Kalau membicarakan wanita cantik, seksi dan humble serta smart plus tajir, kayaknya cewek yang satu ini ga boleh kita tinggalin nih.

Siapa lagi kalau bukan Tamara Dai, buat lo pecinta kaum hawa sosok yang satu ini mungkin sudah familiar. Tapi bagaimana kalau yang masih awam dan bertanya-tanya siapa dia?

Tamara bisa dibilang sosok cantik yang menjadi pebisnis sukses, dan hobinya koleksi sepatu yang harganya fantastis bikin kita geleng-geleng kepala.



Namun siapa sih dia kok bisa oriental banget wajahnya, namun cantiknya tuh natural. Ternyata ada campuran 3 darah baik itu Indonesia, Hongkong, dan Belanda. Kalau ibunya itu asli Sunda-Tionghoa sedangkan ayahnya Hongkong-Belanda, wah pantas saja perawakannya ajib banget dah.

Kiprah awal dari Tamara pernah menjadi model TRESemmé Runway 2017, maka tak salah kalau ilmu modellingnya itu dipakai untuk beraksi di Instagram hingga akhirnya ia menjadi sosok selebgram.



Untuk itu ia tekun mempelajari dunia fashion, maka tak heran iapun juga berkecimpung di dunia bisnis yang berkaitan dengan fashion. Yang menarik ia juga pinter loh dalam bernyanyi, bakatnya ini mengantarkan dirinya kolaburasi dengan Eka Gustiwana.

Namun ketika ditanya dalam sebuah podcast pimpinan om Deddy Corbuzier, ia tak suka bila dianggap sebagai influencer karena ia hanya ingin sharing dan berbagi saja di Instagram miliknya.



Bahkan hebatnya kualitas lebih ia utamakan daripada harus mengejar kuantitas, apa yang ia tampilkan di Instagram berdasarkan kualitas yang baik maka bila ada yang ingin endorse ia pun suka pilih-pilih brand, tidak sembarangan brand bisa mengendorse dirinya. Maka sudah pasti barang yang ia endorse adalah barang yang berkualitas.

Sangat keren sih kalo menurut gw, sosok cantik ini tak seperti selebgram lainnya. Mereka rela mengambil endiose apa saja, bahkan untuk menaikkan followersnya ia juga rela bertindak dengan merendahkan harga dirinya, apalagi kita tahu banyak selebgram berpakaian dengan fashion yang berkualitas rendah.



Sangat jarang selebgram idealis karena saat ini semua diukur dengan angka bukan sebuah karya.

Sumber 1
Pic google