

TS
cryptonias
Apa stoicism itu? Filsafat Bagaimana Menjadi Manusia
Apa stoicism itu? Filsafat
Crypto Nias. Stoicism adalah sebuah filsafat Yunani kuno yang mengajarkan tentang bagaimana agar kita tetap stoic dalam kehidupan yang dinamis dan penuh kejutan ini. Filsafat kuno ini dianut oleh beberapa filsuf Yunani, seperti Seneca, Epictetus, bahkan Marcus Aurelius. Kali ini saya tidak akan banyak bicara tentang bagaimana genre filsafat ini bermula, tapi bagaimana filsafat ini membantu saya mengatasi depresi saya.

Begini, Stoicism menekankan tentang bagaimana kita menemukan kebahagiaan dalam diri sehingga kita bisa menjalani hidup dengan bahagia dengan menerima apa pun yang terjadi sebagai kehendak alam. Bagi orang beriman, ini seperti menerima takdir Tuhan atas diri kita. Apakah ini bentuk kepasrahan total? Bukan, sama sekali bukan. Jujur saja, saat berada dalam kondisi terpuruk, saya yakin setiap orang pasti mengutuki atau setidaknya meratapi takdir atas dirinya.
Saya juga mengalaminya dan saat itu saya mulai berpikir lagi mengenai konsep takdir itu sendiri. Hingga akhirnya dengan sedikit membaca Stoicism, perkara takdir ini sedikit tercerahkan (soal ini akan kita lanjutkan nanti).Inti dari Stoicism adalah dikotomi kendali.
Dalam hidup ini ada hal-hal yang berada di bawah kendali kita, ada juga yang di luar kendali kita. Sederhana memang (tapi praktiknya tidak sesederhana itu). Dengan memahami pembagian kendali ini, kita bisa mencapai kebahagiaan dalam diri.
Stoikisme adalah cara hidup yang menekankan dimensi internal manusia, seorang Stoik dapat hidup bahagia ketika ia tidak terpengaruh oleh hal-hal di luar dirinya. Ia akan menyesuaikan kodrat rasional dirinya sebagai manusia dengan hukum alam (hukum sebab akibat) dari Alam Semesta.
Jadi intinya adalah bagaimana cara hidup yang menekankan dimensi internal manusia, seorang Stoik dapat hidup bahagia ketika ia tidak terpengaruh oleh hal-hal di luar dirinya.
š Blog š Crypto Nias
š Blog š Selaihox
Crypto Nias. Stoicism adalah sebuah filsafat Yunani kuno yang mengajarkan tentang bagaimana agar kita tetap stoic dalam kehidupan yang dinamis dan penuh kejutan ini. Filsafat kuno ini dianut oleh beberapa filsuf Yunani, seperti Seneca, Epictetus, bahkan Marcus Aurelius. Kali ini saya tidak akan banyak bicara tentang bagaimana genre filsafat ini bermula, tapi bagaimana filsafat ini membantu saya mengatasi depresi saya.

Begini, Stoicism menekankan tentang bagaimana kita menemukan kebahagiaan dalam diri sehingga kita bisa menjalani hidup dengan bahagia dengan menerima apa pun yang terjadi sebagai kehendak alam. Bagi orang beriman, ini seperti menerima takdir Tuhan atas diri kita. Apakah ini bentuk kepasrahan total? Bukan, sama sekali bukan. Jujur saja, saat berada dalam kondisi terpuruk, saya yakin setiap orang pasti mengutuki atau setidaknya meratapi takdir atas dirinya.
Saya juga mengalaminya dan saat itu saya mulai berpikir lagi mengenai konsep takdir itu sendiri. Hingga akhirnya dengan sedikit membaca Stoicism, perkara takdir ini sedikit tercerahkan (soal ini akan kita lanjutkan nanti).Inti dari Stoicism adalah dikotomi kendali.
Dalam hidup ini ada hal-hal yang berada di bawah kendali kita, ada juga yang di luar kendali kita. Sederhana memang (tapi praktiknya tidak sesederhana itu). Dengan memahami pembagian kendali ini, kita bisa mencapai kebahagiaan dalam diri.
Stoikisme adalah cara hidup yang menekankan dimensi internal manusia, seorang Stoik dapat hidup bahagia ketika ia tidak terpengaruh oleh hal-hal di luar dirinya. Ia akan menyesuaikan kodrat rasional dirinya sebagai manusia dengan hukum alam (hukum sebab akibat) dari Alam Semesta.
Jadi intinya adalah bagaimana cara hidup yang menekankan dimensi internal manusia, seorang Stoik dapat hidup bahagia ketika ia tidak terpengaruh oleh hal-hal di luar dirinya.
š Blog š Crypto Nias
š Blog š Selaihox
0
1.8K
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan