Kaskus

Regional

ElviHusnaAvatar border
TS
ElviHusna
[COC Reg. Aceh] 'Meudike' Budaya Islam di Aceh Saat Perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw
[COC Reg. Aceh] 'Meudike' Budaya Islam di Aceh Saat Perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw

Budaya perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw di Aceh merupakan salah satu yang terunik jika dibandingkan dengan daerah lainnya di Indonesia. Daerah yang dijuluki serambi Mekkah itu mempersiapkan perayaan hari kelahiran Baginda Rasul sebagai dengan berbeda dan istimewa.

Hola, sahabat kaskuser dari Sabang sampai Merauke! Welcome back to my thread. Semoga kalian sehat-sehat selalu ya. Semoga yang sedang diuji dengan musibah, dilapangkan hatinya dan semoga lolos ujiannya, karena ujian itu untuk kenaikan kelas, jadi jangan berburuk sangka kepada sang pencipta.

Semoga corona segera berlalu karena kita begitu rindu akan aktivitas normal. Biar bisa melakukan perayaan maulid kembali.

Sebelum membahas tentang meudike, ane akan membahas sedikit tentang sejarah perayaan maulid nabi di dunia.

Ada sejarah yang mengatakan bahwa perayaan maulid ini sudah berlangsung sejak Rasulullah Saw wafat. Di Madinah saat itu sudah diadakan perayaan hari lahir Rasulullah saw.

Namun, pendapat yang paling populer di kalangan umat Islam adalah, bahwa perayaan maulid nabi pertama kali dilakukan oleh Sultan Salahuddin Al Ayyubi pada tahun 1187 M. Tujuannya saat itu adalah untuk membangkitkan semangat perjuangan umat Islam dalam perang salib.

Misi itu berhasil. Semangat perjuangan Islam kembali berkibar hingga pada tahun yang sama, Sultan Salahuddin Al Ayyubi berhasil merebut Yerusalem dari bangsa Eropa. Juga berhasil mengambil kembali masjid Al-aqsa yang sebelumnya dijadikan gereja.

Begitulah sejarahnya, gan.

Di Aceh sendiri, perayaan maulid terbilang sedikit berbeda dari daerah lain yang ada Indonesia. Karena di Aceh, perayaan maulid ini dilakukan selama kurang lebih empat bulan. Mulai dari bulan Rabiul Awwal hingga Jumadil Akhir. Hal ini dilakukan serentak pada 12 Rabiul awal sebagai penyambutan. Sementara untuk acara puncak, akan diadakan di setiap kampung pada tanggal-tanggal yang telah disepakati. Lain kampung biasanya diadakan pada tanggal berbeda, batasnya ya itu tadi dari awal masuk 12 Rabiul awal hingga Jumadil Akhir.

Misal dalam satu kecamatan ditetapkan pada tanggal sekian ada dua kampung yang membuat perayaan maulid. Besoknya lagi kampung lain lagi, hingga batas bulannya habis.

Cara perayaannya juga terbilang unik. Setiap kampung yang akan menyambut perayaan maulid, masyarakatnya akan melakukan masak-memasak, yang disebut dengan 'khanduri molod.'

Khanduri molod adalah acara masak-memasak di masing-masing rumah warga kampung untuk dihidangkan saat acara perayaan maulid di balai desa atau disebut 'meunasah.'

[COC Reg. Aceh] 'Meudike' Budaya Islam di Aceh Saat Perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw

Khanduri molod itu sendiri menyajikan banyak makanan yang dijamu untuk para tamu dan anak-anak yang melakukan dzikir, dalam bahasa Aceh disebut 'meudike.'

Meudike adalah serangkaian acara dzikir yang biasanya dilakukan oleh anak-anak usia SD sampai SMP. Mereka akan duduk berbaris dengan dua atau tiga shaf saling berlawanan. Lihat gambar.

[COC Reg. Aceh] 'Meudike' Budaya Islam di Aceh Saat Perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw

Dalam meudike, lantunan shalawat akan dibawakan oleh pemimpin kelompok meudike yang disebut 'radat,' sementara anggotanya mengikuti dan membuat gerakan-gerakan untuk mengiringinya.


Lagu Rafli Kande tentang Meudike

Lirik dan bait-bait dari shalawat atau lagu dalam meudike biasanya berisi tentang syair sejarah Islam dan syair semangat perjuangan Rasulullah. Ada juga yang shalawat dengan irama modern, dan lirik sejarah perang Islam yang diremake dalam irama nasyid kekinian.

[COC Reg. Aceh] 'Meudike' Budaya Islam di Aceh Saat Perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw
Contoh kegiatan perayaan maulid Rasulullah Saw, di Aceh.

Dalam pembacaan shalawat atau meudike itu, ada disertai dengan gerakan-gerakan 'lingiek' yang telah dipersiapkan anak-anak dari balai pengajian tertentu.

Biasanya setelah acara meudike selesai, baru para aparatur desa membagikan khanduri untuk anak-anak yang termasuk dalam anggota meudike. Juga dibagikan khanduri untuk tamu dan penonton yang hadir.

Oiya, anak-anak meudike itu biasanya berasal dari dayah atau balai pengajian desa, dan desa tetangga yang diundang untuk menghadiri perayaan maulid.

[COC Reg. Aceh] 'Meudike' Budaya Islam di Aceh Saat Perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw

Di Aceh sendiri, penyambutan maulid kayak mau nyambut lebaran esok hari. Ya, segala sesuatu sudah dipersiapkan dengan semangat, dengan menghrapkan keridhaan Allah semata-mata.

Euforianya sangat terasa kalau mau masuk bulan maulid. Karena banyak balai pengajian yang akan belajar meudike sebagai persiapan nantinya.

Meudike, bukan sekadar asal buat. Namun punya nilai religus yang tinggi di dalamnya, diantaranya:

1. Untuk memperingati akan lahirnya seorang Rasul yang membawa agama Islam ke muka bumi.

2. Untuk memperingati tantang sejarah dan perjuangan Rasulullah saw dari masa hidupnya hingga wafat.

3. Untuk membangkitkan jiwa umat Islam dalam berjuang membela agama.

4. Untuk meneladani sifat-sifat Rasulullah saw melalui lirik-lirik meudike dalam perayaan maulid itu sendiri.

Well, itulah sedikit bayangan tentang salah satu budaya yang ada di Aceh. Apabila ada kesalahan dan kritik mohon komentar ya teman-teman. Ane orang Aceh asli, jadi hanya ingin menulis sesuatu yang ane rasa kurang terekspos ke media.

Semoga bermanfaat! Jangan lupa cendol, rate, komen, dan share ya, gan! See you!

Ditulis oleh @ElviHusna
Opini pribadi
Dokumentasi pribadi

Diubah oleh ElviHusna 01-02-2021 20:01
onikAvatar border
BaarishAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
603
4
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan