Hi guys, bagaimana hari ini masih senang baca-baca thread gw yang konyol, aneh dan tak bermakna ini? Semoga lo yang baca thread gw sehat terus, bahkan sukses hidupnya di masa depan.

Heran dan bingung melihat berita tanah air akhir-akhir ini loh guys, coba lo bayangin belum lama ini ada banyak kasus tentang anak menggugat orang tua.



Bukan hanya satu berita tetapi banyak, bahkan orang tua yang digugat umurnya sudah mendekati ajal. Orang tua yang mereka gugat bisa ayah kandungnya atau juga ibu kandungnya sendiri.

Bahkan ada berita yang 4 orang anak menggugat ayahnya kakek Koswara 3 Milliar taunya salah satu anaknya pun meninggal, tentu saja pemberintaan semakin marak dengan yang namanya karma.



Namun ada satu anaknya yang tetap berkeras tetap menggugat ayahnya karena ini pembelaan diri, namun bukan hanya itu muncul juga berita-berita lain tentang anak yang menggugat orang tua dan besarannya pun beraneka ragam.

Lantas timbul pertanyaan, kenapa anak tega menggugat orang tuanya?

Disini kita harus berpandangan secara luas, ada pribahasa yang masih sangat relevan buah jatuh tak jauh dari pohonnya.



Sifat dan karakter si anak sebenarnya adalah cerminan dari orang tua itu sendiri, pernahkah kalian mempunyai orang tua yang tidak memperdulikan bahwa kalian ini ada? Kalian ini hidup dan butuh kasih sayangnya!

Mohon diresapi, secara bijak secara hati-hati dan juga perlu pemikiran dewasa. Apakah lo pernah merasa dimanja dengan hanya diberi uang? Sedangkan orang tua lo seakan tak peduli, disini bukan sama sekali tak peduli ya! Dengan keadaan diri lo, bahkan lo besar bersama pembantu dirumah.

Apa yang akan lo rasakan? Apakah akan ada ikatan batin, belum lagi orang tua lo dimasa hidupnya hanya memikirkan harta dan harta, mencarinya dari jalan mana saja. Padahal sebenarnya lo ga butuh itu semua, secara paikologi ada jarak antara anak dan orang tua inilah yang mengakibatkan lahirlah anak-anak yang dianggap durhaka.



Gugatan yang diajukan tak lepas dari materi, harta dan kekayaan, baik tanah, rumah atau kendaraan. Ini menandakan ada sesuatu yang salah, ketika orang tua menekankan pada anaknya untuk mengejar dunia maka jelas berita tentang anak menggugat orang tua akan semakin marak dimasa depan.

Bisa dibilang apa yang kau tanam itulah yang akan kau tuai, walau karakter anak akan terbentuk ketika ia berpisah dari orang tuanya. Semakin jauh ia dengan orang tuanya semakin tidak ada rasa empati dan simpati pada kedua orang tua.



Untuk itu ajarilah anakmu kebaikan, anak yang baik adalah cerminan orang tua yang baik. Anak yang buruk adalah cerminan dari orang tua yang buruk pula, jangan hakimi ini salah siapa!! Tapi salahkan cara mendidik anak dimana ia akan merekam apa yang telah dilakukan orang tuanya.

Apakah itu tanda kiamat sudah dekat? Dari zaman batu anak durhaka sudah ada, maka ada qabil dan habil tapi kiamat kubro belum datang. Walau sebenarnya orang yang tenggelam di zaman Nabi Nuh bisa saja mengalami kiamat untuk dirinya sendiri.

Tapi bisa saja opini gw salah, untuk itu silahkan berdiskusi dan thread ini tidak ada bonus.



Sumber 1, 2
Pic google