Assalamualaikum, GanSis!Apa kabar semua? Semoga dalam keadaan sehat.

Kali ini ane ingin menulis tentang kendaraan listrik yang konon sedang ingin digalakkan di Indonesia. Menurut informasi yang ane dapat, sih, kendaraan listrik ini ramah lingkungan. Akan tetapi, sudahkah Indonesia siap?

Pengisian Daya

Apakah Indonesia sanggup menampung segitu banyaknya kendaraan di saat yang sama dalam waktu berjam-jam?

Sedangkan, melihat saat ini kita antre bensin saja mengular tak kelar-kelar. Padahal, isi bensin itu berapa menit waktunya? Motor tak sampai 2 menit.

Itu saja antrenya luar biasa. Bagaimana jika kita beralih ke kendaraan listrik yang harus mengisi bahan bakar di tempat semacam SPBU itu? Kendaraan listrik memerlukan waktu berjam-jam untuk mengisi daya sampai penuh.

Kalau di SPBU penuh kan bisa di rumah.

Oke, berapa banyak daya yang akan kita keluarkan?

Selain itu mengisi baterai di tempat pengisian sama di rumah itu bedanya jauh.

Kalau di tempat pengisian bisa beberapa jam.

Sedangkan, kalau isi di rumah bisa seharian.

Menambah Kemacetan

Kenapa begitu? Setahu ane kendaraan listrik tidak terkena ganjil genap di Jakarta. Itu artinya kendaraan listrik tak perlu pilih-pilih hari untuk keluar kandang.

Artinya kemacetan tidak akan berkurang, kan?

Bagaimana jika Listrik Mati?

Kita semua tahu Indonesia sangat rentan dengan pemadaman listrik semacam ini. Kalau listrik Mati, kendaraan kehabisan baterai ya berarti tak bisa jalan. Hal itu pasti bikin repot. Lantas, yakinkah Indonesia siap akan hal ini?

Menurut ane, kalau memnag diniatkan ya bisa.

Hanya saja, kadang keinginan tak sebanding dengan realisasi. Itu yang mengecewakan. Pasti sangat tak lucu saat sebagian besar sudah beralih ke kendaraan listrik, tahu-tahu listrik langka.

Tapi, itu hanya pendapat ane yang awam.

Mungkin GanSis sekalian ada yang lebih paham tentang ini, boleh ane dikasih pencerahan.

Sekian tulisan ane yang entah berentah ini.

Opini pribadi tanpa tekanan dari siapa pun.