Kendaraan Listrik Idaman, Bukan Hanya Mimpi! Setiap Orang Bisa Memilikinya, Asal ....



Ada lagi nih, isu yang terlempar ke publik. Tentang pembahasan kendaraan listrik sebagai salah satu media adaptasi globalisasi tekhnologi di masa kini dan juga untuk masa yang akan datang, selain dari bukti kecanggihan tekhnologi daya pikir Sumber Daya Manusia (SDM) lainnya.

Image Source

Kendaraan listrik yang dianggap lebih ramah lingkungan dan hemat jika dibandingkan kendaraan konvensional, dikarenakan sudah meniadakan ketergantungan terhadap Bahan Bakar Minyak (BBM), di mana setiap kenaikan harga per liternya selalu mendapat tanggapan yang multirespon.

Digadang-gadangkan ketersediaan kendaraan listrik ini di Indonesia, diharapkan bisa menjadi solusi. Apakah itu bisa berhasil atau tidak? Sepertinya pemerintah dan pihak-pihak terkait masih perlu banyak mengkaji dari berbagai sudut pandang, apakah kendaraan listrik ini bisa dimiliki oleh setiap kalangan atau hanya akan menjadi milik kalangan tertentu saja.

Image Source

Topik mengenai kendaraan listrik saja sudah banyak dibahas di setiap media bahkan bisa saja menjadi topik menarik untuk didiskusikan saat sedang 'ngopi-ngopi' di cafe, di warkop, atau di setiap pertemuan kalangan tertentu. Pembahasannya tentu tidak jauh-jauh dari beberapa keunggulan kendaraan listrik ini saat dipasarkan dan saat promosi iklannya sudah beredar luas di ranah publik.

Namun, di samping keunggulan kendaraan listrik yang diberikan, apakah Indonesia sudah siap beralih dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik? Apakah masyarakat negeri ini sudah siap mengalihkan kendaraan pribadi mereka ke kendaraan berbahan bakar listrik yang notabene ketersediaan bahan bakarnya sendiri masih mengalami banyak diskusi dan perdebatan di ruang publik?

Image Source

Akan ada banyak bidang yang perlu diperhatikan dengan adanya perubahan ini jika kendaraan listrik ingin dijual lebih luas. Tentunya, dengan melihat laju peningkatan ekonomi kecil masyarakat. Serta dengan naiknya fluktuasi perdagangan dalam negeri, bisa memacu peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat menjadi bisa memungkinkan menerima kehadiran kendaraan listrik ini di tengah-tengah jalur transportasi darat.

Ada hal lain pula, tentunya sudah banyak yang membahasnya dan di sini saya hanya akan menambahkan sedikit, yaitu tentang ketersediaan pasokan listrik utama. Jika pihak-pihak terkait dalam hal ini sudah bisa mengakselerasikan kelas-kelas pembagian ketersediaan pasokan listrik, terutama pasokan listrik rumah tangga dan industri (kecil, menengah, dan industri besar). Sehingga stok listrik untuk kendaraan listrik bisa di-matching-kan tanpa harus mengganggu pasokan listrik utama tadi.

Image Source

Masih banyak yang harus disiapkan dan dimatangkan jika benar pengalihan kendaraan konvensional ke kendaraan listrik akan terjadi dalam waktu yang akan datang. Setidaknya untuk saat ini, pemakaian kendaraan konvensional sudah menjangkau sampai ke daerah pelosok. Keunggulannya juga masih dianggap lebih mumpuni dikarenakan bahan bakarnya mudah didapatkan apabila terjadi hal-hal mendadak. Apabila mogok di tengah jalan. BBM-nya mudah didapatkan dengan banyaknya pedagang BBM eceran. Jika kendaraan listrik? Hanya bisa menjadi kendaraan dalam kota, karena pasokan listriknya yang terbatas. Sementara kendaraan konvensional yang banyak menjadi city car, tetapi bisa juga dipakai ke luar kota/daerah.

Image Source

Sekian ulasan saya mengenai siap tidaknya pengalihan kendaraan konvensional ke kendaraan listrik. Saya pribadi siap beralih ke kendaraan listrik jika pada waktunya nanti hal tersebut memungkinkan saya untuk mengganti kendaraan konvensional yang selama ini saya miliki dan gunakan ke kendaraan listrik yang tersedia. Semoga opini pengalihan kendaraan listrik ini tidak hanya akan menjadi isu panas lalu menghilang di tengah rumor yang beredar lainnya.

Lebih kurangnya opini saya, silakan ditambahkan di kolom komentar jika dianggap ada yang perlu ditambahkan. Sampai berjumpa di pembahasan threadsaya lainnya, wassalam.