- Beranda
- Komunitas
- News
- Reksa Dana
Investasi Itu Menabung, Bukan Pekerjaan, Apalagi Judi


TS
riandyoga
Investasi Itu Menabung, Bukan Pekerjaan, Apalagi Judi
Hallo GanSis semua!! Sejauh yang saya tahu, investasi itu seperti judul thread ini: investasi itu menabung, bukan pekerjaan apalagi judi. Perlu diketahui, saya bukan ahli ekonomi dan investasi seperti Opung Luhut (menko investasi). Saya hanya WNI biasa yang baik dan tidak sombong, serta rajin menabung.
Ya, menabung. Kata kuncinya disini ialah menabung. Saya berpandangan, investasi itu seperti menabung. Maka itu saya letakkan thread ini pada forum Reksadana. Karena beli reksadana itu kayak nabung, mulai Rp1000 juga bisa. Maaf saya tidak teracuni janji-janji surga cepat kaya berkat cuan main saham di bursa. Bukannya apa-apa, karena duitnya gak ada. 😭
Sebenarnya ya ada duit buat ikutan beli saham. Tapi itu uang yang dibutuhkan untuk keperluan sehari-hari. Sejauh yang saya tahu, kalau uang yang seperti itu (untuk kebutuhan pokok), "haram" untuk digunakan investasi. Mau investasi apa aja, misalkan emas, properti, saham, hingga Reksadana sekalipun. Kalau memang gak ada uang "nganggur", ya jangan dipaksakan buat dibelikan produk investasi. Apalagi sampai berhutang jangka pendek, untuk investasi yang sifatnya jangka menengah hingga panjang. Saran saya jangan begitu. Sangat beresiko. Harap diingat baik-baik ya.
Maka itu saya pilih Reksadana, meski tetap ada resiko. Namun saya yakini reksadana merupakan objek investasi yang cocok banget buat pemula seperti saya, karena terjangkau, minim resiko dan tetap bisa dapat cuan.
Cuan inilah yang dikejar-kejar banyak orang. Termasuk saya pertama kali tahu soal Reksadana, yang ada dipikiran saat itu "kok gak dari dulu ya?!"
Tapi mohon maaf nih, saya bukan pencari cuan "angkatan Corona". Sebelum Pandemi Covid-19 juga saya Uda mulai coba-coba beli Reksadana. Tepatnya saat mulai menulis termasuk di Kaskus, dapat sedikit-sedikit, masuk ke e-wallet dan mulai mengenal e-commerce. Ini apa kok ada ikon bibit pohon, apa di online shop ada jual pohon. Dan ternyata itu menu investasi. Bisa investasi emas dan Reksadana. Luar biasanya itu semua bisa dilakukan secara daring. Semudah itu! Jadi saya beli Reksadana sebenarnya tidak mengorek kantong pribadi.
Ini inti sebenarnya. Sebisa mungkin untuk investasi, gunakanlah dana yang benar-benar "nganggur".Kalau gak ada, bisa diakali dengan mencari penghasilan sampingan yang mana hasilnya khusus untuk investasi. Ya itu saran dan tips dari saya, yang sudah dan sedang saya lakukan.
Jangan sampai berinvestasi menggunakan dana yang sedang dibutuhkan untuk saat ini. Apalagi berhutang sama rentenir maupun pinjol (pinjaman online). Karena bunga pinjaman lebih agresif dibandingkan return saham apalagi Reksadana. Sederhananya, cuan saham dan reksadana bisa turun, tapi bunga pinjaman akan terus naik. Tahukah kamu? Saya menuliskan pesan diatas dua kali di thread ini agar semakin diingat.
Investasi memanglah layaknya menabung. Tapi bisa seperti "rentenir" gitu gak sih, dalam versi legal loh ya. Seperti kita menyimpan uang, namun uang tersebut dipakai oleh pihak profesional untuk modal usaha (bahasa sederhananya gitu ya). Nanti keuntungan dari kegiatan ekonomi tersebut dibagi kepada investor (kita investornya). Nah, namanya itu bukan kerja keras kita sendiri (tapi barengan), jadi jangan harap hasilnya besar dalam waktu singkat.
Gak mungkin kan nabungnya bentar, uda mau pecahin celengan aja. Juga Jangan menganggap investasi Reksadana sebagai pekerjaannya. Kata-kata seperti "biarkan uang anda bekerja untuk anda selagi Anda tidur", mohon jangan diartikan bahwa jika sudah main saham maka boleh tidak lagi bekerja. Tidur saja sepuasnya. Heloow!! Sultan saja masih sibuk kerja kok.
Dan terakhir, Investasi itu bukan arena judi. Meski sama-sama berfluktuasi. Tapi sejauh yang saya tahu, kalau dunia investasi bertujuan agar setiap pihak sama-sama untung. Hanya saja perlu tahu ilmunya dan sabar. Nah kalau niat investasi, tapi hasratnya pengen cepat kaya. Itu jatuhnya uda kaya judi. Menang ketagihan, main lagi, kalah dan kalah terus.
Rianda Prayoga
Binjai, 29 Januari 2021
Quote:
Ya, menabung. Kata kuncinya disini ialah menabung. Saya berpandangan, investasi itu seperti menabung. Maka itu saya letakkan thread ini pada forum Reksadana. Karena beli reksadana itu kayak nabung, mulai Rp1000 juga bisa. Maaf saya tidak teracuni janji-janji surga cepat kaya berkat cuan main saham di bursa. Bukannya apa-apa, karena duitnya gak ada. 😭
Sebenarnya ya ada duit buat ikutan beli saham. Tapi itu uang yang dibutuhkan untuk keperluan sehari-hari. Sejauh yang saya tahu, kalau uang yang seperti itu (untuk kebutuhan pokok), "haram" untuk digunakan investasi. Mau investasi apa aja, misalkan emas, properti, saham, hingga Reksadana sekalipun. Kalau memang gak ada uang "nganggur", ya jangan dipaksakan buat dibelikan produk investasi. Apalagi sampai berhutang jangka pendek, untuk investasi yang sifatnya jangka menengah hingga panjang. Saran saya jangan begitu. Sangat beresiko. Harap diingat baik-baik ya.
Maka itu saya pilih Reksadana, meski tetap ada resiko. Namun saya yakini reksadana merupakan objek investasi yang cocok banget buat pemula seperti saya, karena terjangkau, minim resiko dan tetap bisa dapat cuan.
Quote:
Cuan inilah yang dikejar-kejar banyak orang. Termasuk saya pertama kali tahu soal Reksadana, yang ada dipikiran saat itu "kok gak dari dulu ya?!"
Tapi mohon maaf nih, saya bukan pencari cuan "angkatan Corona". Sebelum Pandemi Covid-19 juga saya Uda mulai coba-coba beli Reksadana. Tepatnya saat mulai menulis termasuk di Kaskus, dapat sedikit-sedikit, masuk ke e-wallet dan mulai mengenal e-commerce. Ini apa kok ada ikon bibit pohon, apa di online shop ada jual pohon. Dan ternyata itu menu investasi. Bisa investasi emas dan Reksadana. Luar biasanya itu semua bisa dilakukan secara daring. Semudah itu! Jadi saya beli Reksadana sebenarnya tidak mengorek kantong pribadi.
Ini inti sebenarnya. Sebisa mungkin untuk investasi, gunakanlah dana yang benar-benar "nganggur".Kalau gak ada, bisa diakali dengan mencari penghasilan sampingan yang mana hasilnya khusus untuk investasi. Ya itu saran dan tips dari saya, yang sudah dan sedang saya lakukan.
Jangan sampai berinvestasi menggunakan dana yang sedang dibutuhkan untuk saat ini. Apalagi berhutang sama rentenir maupun pinjol (pinjaman online). Karena bunga pinjaman lebih agresif dibandingkan return saham apalagi Reksadana. Sederhananya, cuan saham dan reksadana bisa turun, tapi bunga pinjaman akan terus naik. Tahukah kamu? Saya menuliskan pesan diatas dua kali di thread ini agar semakin diingat.
Investasi memanglah layaknya menabung. Tapi bisa seperti "rentenir" gitu gak sih, dalam versi legal loh ya. Seperti kita menyimpan uang, namun uang tersebut dipakai oleh pihak profesional untuk modal usaha (bahasa sederhananya gitu ya). Nanti keuntungan dari kegiatan ekonomi tersebut dibagi kepada investor (kita investornya). Nah, namanya itu bukan kerja keras kita sendiri (tapi barengan), jadi jangan harap hasilnya besar dalam waktu singkat.
Gak mungkin kan nabungnya bentar, uda mau pecahin celengan aja. Juga Jangan menganggap investasi Reksadana sebagai pekerjaannya. Kata-kata seperti "biarkan uang anda bekerja untuk anda selagi Anda tidur", mohon jangan diartikan bahwa jika sudah main saham maka boleh tidak lagi bekerja. Tidur saja sepuasnya. Heloow!! Sultan saja masih sibuk kerja kok.
Dan terakhir, Investasi itu bukan arena judi. Meski sama-sama berfluktuasi. Tapi sejauh yang saya tahu, kalau dunia investasi bertujuan agar setiap pihak sama-sama untung. Hanya saja perlu tahu ilmunya dan sabar. Nah kalau niat investasi, tapi hasratnya pengen cepat kaya. Itu jatuhnya uda kaya judi. Menang ketagihan, main lagi, kalah dan kalah terus.
Rianda Prayoga
Binjai, 29 Januari 2021
Diubah oleh riandyoga 29-01-2021 22:08
0
552
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan