Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

hvzalfAvatar border
TS
hvzalf 
[COC Reg. Banten Kulon] Belajar Kehidupan dari Suku Baduy, Tenteram di Pelukan Alam
[COC Reg. Banten Kulon] Belajar Kehidupan dari Suku Baduy, Tenteram di Pelukan Alam

gambar

Baduy merupakan salah satu suku yang terdapat di Indonesia. Suku ini mendiami wilayah Banten tepatnya di kaki pegunungan Kendeng di desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak yang berjarak 40 kilometer dari ibukota kapubaten tersebut Rangkasbitung. Etnis masyarakat ini sangat masyhur di Indonesia, karena keteguhannya menjalankan tradisi nenek moyangnya yakni bersahabat dengan alam. Suku Baduy memilih untuk hidup jauh dari modernisasi.

Masyarakat Baduy sangat melestarikan alam, dari sanalah mereka bergantung hidup. Pertanian, dan perkebunan merupakan mata pencaharian utama mereka. Hutan di sekitarnya adalah anugerah tak terhingga bagi suku Baduy. Memilih terasing dari mewahnya dunia modern, ternyata warga Baduy masih tetap mandiri dan hidup bahagia dalam kesederhanaan. Jangan pernah berharap akan menemukan sesuatu yang sama dari kehidupan di kota. Masyarakat Baduy sudah terbiasa hidup dalam gelapnya malam karena tak ada aliran listrik, bukan tak mau namun bertolak belakang dengan aturan tradisi mereka. Alih-alih ingin menemukan handphone, orang asing yang ingin masuk kampung Baduy pun harus meninggalkan dan menaggalkan semua yang berbau modern dan bahan kimia sebab Suku Baduy tak mengenal itu.

[COC Reg. Banten Kulon] Belajar Kehidupan dari Suku Baduy, Tenteram di Pelukan Alam

gambar

Baduy adalah cerminan kehidupan sesungguhnya dalam hal menjadi khalifah di bumi. Menjaga dan memanfaatkan alam sebaik-sebaiknya merupakan bentuk dari rasa syukur kepada Sang Maha Pencipta. Bukankah alam ini rusak akibat ulah tangan manusia? Dan suku Baduy secara tidak langsung telah menjaga ekosistem hutan agar tidak habis ditebangi oleh nafsu ketamakan.

Dalam praktek kesehariannya masyarakat Baduy mencerminkan hidup sederhana, bersahabat dengan alam, serta kemandirian yang mana ketiga hal ini sudah sangat sulit ditemui dari manusia yang telah terpapar modernisasi. Suku Baduy sangat ketat dalam hal aturan. Orang Baduy tidak pernah menggunakan alas kaki ketika berjalan dengan tujuan agar dekat dengan alam. Rumah-rumah mereka pun dibuat dengan cara tradisional sekali. Bahkan ketika ada masyarat Baduy meninggal, kuburannya hanya diratakan saja tanpa ada sedikitpun tanda bahwa itu adalah sebuah pemakaman. Mereka menganggap menggali tanah itu saja sudah sangat melukai alam. Ya begitulah Baduy mejaga kelestarian alam.


[COC Reg. Banten Kulon] Belajar Kehidupan dari Suku Baduy, Tenteram di Pelukan Alam

gambar

Masyarakat Baduy berhasil menjaga tradisi mereka tak terlepas dari falsafah mereka sendiri yakni :


"Lojor heunteu beunang dipotong, pèndèk heunteu beunang disambung.

(Panjang tidak bisa dipotong, pendek tidak boleh disambung)


[COC Reg. Banten Kulon] Belajar Kehidupan dari Suku Baduy, Tenteram di Pelukan Alam

gambar

Kalimat bijak ini seolah mengartikan bahwa apa yang telah Tuhan berikan mesti disyukuri. Jangan pernah mengurangi dan menambahi sesuatu telah diciptakan. Hakikatnya Sang Pencipta telah memenuhi kebutuhan bukan keinginan manusia. Jika standarnya adalah keinginan maka tak akan pernah ada rasa puas. Begitulah suku Baduy mengajarkan sebuah kehidupan. Menjaga alam adalah sebuah keharusan, melestarikannya merupakan kewajiban.


Sumber :

1
Diubah oleh hvzalf 31-01-2021 05:35
junaedi1982newAvatar border
VitaArkanaAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
507
4
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan