Untuk agan, dan sista semua, rekan-rekan warga KASKUS
Pada kesempatan ini ijinkan TS untuk shering perihal dunia industri yang belakangan sedang pelajari, yaitu dunia industri pariwisata, lebih spesifiknya adalah dunia MICE (Meetings, Incentive, Convention, and Exhibition), mudah-mudahan bisa jadi bahan diskusi yang menarik ya buat rekan-rekan. Selamat Membaca..
Spoiler for 1. Pemahaman Awal Tentang MICE:
1. Pengertian MICE
Kalo menurut Wikipedia, MICE adalah sebuah akronim/singkatan dalam bahasa inggris yaitu Meetings, Incentive, Convention, and Exhibition, atau apabila diterjemahkan berarti Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran, yang merupakan sebuah akronim yang digunakan untuk menggambarkan suatu kegiatan pariwisata berkelompok yang direncanakan dan melibatkan berbagaimacam pelaku industri pariwisata. Sektor MICE ini juga dimuat dalam Pasal 14 Undang-Undan Republik Indonesia No.10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan sebagai salah satu sektor pariwisata yang ada di Indonesia.
2. Bentuk Nyata dari MICE
Untuk agan dan sista yang memang tidak begitu memahami dunia pariwisata mungkin akan sedikit bingung dengan pengertian diatas, namun sebetulnya MICE hanya sebagai istilah saja dari suatu rangkaian kegiatan pariwisata terencana dan terstruktur dan biasanya melibatkan banyak pelaku baik pesertanya (tourist) atau pelaksana kegiatannya. Bentuk nyata produk MICE yang sudah pada umumnya kita kenal dapat agan dan sista luhat contohnya seperti GIIAS (GAIKINDO Indonesia International Auto Show), IIMS (Indonesia International Motor Show), Java Jazz, Aisan Games atau kegiatan-kegiatan normatif seperti Meeting, Seminar-Seminar, Pelatihan, Job-Fair, hingga festifal-festifal, Perjalanan Wisata, Bussiness Trip, yang tentunya melibatkan banyak pelaku usaha dan penyerapan tenaga kerja yang masif. Gimana? apa udah tergambar sedikit tentang MICE ini?
Spoiler for 2. Sektor Usaha & Bisnis Yang Terlibat Dalam MICE:
Dalam pelaksanaan kegiatan Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran berpotensi melibatkan banyak sektor bisnis, pelaku usaha, dan pegiat pariwisata diantaranya :
1) Pemilik Venue :
- Hotel
- Food & Restaurant
- Convention Hall
- Owner Destinasi Wisata
2) Sektor Produksi - Kontraktor Dekorasi - Kontraktor Percetakan - Kontraktor Souvenir - Advertising dan Percetakan - Pegiat Kerrajinan Khas Daerah
3) Sektor Jasa - Professional Exhibition Organizer (PEO) - Professional Conference Organizer (PCO)
- Event Organizer
- Biro Jasa Perjalanan / Travel Agent
Selain dari daftar sektorr bisnis dan usaha yang ikut serta terlibat, MICE juga berpotensi menyerap tenaga kerja yang masif diberbagai sektor, baik yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung.
Spoiler for 3. Perkembangan MICE di Indonesia:
1. Perkembangan MICE Indonesia
Secara garis besar, perkembangan industri MICE di Indonesia memang kurang menjadi sorotan khalayak masyarakat umum, namun pegiat industri pariwisata dan pemerintah senantiasa terus berkolaborasi untuk mengembangkan sektor ini untuk menjadi tonggak utama dalam meningkatkan seektor pariwisata indonesia melalui industri MICE. Kegiatan MICE selalu melibatkan banyak sektor dan banyak pihak sehingga menimbulkan pengaruh ekonomi ganda yang menguntungkan. Menurut data dari International Congress and Convention Association (ICCA) tahun 2018, jumlah partisipan bagi Indonesia yang melaksanakan Business Travel sebanyak 44.445 partisipan atau brada diperingkat 34 dunia. Pada era eksisnya Revolusi Industri 4.0 saat ini yang didukung dengan kemajuan teknologi, pengetahuan serta persaingan bisnis memicu banyaknya diselenggarakan berbagai pertemuan, perundingan baik di skala nasional dan international, sehingga prospek Industri MICE semakin berkembang.
2. Wisatawan Mancanegara untuk MICE
Menurut ICCA wisatawan didunia memiliki kota-kota pavorit di Indonesia dalam sebagai kota penyelenggara event internasional, diantaranya Bali, Yogyakarta, dan Jakarta. yang cukup membanggakan, berdasarkan data tahun 2018, Kota Bali berada diperingkat ke-15 se-Asia Pasifik dengan jumlah penyelenggaraan event meeting sebanyak 40 event, diikuti oleh Kota Yogyakarta yang ada diperingkat ke-23, kemudian Jakarta ada ada diperingkat ke-27.
Apabila melihat data tersebut, sesungguhnya indonesia memiliki modal yang cukup mumpuni untuk menjadi surga bagi wisatawan mancanegara untuk melaksanakan kegiatan MICE, apabila diiringi dengan pengembangan sarana, prasarana dan kebijakan yang beriringan.
3. MICE dalam konteks lokal
Dalam rangka memajukan sektor pariwisata, tidak melulu mengandalkan wisatawan internasional saja, namun ekspolorasi terhadap wisatawan lokal juga mulai memiliki potensi yang cukup menjanjikan.
Perkembangan ekonomi indonesia yang masif dewasa ini baik secara makro maupun mikro mulai menjadikan kegiatan-kegiatan seperti seminar, bimbingan teknis, pelatihan-pelatihan, pameran-pameran, eksebisi serta bussiness meeting menjadi suatu kebutuhan dan terend baru dalam rangka menyokong pertumbuhan ekonomi itu sendiri,
Banyak event lokal berkualitas dengan standard internasional mulai digelar dengan menargetkan partisipan dari dalam negri baik yang dipromotori oleh pemerintah melalui dinas terkait untuk mengembangkan potensi dari berbagai macam sektor, maupun yang dipromotori oleh pihak swasta dengan tema yang menarik khalayak umum dengan tujuan entertaiment atau hiburan.