Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

46.166.167.16.Avatar border
TS
46.166.167.16.
Geger Dentuman Disertai Gemuruh di Sukabumi, BMKG Duga Akibat Gerakan Tanah



Warga Kampung Ciherang, Sukabumi dihebohkan dengan suara dentuman disertai gemuruh pada Sabtu (30/1/2021) malam. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat anomali gelombang seismik saat warga melaporkan kejadian itu. Apa penyebab gelombang seismik ini?

"Hasil monitoring BMKG terhadap beberapa sensor seismik di wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menunjukkan adanya anomali gelombang seismik saat warga melaporkan suara gemuruh yang disertai bunyi dentuman," kata Kabid Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan tertulisnya, Minggu (31/1/2021).

Daryono menjelaskan durasi rekaman seismik hanya berlangsung selama tujuh detik. Durasi seismik ini berlangsung saat di atas pukul 19.00 WIB.

"Tampak sangat jelas adanya rekaman seismik yang terjadi pada pukul 19.00.36 WIB hingga 19.00.43 WIB. Lama durasi rekaman seismik berlangsung cukup singkat hanya selama 7 detik," ungkapnya.

Dia menjelaskan, anomali seismik ini tampak sebagai gelombang frekuensi rendah (low frekuensi). Menurutnya, sepintas bentuk gelombangnya (waveform) seismiknya tampak mirip rekaman longsoran atau gerakan tanah.

Lebih lanjut, dia mengatakan fenomena alam gerakan tanah memang lazim menimbulkan suara gemuruh bahkan dentuman yang dapat didengar warga di sekitarnya. Dia menduga fenomena ini akibat proses gerakan tanah.

"Menurut laporan warga, getaran itu muncul setelah hujan deras mengguyur, jadi dugaan kuat yang terjadi adalah adanya proses gerakan tanah yang cukup kuat hingga terekam di sensor gempa milik BMKG," tuturnya.

Kendati demikian, dia menjelaskan bahwa verifikasi perlu dilakukan dengan survei lapangan. Hal ini untuk memastikan apakah fenomena ini akibat gerakan tanah.

"Untuk verifikasi, tampaknya perlu dilakukan survei lapangan di wilayah dimana terdengar suara gemuruh untuk mencari apakah ada rekahan di permukaan akibat gerakan tanah tersebut. Jika tidak ditemukan maka besar kemungkinan proses gerakan tanah terjadi di bawah permukaan tanah," ujarnya.
Sebelumnya, diberitakan bahwa suara dentuman disertai gemuruh didengar warga penyintas bencana alam pergerakan tanah di Kampung Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (30/1/2021) sekitar pukul 19.00 WIB. Mereka berlarian ke Posko Bencana di SDN Ciherang karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan.

Asep Has, relawan kebencanaan di kampung tersebut mengatakan warga sempat berhamburan ketika mendengar suara gemuruh tersebut. Mayoritas warga merupakan pengungsi mandiri yang terdampak bencana pergerakan tanah.

"Malam sampai berhamburan, saya tiap hari di sini memantau pengungsi, tapi laporan dari warga tidak hanya di Ciherang. Tapi warga yakin suara berasal dari lokasi mereka," kata Asep Has melalui sambungan telepon, Minggu (31/1/2021).

Bahkan dijelaskan Asep, warga mendengar suara gemuruh yang kemudian diakhiri oleh suara dentuman.

Bencana di Kampung Ciherang terjadi sejak 13 Desember 2019. Catatan yang diperoleh detikcom terdapat 3 rumah rusak berat, 13 rumah rusak sedang, terdampak 16 rumah, terancam 101 rumah dan mengungsi 35 rumah. Sementara rumah yang dibongkar 6 rumah.


SUMBER




SEMAKIN SERING DENTUMAN DIMANA-MANA emoticon-Takut emoticon-Takut emoticon-Takut
meooongAvatar border
emineminnaAvatar border
pertotperbaikAvatar border
pertotperbaik dan 2 lainnya memberi reputasi
3
801
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan