- Beranda
- Komunitas
- Automotive
- Otomotif
Dua Syarat Kesuksesan Kendaraan Listrik di Indonesia


TS
Kokonata
Dua Syarat Kesuksesan Kendaraan Listrik di Indonesia

Kabar dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral baru-baru ini bisa bikin senyum Agan dan Sista yang ingin punya mobil. Diperkirakan bakal ada 125 ribu mobil listrik dan 1,34 juta sepeda motor listrik beroperasi pada tahun 2021. Apabila hal itu terwujud konsumsi bahan bakar minyak akan berkurang menjadi 0,44 juta kiloliter per tahun.
Berbagai peraturan telah terbit untuk mendukung keberadaan kendaraan listrik. Namun dua hal ini akan menentukan mengaspalnya kendaraan listrik di Indonesia.
1. Harga terjangkau
Harga tentu saja menjadi pertimbangan utama bagi sebagian besar orang. Rasanya bisa dihitung dengan jari orang-orang yang rela bayar mahal demi alasan lingkungan. Pakai kendaraan listrik ramah lingkungan meskipun harganya mahal.
Sebut saja beberapa mobil listrik dari Hyundai: Hyundai Ioniq Electric dan Kona Electric. Harganya berada pada kisaran Rp600 jutaan. Memang tidak semahal Tesla Model 3 atau BMW i3syang harganya di atas Rp1 Miliar, tapi tetap saja mahal apabila dibandingkan dengan harga rata-rata mobil yang terlaris sepanjang 2020.
Honda Brio, Suzuki Carry, Toyota New Avanza, Gran Max, Toyota New Rush merupakan 5 jenis mobil terlaris sepanjang 2020 di tanah air. Honda Brio menjadi mobil terlaris dengan harga mulai Rp140 juta. Harga termahal ditempati Toyota New Rus pada kisaran Harga Rp260juta. Maka dapat disimpulkan harga rata-rata mobil yang laku di pasaran di bawah Rp 200 juta. Bandingkan dengan mobil listrik yang harganya dua sampai tiga kali lipat.

Kabar baiknya, ada mobil listrik yang harganya super murah. Harganya setara dengan sepeda motor. Mobil listrik itu bernama Changli Nemeca buatan Ghuangzou Xili Car Industry, China. Dimensi mobil ini cukup imut. Panjangnya hanya 2,5 m, lebar 1,5 m dan tinggi 1,8 m. Mobil imut ini dapat menampung 2 penumpang dengan jarak tempuh 40-100 km untuk satu kali charging. Hanya saja kecepatan maksimalnya hanya 35 km/jam. Sekilas mirip odong-odong, ya.
2. Kemudahan pemakaian
Pemerintah sudah mengeluarkan sejumlah aturan soal pengisian daya listrik. Direncanakan ada 572 stasiun pengisian ulang dan 3.000 stasiun penggantian baterai di tahun 2021. Bayangan kita mungkin seperti fasilitas chargingponsel pintar, ya. Kudu ada di mana-mana pada lokasi strategis.
Sayangnya pengisian listrik itu tidak gratis seperti charging ponsel. Pemilik kendaraan listrik harus membeli listrik dengan satuan kWh (Kilo Watt per Hour). Bisa jadi pembeliannya seperti token listrik yang harganya mulai Rp20.000. Sebagian besar pengguna kendaraan bermotor lebih suka membeli bahan bakar dengan satuan rupiah daripada satuan liter bahan bakar, kan?

Sama halnya dengan pengisian daya ponsel, pengisian ulang baterai mobil perlu waktu 4-5 jam agar terisi penuh. Maka dari itu PLN memberikan solusi pengisian di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang membutuhkan waktu 20-30 menit saja. Namun harganya tentu lebih mahal sekitar Rp1.400-1.600 per kWh.
Baterai mobil listrik pun harus diganti setelah 3 tahun, maksimal 10 tahun sekali. Hal ini tergantung jenis baterainya juga. Baterai bagus tidak perlu sering diganti, namun harganya lebih mahal juga.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan harga dan kemudahan pemakaian saja, cukup terbayang tantangan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia. Mungkin kendaraan listrik benar-benar banyak berseliweran di jalan sekitar 10 tahun yang akan datang. Kendaraan listrik memang ramah lingkungan dan tidak bising. Namun butuh sumber daya listrik juga kan?
Faktanya PLN masih dominan menggunakan pembangkit listrik dengan bahan bakar gas alam dan batubara. Pembangkit listrik dengan sumber bahan bakar terbarukan seperti tenaga panas bumi belum mendominasi. Jadi tetap saja energi fosil yang digunakan.

Meskipun begitu, penggunaan kendaraan listrik bisa mengurangi pemakaian energi fosil. Mudah-mudahan di masa depan, pembangkit listrik dengan sumber energi terbarukan sudah mendominasi. Harga kendaraan listrik juga semakin murah seperti ponsel pintar saat ini. Berbagai kelas sosial ekonomi dapat menjangkaunya. Semoga.
Sumber 1
Sumber 2
Sumber 3
Sumber 4
0
311
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan