- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
3 Kapal Ini Bernasib Sama Seperti RMS Titanic


TS
diaz420
3 Kapal Ini Bernasib Sama Seperti RMS Titanic
GIF
Balik lagi bareng Ane di Thread seputar fakta dunia. Di postingan sebelumnya, Ane udah ngebahas tentang peristiwa kecelakaan laut yang disebut-sebut sebagai "Leluhur Kapal Titanic". Di postingan kali ini, Ane mau bahas seputar beberapa Kapal yang mengalami nasib serupa dengan Titanic, dengan kata lain : "Penerus Kapal Titanic". Dari sumber yang Ane dapet, ada 3 nama Kapal yang bernasib sama seperti Titanic. Apa aja? Langsung aja...

MV William Carson adalah sebuah Kapal Feri milik perusahaan pelayaran asal Kanada, "CN Marine". Kapal ini dibuat di Canadian Vickers, sebuah pabrik pembuatan transportasi laut dan udara yang berlokasi di Montreal, Kanada. Kapal ini memiliki ukuran panjang 107 meter (351 kaki) dan bobot mencapai 8.300 ton. Dengan kapasitas 260 orang penumpang dan 60 mobil, Kapal ini menjadi Kapal Terbesar di Kanada pada saat itu. Kapal ini menyediakan jasa transportasi jurusan Port aux Basques, Newfoundland sampai Nova Scotia, Kanada. Kapal ini resmi beroperasi pada tahun 1955.
Memasuki tahun 1976, Kapal MV William Carson mulai menyediakan jasa transportasi jurusan Lewisporte-Happy Valley-Goose Bay via jalur Labrador, Kanada.
Di tahun 1977, Kapal MV William Carson memulai perjalanan keduanya dari Lewisporte menuju Happy Valley-Goose Bay (perjalanan pertamanya pas tahun 1976). Nahas, perjalanan yang kedua ini sekaligus menjadi perjalanan terakhir dari kapal ini. Pada tanggal 2 menuju 3 Juni 1977 (kejadiannya pas Dini Hari by the way), sekitar 22 KM setelah berlayar dari Battle Harbour, Labrador, Kanada, Kapal tersebut menabrak karang es di tengah lautan. Kapal pun karam dengan cepat dan para kru langsung bertindak cepat mengevakuasi penumpang. Beruntung, seluruh penumpang yang berjumlah 158 orang berhasil selamat. Petugas penyelamat pun datang dengan cepat dan segera menyelamatkan para penumpang. Bangkai kapal tersebut tenggelam sekitar 150 meter dari posisi karang es tersebut berada.
Tidak diketahui penyebab pasti mengapa kapal tersebut bisa menabrak karang es, entah itu karena kesalahan dari kru nya, sabotase, tidak ada yang tahu.
Yap, itu tadi sekilas tentang postingan kali ini. Kalau kalian punya pendapat, kritik dan saran, silahkan tulis aja di kolom komentar. Traktir Ane dengan segelas Cendol kalau kalian menyukai postingan ini, atau timpuk Ane pakai batu bata kalau kalian menganggap postingan ini kurang menarik.
Thanks for coming and see you on the next post.
-Diaz-
Source :
MS Hans Hedtoft
MV William Carson
MV Explorer
Balik lagi bareng Ane di Thread seputar fakta dunia. Di postingan sebelumnya, Ane udah ngebahas tentang peristiwa kecelakaan laut yang disebut-sebut sebagai "Leluhur Kapal Titanic". Di postingan kali ini, Ane mau bahas seputar beberapa Kapal yang mengalami nasib serupa dengan Titanic, dengan kata lain : "Penerus Kapal Titanic". Dari sumber yang Ane dapet, ada 3 nama Kapal yang bernasib sama seperti Titanic. Apa aja? Langsung aja...
Spoiler for 1. MS Hans Hedtoft:
Kita urut per tahun kejadian dari yang terlama sampai yang terbaru dulu. Kapal pertama yang bernasib sama dengan Titanic adalah Kapal MS Hans Hedtoft

MS Hans Hedtoft adalah sebuah Kapal milik perusahaan pelayaran asal Denmark bernama Frederikshavns Værft. Kapal ini memiliki bobot 2.857 ton, panjang 82,65 meter (271 kaki 2 inci), panjang penyangganya 14,17 meter (46 kaki 6 inci), kedalaman 6,43 meter (21 kaki 1 inci) dan berkapasitas 100 orang penumpang saja. Proses pembuatan kapal ini dimulai pada tanggal 13 Agustus 1958 dan berakhir pada tanggal 17 Desember 1958. Pembuatan kapal tersebut sempat diprotes oleh Kepala Perusahaan yang memiliki kapal tersebut karena menggunakan paku rivet untuk menyambungkan bagian lambung kapalnya. Penggunaan paku rivet juga digunakan pada Kapal RMS Titanic. Alasannya sederhana, penggunaan paku rivet dinilai kurang ampuh untuk menahan kapal dari tumbukan objek seperti karang es maupun batu karang. Sayangnya, kapal tersebut tetap menggunakan paku rivet untuk menyambungkan bagian lambungnya. Sebetulnya, kapal ini rencananya akan dijadikan sebuah kapal perang, setelah pihak Kementerian Pertahanan Denmark meminta kepada pihak perusahaan pelayaran untuk memasang 3 buah senapan mesin pada kapal tersebut. Namun, rencana tersebut dibatalkan karena tidak sesuai dengan rencana pembuatan kapal tersebut, dimana kapal tersebut dibuat dengan maksud sebagai kapal penumpang biasa.
Pada tanggal 7 Januari 1959, Kapal MS Hans Hedtoft melakukan pelayaran perdananya dari Kopenhagen, Denmark menuju Julianehaab, Greenland. Selama perjalanan, kapal tersebut sempat transit di kota Nuuk, Sisimiut dan Maniitsoq, Greenland. Perjalanan pergi menuju Greenland pun berjalan dengan lancar. Namun, perjalanan pulang kapal tersebut menjadi perjalanan "pulang" para penumpang kapal ke pangkuan Ilahi.
Pada tanggal 29 Januari 1959, Kapal MS Hans Hedtoft melakukan perjalanan pulang dari Greenland ke Denmark. Saat melintasi Tanjung Cape Farewell, Greenland, kapal tersebut menabrak sebuah karang es. Posisi kapal saat itu berada 56 KM (35 mil) dari Tanjung Cape Farewell, yang mana posisi kapal berada di tengah lautan. Upaya para kru untuk meminta pertolongan pun segera dilakukan. Mereka berpacu dengan waktu sebelum kapal tersebut benar-benar tenggelam. Salah satu kru kapal pukat USCGC Campbell asal Jerman bernama Johannes Krüss, menjadi orang pertama yang menerima sinyal SOS dari kapal MS Hans Hedtoft. Ia pun segera meminta bantuan kepada kapal pukat lainnya guna membantu proses evakuasi para penumpang. Bantuan pun meluncur ke lokasi, saat itu, rombongan kapal pukat berada di sekitar perairan Jerman Barat. Mereka harus menempuh jarak sekitar 3.436 KM menuju TKP. Namun, mereka terlambat. Kapal tersebut sudah tenggelam. Buat yang berpikir "Kok bisa telat sih? Emang itu kapal berapa kecepatannya?", menurut sumberyang Ane baca, kapal USCGC Campbell memiliki kecepatan maksimal 39 KM/Jam. Kalo dihitung :
Jadi, butuh waktu sekitar 88 jam atau 3-4 hari bagi rombongan kapal pukat tersebut untuk tiba di lokasi.
Menurut laporan pihak berwenang, Kapal tersebut juga mendapatkan tawaran bantuan dari sebuah Pesawat Terbang asal Newfoundland, Kanada. Sayangnya, saat pesawat tersebut dalam perjalanan, kondisi cuaca yang tidak mendukung membuat pesawat tersebut terpaksa harus putar balik arah.
Pencarian bangkai kapal dan jasad para penumpang dimulai pada tanggal 7 Februari 1959 hingga tanggal 7 Oktober 1959. Selama 9 bulan, satu-satunya barang bukti dari yang ditemukan oleh tim SAR hanyalah sebuah jaket pelampung yang dikonfirmasi milik salah satu korban jiwa dalam peristiwa tenggelamnya kapal MS Hans Hedtoft. Pelampung tersebut ditemukan di perairan Islandia. Atas kejadian tersebut, pihak keluarga korban mendapatkan total santunan sebesar £61.000 atau sekitar 1,18 miliar Rupiah. BTW, buat yang penasaran sama jumlah korbannya, pada saat kejadian, kapal MS Hans Hedtoft mengangkut 95 orang penumpang. Dengan demikian, masing-masing keluarga korban mendapatkan santunan sebesar :

Foto Kapal MS Hans Hedtoft
MS Hans Hedtoft adalah sebuah Kapal milik perusahaan pelayaran asal Denmark bernama Frederikshavns Værft. Kapal ini memiliki bobot 2.857 ton, panjang 82,65 meter (271 kaki 2 inci), panjang penyangganya 14,17 meter (46 kaki 6 inci), kedalaman 6,43 meter (21 kaki 1 inci) dan berkapasitas 100 orang penumpang saja. Proses pembuatan kapal ini dimulai pada tanggal 13 Agustus 1958 dan berakhir pada tanggal 17 Desember 1958. Pembuatan kapal tersebut sempat diprotes oleh Kepala Perusahaan yang memiliki kapal tersebut karena menggunakan paku rivet untuk menyambungkan bagian lambung kapalnya. Penggunaan paku rivet juga digunakan pada Kapal RMS Titanic. Alasannya sederhana, penggunaan paku rivet dinilai kurang ampuh untuk menahan kapal dari tumbukan objek seperti karang es maupun batu karang. Sayangnya, kapal tersebut tetap menggunakan paku rivet untuk menyambungkan bagian lambungnya. Sebetulnya, kapal ini rencananya akan dijadikan sebuah kapal perang, setelah pihak Kementerian Pertahanan Denmark meminta kepada pihak perusahaan pelayaran untuk memasang 3 buah senapan mesin pada kapal tersebut. Namun, rencana tersebut dibatalkan karena tidak sesuai dengan rencana pembuatan kapal tersebut, dimana kapal tersebut dibuat dengan maksud sebagai kapal penumpang biasa.
Pada tanggal 7 Januari 1959, Kapal MS Hans Hedtoft melakukan pelayaran perdananya dari Kopenhagen, Denmark menuju Julianehaab, Greenland. Selama perjalanan, kapal tersebut sempat transit di kota Nuuk, Sisimiut dan Maniitsoq, Greenland. Perjalanan pergi menuju Greenland pun berjalan dengan lancar. Namun, perjalanan pulang kapal tersebut menjadi perjalanan "pulang" para penumpang kapal ke pangkuan Ilahi.
Pada tanggal 29 Januari 1959, Kapal MS Hans Hedtoft melakukan perjalanan pulang dari Greenland ke Denmark. Saat melintasi Tanjung Cape Farewell, Greenland, kapal tersebut menabrak sebuah karang es. Posisi kapal saat itu berada 56 KM (35 mil) dari Tanjung Cape Farewell, yang mana posisi kapal berada di tengah lautan. Upaya para kru untuk meminta pertolongan pun segera dilakukan. Mereka berpacu dengan waktu sebelum kapal tersebut benar-benar tenggelam. Salah satu kru kapal pukat USCGC Campbell asal Jerman bernama Johannes Krüss, menjadi orang pertama yang menerima sinyal SOS dari kapal MS Hans Hedtoft. Ia pun segera meminta bantuan kepada kapal pukat lainnya guna membantu proses evakuasi para penumpang. Bantuan pun meluncur ke lokasi, saat itu, rombongan kapal pukat berada di sekitar perairan Jerman Barat. Mereka harus menempuh jarak sekitar 3.436 KM menuju TKP. Namun, mereka terlambat. Kapal tersebut sudah tenggelam. Buat yang berpikir "Kok bisa telat sih? Emang itu kapal berapa kecepatannya?", menurut sumberyang Ane baca, kapal USCGC Campbell memiliki kecepatan maksimal 39 KM/Jam. Kalo dihitung :
Waktu (t) = Jarak (s) : Kecepatan (v),
maka :
3.436 : 39 = 88,1 ~ 88
maka :
3.436 : 39 = 88,1 ~ 88
Jadi, butuh waktu sekitar 88 jam atau 3-4 hari bagi rombongan kapal pukat tersebut untuk tiba di lokasi.
Menurut laporan pihak berwenang, Kapal tersebut juga mendapatkan tawaran bantuan dari sebuah Pesawat Terbang asal Newfoundland, Kanada. Sayangnya, saat pesawat tersebut dalam perjalanan, kondisi cuaca yang tidak mendukung membuat pesawat tersebut terpaksa harus putar balik arah.
Quote:
Sue banget itu kapal, udah nabrak karang, minta tolong gak ada yang nolongin, pas kapalnya tenggelam baru dateng bantuannya…
Pencarian bangkai kapal dan jasad para penumpang dimulai pada tanggal 7 Februari 1959 hingga tanggal 7 Oktober 1959. Selama 9 bulan, satu-satunya barang bukti dari yang ditemukan oleh tim SAR hanyalah sebuah jaket pelampung yang dikonfirmasi milik salah satu korban jiwa dalam peristiwa tenggelamnya kapal MS Hans Hedtoft. Pelampung tersebut ditemukan di perairan Islandia. Atas kejadian tersebut, pihak keluarga korban mendapatkan total santunan sebesar £61.000 atau sekitar 1,18 miliar Rupiah. BTW, buat yang penasaran sama jumlah korbannya, pada saat kejadian, kapal MS Hans Hedtoft mengangkut 95 orang penumpang. Dengan demikian, masing-masing keluarga korban mendapatkan santunan sebesar :
61.000 : 95 = ~£642 (sekitar 642 Poundsterling atau 12,4 juta Rupiah)
Spoiler for 2. MV William Carson:

Foto Kapal MV William Carson
MV William Carson adalah sebuah Kapal Feri milik perusahaan pelayaran asal Kanada, "CN Marine". Kapal ini dibuat di Canadian Vickers, sebuah pabrik pembuatan transportasi laut dan udara yang berlokasi di Montreal, Kanada. Kapal ini memiliki ukuran panjang 107 meter (351 kaki) dan bobot mencapai 8.300 ton. Dengan kapasitas 260 orang penumpang dan 60 mobil, Kapal ini menjadi Kapal Terbesar di Kanada pada saat itu. Kapal ini menyediakan jasa transportasi jurusan Port aux Basques, Newfoundland sampai Nova Scotia, Kanada. Kapal ini resmi beroperasi pada tahun 1955.
Memasuki tahun 1976, Kapal MV William Carson mulai menyediakan jasa transportasi jurusan Lewisporte-Happy Valley-Goose Bay via jalur Labrador, Kanada.
Di tahun 1977, Kapal MV William Carson memulai perjalanan keduanya dari Lewisporte menuju Happy Valley-Goose Bay (perjalanan pertamanya pas tahun 1976). Nahas, perjalanan yang kedua ini sekaligus menjadi perjalanan terakhir dari kapal ini. Pada tanggal 2 menuju 3 Juni 1977 (kejadiannya pas Dini Hari by the way), sekitar 22 KM setelah berlayar dari Battle Harbour, Labrador, Kanada, Kapal tersebut menabrak karang es di tengah lautan. Kapal pun karam dengan cepat dan para kru langsung bertindak cepat mengevakuasi penumpang. Beruntung, seluruh penumpang yang berjumlah 158 orang berhasil selamat. Petugas penyelamat pun datang dengan cepat dan segera menyelamatkan para penumpang. Bangkai kapal tersebut tenggelam sekitar 150 meter dari posisi karang es tersebut berada.
Tidak diketahui penyebab pasti mengapa kapal tersebut bisa menabrak karang es, entah itu karena kesalahan dari kru nya, sabotase, tidak ada yang tahu.
Spoiler for 3. MV Explorer:
The Last But Not Least...

MV Explorer adalah sebuah Kapal Pesiar buatan seorang arsitek kapal berdarah Amerika-Swedia bernama Lars-Eric Lindblad. Kapal ini dibuat pada tahun 1969 di sebuah galangan (tempat pembuatan kapal) bernama Uudenkaupungin Telakka di kota Uusikaupunki, Finlandia. Sebelum dikenal sebagai Kapal MV Explorer, Kapal ini pada awalnya bernama Lindblad Explorer. Panjang kapal ini mencapai 73 meter (239 kaki), untuk panjang penyangganya mencapai 14 meter (46 kaki), kedalaman kapal mencapai kedalaman 4,45 meter (14 kaki 7 inci), bobot mencapai 2.400 ton dan kapasitasnya hanya 150 orang penumpang saja. Satu lagi, kecepatan maksimum kapal ini mencapai 12,5 knot atau 23 KM/Jam. Kapal ini dirancang khusus untuk perairan bersuhu sedang hingga dingin.
Saat masih bernama MV Lindblad Explorer, kapal ini sempat tenggelam sebanyak 2 kali :
1. Kejadian pertama terjadi pada tanggal 11 Februari 1972. Kapal tersebut tenggelam di wilayah La Plaza Point, Antartika. Saat itu, sang pencipta kapal, Lars-Eric Lindblad ikut dalam perjalanan tersebut. Beruntung, Ia dan para penumpang lainnya berhasil diselamatkan oleh Tentara Angkatan Laut Chili. Bangkai kapal tersebut berhasil diangkat dari dasar laut dan dibawa ke Buenos Aires, Argentina, sebelum akhirnya kapal tersebut dibawa ke Kristiansand, Norwegia untuk diperbaiki. Saat itu, kapal tersebut sedang dalam perjalanan menuju Antartika. Tidak diketahui apa penyebab pasti dari tenggelamnya kapal tersebut.
2. 25 Desember 1979, Kapal MV Lindblad Explorer kembali karam di wilayah perairan Antartika, tepatnya di wilayah Pulau Wiencke. Semua penumpang yang berjumlah 104 orang berhasil selamat. Mereka kembali diselamatkan oleh Tentara Angkatan Laut Chili. Dan sekali lagi, bangkai kapal tersebut kembali diangkat dari dasar laut dan dibawa untuk diperbaiki.
Mungkin karena nama MV Lindblad Explorer dianggap "pembawa sial", Kapal tersebut pun mengganti namanya menjadi MS Society Explorer. Penggantian nama tersebut terjadi pada tahun 1985. Tetapi, sebelum akhirnya berganti nama, setahun sebelumnya tepatnya di tahun 1984, Explorer menjadi kapal pesiar pertama di dunia yang melakukan pelayaran melalui Jalur Barat Laut, sebuah jalur laut yang berada di antara Samudera Atlantik dan Pasifik. Memasuki tahun 1989, Kapal Explorer sempat berpartisipasi dalam upaya penyelamatan Kapal Kargo "Argentine" yang karam akibat menabrak karang di perairan Pulau Anvers, Antartika.
Di tahun 1998, Kapal Explorer menjadi kapal pertama di dunia yang melakukan pelayaran ke Pulau James Ross di Antartika. Di tahun yang sama, kapal ini menjadi kapal pertama yang berhasil berlayar sejauh 130 KM (80 mil) dari kota Iquitos, Peru menuju titik pertengahan antara Sungai Marañón dan Sungai Ucayali di perairan Sungai Amazon.
Di tahun 2004, Kapal MS Society Explorer resmi berganti nama menjadi MV Explorer, bersamaan dengan bergantinya kepemilikan kapal tersebut. Oh ya, tidak hanya berganti nama, kapal tersebut tercatat beberapa kali berganti pemilik. Berikut beberapa nama perusahaan pelayaran yang pernah menjadi pemilik kapal ini :
1. 1969–1972: K/S A/S Explorer & Co, Oslo, Norway
2. 1972–1980: Swedish American Line, Gothenburg, Sweden
3. 1980–1982: Lindblad Swire Cruises, Panama
4. 1982–1983: Salén AB, Stockholm, Sweden
5. 1983–1985: Ferry Services Curacao NV, Willemstad, Netherlands Antilles
6. 1985–1992: Discoverer Reederei GmbH, Germany
7. 1992–2003: Explorer Shipping, Monrovia, Liberia
8. 2003–2004: Kyris Shipping Ltd., Monaco
9. 2004–2007: G.A.P. Shipping, Bahamas
Penghujung tahun 2007 menjadi perjalanan terakhir dari Kapal Explorer. Pada tanggal 11 November 2007, MV Explorer dijadwalkan untuk melakukan pelayaran selama 19 hari melalui jalur pelayaran yang ditemukan oleh penjelajah Inggris, Ernest Shackleton, yaitu "Jalur Drake". Jalur tersebut dinilai sebagai jalur pelayaran yang sangat beresiko, karena kondisi cuaca dan perairan di jalur tersebut sangatlah ekstrem (konon jalur tersebut selalu diterpa badai dan ombak besar). Perjalanan pun dimulai dari kota Ushuaia, Argentina, kemudian ke Kepulauan Falkland dan Georgia Selatan.
Pada tanggal 23 November 2007 dini hari, setelah meninggalkan Georgia Selatan, Kapal Explorer menabrak sebuah karang es saat dalam perjalanan melintasi Antartika. Lokasi TKP berada Selat Bransfield, dekat Kepulauan Shetland Selatan, Antartika. Para penumpang sempat mendengar suara dentuman yang keras saat peristiwa tersebut terjadi, kemudian, salah satu penumpang berteriak bahwa kapal tersebut mengalami kebocoran. Perlahan, kapal pun mulai tenggelam dan para penumpang pun panik. Para kru kapal segera meminta bantuan dengan mengirimkan sinyal SOS kepada pihak berwenang. Dan lagi-lagi, Tentara Angkatan Laut Chili kembali menjadi penyelamat kapal tersebut. Namun, pada peristiwa kali ini, tim penyelamat dari Argentina ikut turun tangan dalam membantu penyelamatan para penumpang. Seluruh penumpang yang berjumlah 154 orang berhasil diselamatkan. Bangkai kapal tersebut tenggelam tepat 20 jam setelah peristiwa tersebut terjadi.


Hasil investigasi dikeluarkan pada bulan April 2009. Menurut hasil investigasi, peristiwa tersebut sepenuhnya merupakan kesalahan si Kapten. Hanya karena merasa dirinya "berpengalaman", Ia mencoba melakukan pelayaran melewati jalur perairan yang paling beresiko. Hanya karena duit, si Kapten sampai tega mengabaikan keselamatan para penumpang dan nekat membawa Kapal Explorer melewati jalur yang berbahaya. Meski demikian, para kru kapal lainnya mendapatkan pujian dari awak media yang memberitakan kejadian tersebut. Mereka menilai bahwa para kru kapal bereaksi dengan cepat saat bahaya mengancam nyawa mereka dan para penumpang kapal.

Foto Kapal MV Explorer
MV Explorer adalah sebuah Kapal Pesiar buatan seorang arsitek kapal berdarah Amerika-Swedia bernama Lars-Eric Lindblad. Kapal ini dibuat pada tahun 1969 di sebuah galangan (tempat pembuatan kapal) bernama Uudenkaupungin Telakka di kota Uusikaupunki, Finlandia. Sebelum dikenal sebagai Kapal MV Explorer, Kapal ini pada awalnya bernama Lindblad Explorer. Panjang kapal ini mencapai 73 meter (239 kaki), untuk panjang penyangganya mencapai 14 meter (46 kaki), kedalaman kapal mencapai kedalaman 4,45 meter (14 kaki 7 inci), bobot mencapai 2.400 ton dan kapasitasnya hanya 150 orang penumpang saja. Satu lagi, kecepatan maksimum kapal ini mencapai 12,5 knot atau 23 KM/Jam. Kapal ini dirancang khusus untuk perairan bersuhu sedang hingga dingin.
Saat masih bernama MV Lindblad Explorer, kapal ini sempat tenggelam sebanyak 2 kali :
1. Kejadian pertama terjadi pada tanggal 11 Februari 1972. Kapal tersebut tenggelam di wilayah La Plaza Point, Antartika. Saat itu, sang pencipta kapal, Lars-Eric Lindblad ikut dalam perjalanan tersebut. Beruntung, Ia dan para penumpang lainnya berhasil diselamatkan oleh Tentara Angkatan Laut Chili. Bangkai kapal tersebut berhasil diangkat dari dasar laut dan dibawa ke Buenos Aires, Argentina, sebelum akhirnya kapal tersebut dibawa ke Kristiansand, Norwegia untuk diperbaiki. Saat itu, kapal tersebut sedang dalam perjalanan menuju Antartika. Tidak diketahui apa penyebab pasti dari tenggelamnya kapal tersebut.
2. 25 Desember 1979, Kapal MV Lindblad Explorer kembali karam di wilayah perairan Antartika, tepatnya di wilayah Pulau Wiencke. Semua penumpang yang berjumlah 104 orang berhasil selamat. Mereka kembali diselamatkan oleh Tentara Angkatan Laut Chili. Dan sekali lagi, bangkai kapal tersebut kembali diangkat dari dasar laut dan dibawa untuk diperbaiki.
Mungkin karena nama MV Lindblad Explorer dianggap "pembawa sial", Kapal tersebut pun mengganti namanya menjadi MS Society Explorer. Penggantian nama tersebut terjadi pada tahun 1985. Tetapi, sebelum akhirnya berganti nama, setahun sebelumnya tepatnya di tahun 1984, Explorer menjadi kapal pesiar pertama di dunia yang melakukan pelayaran melalui Jalur Barat Laut, sebuah jalur laut yang berada di antara Samudera Atlantik dan Pasifik. Memasuki tahun 1989, Kapal Explorer sempat berpartisipasi dalam upaya penyelamatan Kapal Kargo "Argentine" yang karam akibat menabrak karang di perairan Pulau Anvers, Antartika.
Di tahun 1998, Kapal Explorer menjadi kapal pertama di dunia yang melakukan pelayaran ke Pulau James Ross di Antartika. Di tahun yang sama, kapal ini menjadi kapal pertama yang berhasil berlayar sejauh 130 KM (80 mil) dari kota Iquitos, Peru menuju titik pertengahan antara Sungai Marañón dan Sungai Ucayali di perairan Sungai Amazon.
Di tahun 2004, Kapal MS Society Explorer resmi berganti nama menjadi MV Explorer, bersamaan dengan bergantinya kepemilikan kapal tersebut. Oh ya, tidak hanya berganti nama, kapal tersebut tercatat beberapa kali berganti pemilik. Berikut beberapa nama perusahaan pelayaran yang pernah menjadi pemilik kapal ini :
1. 1969–1972: K/S A/S Explorer & Co, Oslo, Norway
2. 1972–1980: Swedish American Line, Gothenburg, Sweden
3. 1980–1982: Lindblad Swire Cruises, Panama
4. 1982–1983: Salén AB, Stockholm, Sweden
5. 1983–1985: Ferry Services Curacao NV, Willemstad, Netherlands Antilles
6. 1985–1992: Discoverer Reederei GmbH, Germany
7. 1992–2003: Explorer Shipping, Monrovia, Liberia
8. 2003–2004: Kyris Shipping Ltd., Monaco
9. 2004–2007: G.A.P. Shipping, Bahamas
Penghujung tahun 2007 menjadi perjalanan terakhir dari Kapal Explorer. Pada tanggal 11 November 2007, MV Explorer dijadwalkan untuk melakukan pelayaran selama 19 hari melalui jalur pelayaran yang ditemukan oleh penjelajah Inggris, Ernest Shackleton, yaitu "Jalur Drake". Jalur tersebut dinilai sebagai jalur pelayaran yang sangat beresiko, karena kondisi cuaca dan perairan di jalur tersebut sangatlah ekstrem (konon jalur tersebut selalu diterpa badai dan ombak besar). Perjalanan pun dimulai dari kota Ushuaia, Argentina, kemudian ke Kepulauan Falkland dan Georgia Selatan.
Pada tanggal 23 November 2007 dini hari, setelah meninggalkan Georgia Selatan, Kapal Explorer menabrak sebuah karang es saat dalam perjalanan melintasi Antartika. Lokasi TKP berada Selat Bransfield, dekat Kepulauan Shetland Selatan, Antartika. Para penumpang sempat mendengar suara dentuman yang keras saat peristiwa tersebut terjadi, kemudian, salah satu penumpang berteriak bahwa kapal tersebut mengalami kebocoran. Perlahan, kapal pun mulai tenggelam dan para penumpang pun panik. Para kru kapal segera meminta bantuan dengan mengirimkan sinyal SOS kepada pihak berwenang. Dan lagi-lagi, Tentara Angkatan Laut Chili kembali menjadi penyelamat kapal tersebut. Namun, pada peristiwa kali ini, tim penyelamat dari Argentina ikut turun tangan dalam membantu penyelamatan para penumpang. Seluruh penumpang yang berjumlah 154 orang berhasil diselamatkan. Bangkai kapal tersebut tenggelam tepat 20 jam setelah peristiwa tersebut terjadi.

Proses evakuasi korban

Foto terakhir Kapal MV Explorer sebelum karam di dasar laut
Hasil investigasi dikeluarkan pada bulan April 2009. Menurut hasil investigasi, peristiwa tersebut sepenuhnya merupakan kesalahan si Kapten. Hanya karena merasa dirinya "berpengalaman", Ia mencoba melakukan pelayaran melewati jalur perairan yang paling beresiko. Hanya karena duit, si Kapten sampai tega mengabaikan keselamatan para penumpang dan nekat membawa Kapal Explorer melewati jalur yang berbahaya. Meski demikian, para kru kapal lainnya mendapatkan pujian dari awak media yang memberitakan kejadian tersebut. Mereka menilai bahwa para kru kapal bereaksi dengan cepat saat bahaya mengancam nyawa mereka dan para penumpang kapal.
Yap, itu tadi sekilas tentang postingan kali ini. Kalau kalian punya pendapat, kritik dan saran, silahkan tulis aja di kolom komentar. Traktir Ane dengan segelas Cendol kalau kalian menyukai postingan ini, atau timpuk Ane pakai batu bata kalau kalian menganggap postingan ini kurang menarik.
Thanks for coming and see you on the next post.
