Jangan lupakan sejarah, itu kata orang tua kita dahulu. Dimana ninik, mamak, uyut, bude, pakde semua selalu berkata yang sama hiduplah dengan mengenang masa lalu. Karena sejarah akan selalu berulang, dan sebelum terjadi pengulangan hendaklah berpikiran secara positif dan kreatif agar bisa menghindari kejadian yang buruk akan terjadi.

Saat ini seperti kita tahu generasi millenial zaman now lebih senang mempelajari gaya joged terbaru, gaya selfie terkini, berkreasi di media sosial dengan membuat hal yang aneh, unik, gokil bahkan semakin aneh semakin menarik.

Semakin gokil akan semakin viral, dengan terkenal endorsepun datang dan jadilah pribadi-pribadi pemburu cuan. Masa bodoh dengan konten yang dibuat, toh semua hanya hiburan. Maka dengan adanya cuan sebagai alat perangsang biar menggairahkan para remaja zaman sekarang, mereka tak peduli dengan kehidupan di masa lampau.



Mereka berfikir secara logika untuk apa mempelajari hal yang telah lampau, mempelajari asal usul nenek moyang, mempelajari pengkhianatan di masa dinasti sedang berkuasa? Untuk apa? Sedangkan kita saat ini perlu makan, semua tak bisa dibeli dengan mengingat dongeng masa lalu, dan terjebak dalam putaran kejayaan di masa dahulu ketika bangsa kita hebat, bangsa kita kuat, bangsa kita sebagai great imperium?

Untuk apa? Anak remaja sekarang lebih melihat dengan cara simple dan easy, saat ini pemikiran kita lebih banyak secara logika, kalau ingin sukses dan inovatif itu ya kerja, just do it now, bukan mengenang kisah masa lalu apalagi sejarah mantan. Kalau bisa kita yang menggoreskan nama di tinta sejarah untuk masa depan.

Walau pendapat mereka tentu bertentangan dengan sebagian orang yang masih peduli dengan jejak sejarah, karena jejak sejarah adalah petunjuk untuk arah yang jelas negeri ini mau dibawa kemana?



Dengan literasi sejarah, kita akan tahu banyak bangsa besar runtuh karena keegoisannya. Namun terkadang para pecinta sejarah memang selalu terjebak dengan kejayaan di masa lalu, kalau kita bilang gagal move on.

Namun sebenarnya jadikan jejak sejarah sebagai bagian dari pembelajaran, agar jangan sampai kita mau dibodohi, diadu domba, di setir dan juga di manipulasi. Karena sejarah itu berkesinambungan, ada aksi dan ada reaksi pikirkanlah masa depan banyak orang, bukan masa depan kita sendiri.

Semoga tidak banyak lagi anak-anak muda yang kehilangan sejarah masa lalu dirinya, bangsanya, negaranya, agamanya.

Layaknya sebuah hal yang harus diperingati hari miladnya, berarti ia tak melupakan sejarah darimana ia berawal, darimana ia berasal, darimana mereka pun dapat tumbuh dan besar, met milad kompak.

Salam kompak selalu jangan sampai kehilangan menjadikan diri kita sebagai pribadi yang baru. See u next thread.







"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2020
referensi : klik
Pic : google