu semua tidak berlangsung lama. Hanya berjalan satu setengah tahun pertemanan kami, virus corona melanda dunia.

Kami yang sudah merencanakan banyak hal untuk menyambut kelulusan harus menelan pil pahit.
Sekolah diliburkan, ujian nasional tidak dilaksanakan. Kami bertujuh pun tidak bertemu dalam waktu lama.

Selama di rumah, saya kembali menjadi manusia tertutup. Bagaimana tidak, virus ini merenggut kebahagiaan saya karena bagi saya bersama mereka adalah anugerah. Tuhan mengirimkan orang-orang baik yang membuat saya ikut menikmati keindahan dunia tidak hanya menilai dunia lewat bacaan atau berita.

Hingga saat ini sekali pun kami tidak pernah bertemu tatap muka lagi hanya sesekali video call.
Kami sudah menjalani hidup masing-masing. Ada yang kuliah dan ada yang bekerja.

Saya benar-benar kehilangan mereka. Bayangkan saja sakitnya ditinggal pas lagi sayang-sayangnya. Persis seperti itu yang saya rasakan.


2. Kehilangan kedua
Kehilangan Bapak

Kehilangan 3 Hal Sekaligus Dalam Setahun Tak Lantas Membuat Saya Putus Asa!


Empat bulan di rumah saja karena ujian tidak dilaksanakan, secara otomatis saya sudah lulus. Setelah tidak sekali pun bertemu teman-teman, saya kehilangan sosok paling berarti dalam hidup.

Tepatnya bulan Juli, bapak dipanggil Ilahi. Pergi selamanya dari dunia ini akibat pembuluh darah yang pecah.

Kehilangan ini adalah kehilangan terberat dalam hidup saya. Saya berada di titik rendah kehidupan. Beliau meninggalkan ibu, kakak, saya dan adik-adik.


3. Kehilangan ketiga
Kesempatan kuliah pupus

Kehilangan 3 Hal Sekaligus Dalam Setahun Tak Lantas Membuat Saya Putus Asa!


Oleh karena tidak ada lagi tulang punggung yang akan membiayai, kesempatan saya untuk kuliah juga punah.

Saya berencana untuk mendaftar kuliah pada bulan Agustus lalu, tetapi karena bapak sudah tidak ada, maka saya mengubur mimpi saya dalam-dalam dan memilih bekerja. Saya tidak mungkin meminta kakak saya karena kakak juga harus membiayai ibu dan adik-adik. Jadi, saya putuskan untuk membantu kakak.


Berat sekali untuk melanjutkan hidup setelah kehilangan tiga hal itu.

Saya tidak pernah menceritakan perasaan saya pada orang lain tapi saya benar-benar rapuh. Saya tidak punya teman untuk berbagi duka. Saya hanya memendamnya sendiri atau menuangkannya dalam tulisan.

Saat ini, saya mulai belajar menerima semua kehilangan itu. Saya yakin semua pasti ada hikmahnya. Sekarang, saya berusaha untuk membahagiakan ibu dan adik-adik saya karena mereka adalah sumber kebahagiaan saya sekarang ini.


Sekian dulu thread dari saya. Wassalamualaikum

Sumber: opini pribadi

:terimakasih:terimakasih:terimakasih
Diubah oleh islamisdevi 01-02-2021 13:23
Bgssusanto88Avatar border
agungdar2494Avatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 8 lainnya memberi reputasi
9
1.1K
26
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan