- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
China Tak akan Akui Paspor Inggris untuk Warga Hong Kong
TS
dragonroar
China Tak akan Akui Paspor Inggris untuk Warga Hong Kong
China Tak akan Akui Paspor Inggris untuk Warga Hong Kong
Jumat, 29 Januari 2021 19:18 Reporter : Hari Ariyanti
Aksi demo di Hong Kong. ©AFP/HECTOR RETAMAL
Merdeka.com - China mengatakan pihaknya tak akan mengakui paspor Warga Negara Inggris Luar Negeri (BNO) sebagai dokumen sah penduduk Hong Kong mulai Minggu ini, setelah Inggris mengatakan pihaknya akan mengizinkan paspor itu digunakan untuk mendapatkan kewarganegaraan Inggris.
Pengumuman dari Beijing ini merupakan serangkaian langkah terbaru, di samping pemberlakuan UU keamanan nasional, untuk memperketat pengawasan terhadap kota bekas koloni Inggris itu, yang dikembalikan ke China pada 1997 dalam sebuah perjanjian bahwa otonomi Hong Kong akan diperluas.
Pemerintah Inggris menanggapi gerakan pro demokrasi Hong Kong dengan menawarkan 3 juta pemegang paspor BNO untuk mendapatkan status kewarganegaraan penuh, selama enam tahun, jika mereka meninggalkan Hong Kong untuk menetap di Inggris.
Pada Jumat, Inggris menyampaikan diperkirakan sekitar 300.000 warga Hong Kong menerima tawaran tersebut, dan perubahan akan mulai berlaku pada Minggu. Tapi China menentang rencana tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian menyampaikan pada Jumat, negaranya tak akan lagi mengakui paspor BNO sebagai dokumen kunjungan dan identitas, yang akan mulai berlaku pada 31 Januari dan pihaknya berhak untuk mengambil tindakan lebih lanjut.
“Upaya pihak Inggris untuk mengubah sejumlah besar warga Hong Kong menjadi warga negara Inggris kelas dua telah sepenuhnya mengubah sifat pemahaman asli kedua belah pihak tentang BNO. Langkah ini secara serius melanggar kedaulatan China, sangat mengganggu urusan Hong Kong dan internal China, dan secara serius melanggar hukum internasional dan norma dasar hubungan internasional,” jelas Zhao kepada wartawan, dikutip dari The Independent, Jumat (29/1).
Masih belum jelas bagaimana dampak pengumuman China ini terhadap tawaran Inggris tersebut, namun sepertinya akan mempersulit pemegang paspor BNO untuk terbang ke Inggris.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab mengatakan tak banyak yang bisa dilakukan Inggris jika China memutuskan mencegah warganya bepergian. Inggris dan China kerap bertentangan terkait isu Hong Kong, di mana Inggris mempertanyakan apakah Beijing melanggar kewajiban internasionalnya di bawah perjanjian 1997.
Saat ditanya terkait perubahan aturan kewarganegaraan Inggris pada Kamis, Zhao mengatakan China telah berulang kali menyatakan posisinya atas masalah ini.
“Pihak Inggris, melanggar janjinya, dengan gigih dan berulang kali mengangkat masalah paspor BNO untuk ikut campur dalam urusan Hong Kong dan internal China. Ini hanya akan merugikan kepentingannya sendiri,” kata Zhao.
Zhao menambahkan pihaknya “ingin menegaskan kembali kepercayaan kami di masa depan Hong Kong yang menjanjikan.”
https://www.merdeka.com/dunia/china-...ng.html?page=2
Jumat, 29 Januari 2021 19:18 Reporter : Hari Ariyanti
Aksi demo di Hong Kong. ©AFP/HECTOR RETAMAL Merdeka.com - China mengatakan pihaknya tak akan mengakui paspor Warga Negara Inggris Luar Negeri (BNO) sebagai dokumen sah penduduk Hong Kong mulai Minggu ini, setelah Inggris mengatakan pihaknya akan mengizinkan paspor itu digunakan untuk mendapatkan kewarganegaraan Inggris.
Pengumuman dari Beijing ini merupakan serangkaian langkah terbaru, di samping pemberlakuan UU keamanan nasional, untuk memperketat pengawasan terhadap kota bekas koloni Inggris itu, yang dikembalikan ke China pada 1997 dalam sebuah perjanjian bahwa otonomi Hong Kong akan diperluas.
Pemerintah Inggris menanggapi gerakan pro demokrasi Hong Kong dengan menawarkan 3 juta pemegang paspor BNO untuk mendapatkan status kewarganegaraan penuh, selama enam tahun, jika mereka meninggalkan Hong Kong untuk menetap di Inggris.
Pada Jumat, Inggris menyampaikan diperkirakan sekitar 300.000 warga Hong Kong menerima tawaran tersebut, dan perubahan akan mulai berlaku pada Minggu. Tapi China menentang rencana tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian menyampaikan pada Jumat, negaranya tak akan lagi mengakui paspor BNO sebagai dokumen kunjungan dan identitas, yang akan mulai berlaku pada 31 Januari dan pihaknya berhak untuk mengambil tindakan lebih lanjut.
“Upaya pihak Inggris untuk mengubah sejumlah besar warga Hong Kong menjadi warga negara Inggris kelas dua telah sepenuhnya mengubah sifat pemahaman asli kedua belah pihak tentang BNO. Langkah ini secara serius melanggar kedaulatan China, sangat mengganggu urusan Hong Kong dan internal China, dan secara serius melanggar hukum internasional dan norma dasar hubungan internasional,” jelas Zhao kepada wartawan, dikutip dari The Independent, Jumat (29/1).
Masih belum jelas bagaimana dampak pengumuman China ini terhadap tawaran Inggris tersebut, namun sepertinya akan mempersulit pemegang paspor BNO untuk terbang ke Inggris.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab mengatakan tak banyak yang bisa dilakukan Inggris jika China memutuskan mencegah warganya bepergian. Inggris dan China kerap bertentangan terkait isu Hong Kong, di mana Inggris mempertanyakan apakah Beijing melanggar kewajiban internasionalnya di bawah perjanjian 1997.
Saat ditanya terkait perubahan aturan kewarganegaraan Inggris pada Kamis, Zhao mengatakan China telah berulang kali menyatakan posisinya atas masalah ini.
“Pihak Inggris, melanggar janjinya, dengan gigih dan berulang kali mengangkat masalah paspor BNO untuk ikut campur dalam urusan Hong Kong dan internal China. Ini hanya akan merugikan kepentingannya sendiri,” kata Zhao.
Zhao menambahkan pihaknya “ingin menegaskan kembali kepercayaan kami di masa depan Hong Kong yang menjanjikan.”
https://www.merdeka.com/dunia/china-...ng.html?page=2
0
578
2
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan