Sama dengan negara-negara lainnya, belakangan ini pemerintah Indonesia kembali gencar menyuarakan tentang penggunaan kendaraan listrik. Teknologi yang ramah lingkungan, menjadi alasan pemerintah agar warganya beralih dari kendaraan konvensional menjadi kendaraan listrik.

Kendaraan listrik sendiri adalah kendaraan yang menggunakan energi listrik sebagai penggeraknya. Artinya jika kedepannya keberadaan kendaraan listrik semakin banyak di Indonesia, maka semakin banyak pula pasokan listrik yang dibutuhkan. Hal ini tentu akan berdampak pada meningkatnya aktifitas pertambangan yang beresiko merusak alam, mengingat sumber pembangkit listrik di negara kita sekitar 80% lebih masih menggunakan energi fosil.

Belum lagi penggunaan baterai yang mungkin harus diganti dalam jangka waktu tertentu, sedangkan baterai mengandung zat yang berbahaya bagi lingkungan. Lalu bagaimana jika pemakai kendaraan listrik belum memahami hal tersebut dan membuang baterai secara sembarangan.

Sementara dari segi kesiapan infrastruktur, Indonesia sendiri sepertinya belum siap karena stasiun pengisian kendaraan listrik umum yang belum memadai. Dari target 180 stasiun pengisian kendaraan listrik umum yang rencananya akan didirikan di Indonesia pada tahun 2020, baru terealisasi sekitar 62 yang tersebar di beberapa wilayah. Hal itu tentu jauh dari kata cukup.

Oleh karena itu sebelum membuat kebijakan tentang pemakaian kendaraan listrik di Indonesia, ada banyak hal yang harus dipertimbangkan. Salah satunya adalah memperbanyak pembangkit listrik terbarukan daripada fosil. Jangan sampai niat untuk mengurangi polusi udara dengan pemakaian kendaraan listrik, justru menimbulkan kerusakan alam karena hal lain yang diakibatkan kendaraan listrik itu sendiri. Pemerintah juga harus menyiapkan stasiun pengisian baterai kendaraan listrik yang memadai, agar tidak terjadi antrean panjang saat hendak mengisi baterai

Satu lagi poin yang tidak boleh dilupakan, tentang kemana limbah baterai kendaraan listrik akan dibuang jika sudah tidak layak pakai. TS rasa perlu ada edukasi dan regulasi jelas terkait hal ini, agar limbah baterai yang dapat mencemari lingkungan tidak dibuang secara sembarangan. Dengan begitu, kendaraan listrik benar-benar bisa menjadi kendaraan ramah lingkungan dari segala sisi.

Maka jika ditanya apakah saat ini penggunaan kendaraan listrik siap di Indonesia? Jawabannya tentu belum, masih ada banyak hal yang harus diperbaiki dan juga dipertimbangkan. Itu dia opini TS terkait isu kendaraan listrik di Indonesia.

Bagaimana dengan Agan dan Sista? Silahkan sampaikan pendapat kalian di kolom komentar dengan bijak dan sopan, meski mungkin kita tak sepemahaman.

Akhir kata, Wassalam