-Diaz-
Spoiler for Baca Juga Artikel Ane Lainnya:
Spoiler for Mengenal Wikipedia : Ensiklopedia Online Primadona Para Pelajar:
Siapa sih yang nggak kenal dengan "Wikipedia"? Bagi kaum pelajar Indonesia di zaman modern ini, Wikipedia seakan-akan seperti "jawaban atas doa-doanya" di kala tugas mencari artikel di Internet menyerang. Pada tanggal 15 Januari, Wikipedia resmi beroperasi. Berikut adalah sedikit penjelasan seputar situs ensiklopedia bebas ini. Selengkapnya :
Mengenal Wikipedia : Ensiklopedia Online Primadona Para Pelajar
Mengenal Wikipedia : Ensiklopedia Online Primadona Para Pelajar
Spoiler for Gary Gilmore dan Kisah "Kelinci Percobaan Hukuman Mati:
Ini adalah sebuah kisah tentang seorang penjahat yang "hoki" bernama Gary Gilmore. Kisah selengkapnya :
Gary Gilmore dan Kisah "Kelinci Percobaan Hukuman Mati" di Amerika Serikat
Gary Gilmore dan Kisah "Kelinci Percobaan Hukuman Mati" di Amerika Serikat
Spoiler for Jim Thorpe : Sang Jawara Olimpiade Tanpa Medali:
Ini adalah kisah perjuangan hidup seorang Atlet serba bisa asal Amerika Serikat bernama Jim Thorpe. Kisah tersebut meliputi pengalamannya yang "kontroversial" dan diselingi oleh isu rasisme. Selengkapnya :
Jim Thorpe : Sang Jawara Olimpiade Tanpa Medali
Jim Thorpe : Sang Jawara Olimpiade Tanpa Medali
Spoiler for Iva Toguri D'Aquino : Penyiar Blasteran "Ter-Kawaii" di Masa Perang Dunia 2:
Yuk, kenalan sama penyiar wanita blasteran Jepang-Amerika paling "Kawaii" pada masanya. Mulai dari awal, perjuangan hidup sampai hari-hari terakhirnya. Selengkapnya : Iva Toguri D'Aquino : Penyiar Blasteran "Ter-Kawaii" di Masa Perang Dunia 2
Spoiler for In Old American : Film Berdialog Pertama di Dunia:
Film ini menjadi pionir film berdialog di seluruh dunia. Film apa itu? Selengkapnya : In Old American : Film Berdialog Pertama di Dunia
Spoiler for Tenggelamnya Kapal RMS Tayleur : Sang Leluhur Kapal Titanic:
Sekitar 50 tahun sebelum peristiwa tenggelamnya Kapal Titanic, terjadi sebuah peristiwa yang sering kali disebut sebagai peristiwa "Leluhur Kapal Titanic". Peristiwa apakah itu? Selengkapnya : Tenggelamnya Kapal RMS Tayleur : Sang Leluhur Kapal Titanic
Spoiler for Yuk, Kenalan Sama Mizuki Nana & Hara Yumi, Seiyuu Hinata & Albedo:
Bagi pecinta anime, karakter Hinata Hyuga dari anime Naruto dan Albedo dari anime Overlord kayanya udah gak asing di telinga. Faktanya, kedua karakter tersebut diisi suaranya oleh 2 orang pengisi suara yang gak juga berbakat, tapi juga Kawaii dan berprestasi. Penasaran? Selengkapnya cek link berikut : Yuk, Kenalan Sama Mizuki Nana & Hara Yumi, Seiyuu Hinata & Albedo
Spoiler for Inilah Gempa Bumi Paling Dahsyat Sepanjang Sejarah:
Ini adalah sebuah peristiwa bencana alam gempa bumi yang paling banyak memakan korban jiwa dalam waktu sehari, sekaligus menjadi gempa bumi paling mematikan di dunia. Selengkapnya : Inilah Gempa Bumi Paling Dahsyat Sepanjang Sejarah
Spoiler for Juana Barraza : Sang Pegulat Yang "Mematikan":
Ini adalah sebuah kisah tentang seorang pegulat profesional wanita yang banting setir menjadi seorang pembunuh berantai. Selengkapnya :
Juana Barraza : Sang Pegulat Yang "Mematikan"
Juana Barraza : Sang Pegulat Yang "Mematikan"
Spoiler for Yuk, Kenalan Sama Om Toshiyuki Morikawa, Seiyuu Sang Hokage Keempat, Minato Namikaze:
Doi adalah seorang Seiyuu senior yang sudah berkecimpung di dunia anime sejak tahun 1990. Doi dikenal sebagai pengisi suara Minato Namikaze, Ayah kandung dari protagonis utama anime Naruto. Siapakah Dia? Selengkapnya : Yuk, Kenalan Sama Om Toshiyuki Morikawa, Seiyuu Sang Hokage Keempat, Minato Namikaze
Spoiler for Yuk, Kenalan Sama Akane Fujita, Seiyuu dari Izumi Sagiri:
Izumi Sagiri adalah salah satu karakter "Adik Perempuan" Terpopuler di kalangan pecinta anime. Sagiri kecil nan imut ternyata diisi suaranya oleh pengisi suara yang gak kalah imut sama karakternya. Penasaran siapa Dia? Selengkapnya :
Yuk, Kenalan Sama Akane Fujita, Seiyuu dari Izumi Sagiri
Yuk, Kenalan Sama Akane Fujita, Seiyuu dari Izumi Sagiri
Source :
MS Hans Hedtoft
MV William Carson
MV Explorer






mantanwibu dan 23 lainnya memberi reputasi
24
6.4K
Kutip
138
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan