

TS
diaz420
Juana Barraza : Sang Pegulat Yang "Mematikan"

Kalo kita ngomongin soal gulat, pasti kebanyakan dari kita langsung keinget sama acara gulat SmackDown, sebuah acara milik promosi/perusahaan gulat ternama di dunia, World Wrestling Entertainment atau WWE. Sejumlah pegulat papan atas pun terlahir dari promosi gulat satu ini, contoh yang paling sukses diantaranya adalah Dwayne "The Rock" Johnson, John Cena, Dave Bautista, "Stone Cold" Steve Austin, Triple H, The Undertaker dan masih banyak lagi.

Nah, ngomong-ngomong soal gulat juga nih, ada satu materi seputar kisah salah satu pegulat dari tanah Amerika Latin, khususnya Meksiko. Seperti apa kisahnya? Langsung aja...
Spoiler for Siapa itu Juana Barraza?:
Juana Barraza lahir pada tanggal 27 Desember 1957 di kota Epazoyucan, Hidalgo, Meksiko. Sejak Ia lahir, kehidupannya sangatlah tragis. Ibunya, Justa Samperio, dikenal sebagai seorang pecandu alkohol. Dia dengan tega menjual anaknya sendiri hanya untuk membeli alkohol dan membiarkan tubuhnya (Barraza) digagahi oleh pria lain. Hingga Ia ditangkap oleh Polisi, Barraza diketahui memiliki 4 orang anak dari hasil kebengisan Ibunya sendiri.
Di usia mudanya, Barraza pun mulai tertarik dengan dunia gulat "Lucha Libre". Dan dari situ, Ia pun mulai menjadi seorang pegulat profesional dengan nama panggung "La Dama del Silencio" (The Lady of Silence). Oh ya, buat yang belum tahu, Lucha Libre adalah salah satu gaya gulat yang biasanya diadakan di wilayah Amerika Latin. Pegulat Lucha Libre sendiri biasanya identik dengan gaya gulatnya yang akrobatik, lincah, penuh dengan aksi melompat di udara (high flying moves) dan mereka selalu mengenakan topeng. Beberapa pegulat ternama yang terkenal dengan gaya gulat Lucha Libre diantaranya seperti Rey Mysterio, Eddie Guerrero, Chavo Guerrero, The Mexicools (Juventud Guerrera, Super Crazy dan Psychosis), Sin Cara, Lucha House Party (Gran Metalik, Kalisto dan Lince Dorado) dan masih banyak lagi.

Sayangnya, tidak diketahui rekam jejak Barraza di dunia gulat profesional, mulai dari tahun debut, promosi gulat yang menaungi sampai prestasinya.
Di usia mudanya, Barraza pun mulai tertarik dengan dunia gulat "Lucha Libre". Dan dari situ, Ia pun mulai menjadi seorang pegulat profesional dengan nama panggung "La Dama del Silencio" (The Lady of Silence). Oh ya, buat yang belum tahu, Lucha Libre adalah salah satu gaya gulat yang biasanya diadakan di wilayah Amerika Latin. Pegulat Lucha Libre sendiri biasanya identik dengan gaya gulatnya yang akrobatik, lincah, penuh dengan aksi melompat di udara (high flying moves) dan mereka selalu mengenakan topeng. Beberapa pegulat ternama yang terkenal dengan gaya gulat Lucha Libre diantaranya seperti Rey Mysterio, Eddie Guerrero, Chavo Guerrero, The Mexicools (Juventud Guerrera, Super Crazy dan Psychosis), Sin Cara, Lucha House Party (Gran Metalik, Kalisto dan Lince Dorado) dan masih banyak lagi.

Sayangnya, tidak diketahui rekam jejak Barraza di dunia gulat profesional, mulai dari tahun debut, promosi gulat yang menaungi sampai prestasinya.
Spoiler for Dari Pegulat menjadi Pembunuh:
Diduga Barraza sudah melancarkan aksi pembunuhannya sejak tahun 1998 hingga akhirnya Ia ditangkap pada tanggal 25 Januari 2006, dengan jumlah korban yang mencapai 49 orang. Semua korban Barraza merupakan wanita lanjut usia yang rentang usianya 60 tahun ke atas. Mereka semua dibunuh dengan cara dibekap, sebelum akhirnya mereka dirampok oleh Barraza. Satu lagi, para korban tewas adalah wanita lanjut usia yang tinggal sendiri atau ditinggal sendirian oleh keluarganya. Berdasarkan penuturan Kepala Penyelidik Kepolisian Mexico City, Bernardo Bátiz, Barraza menjalankan operasinya dengan berpura-pura sebagai pegawai pemerintahan yang hendak menawarkan bantuan jasa kepada korban. Dengan kecakapan Barraza dalam berkomunikasi, korban pun mulai terjatuh ke dalam perangkap kata-kata yang dikeluarkan Barraza. Korban pun mulai percaya dengan omongan Barraza. Kemudian, di saat korban mulai lengah, saat itulah menjadi saat-saat terakhir bagi korban. Bernardo Bátiz menilai bahwa modus tersebut merupakan modus yang cukup pandai untuk mengelabui korban.
Proses investigasi kasus Barraza ini dinilai sebagai sebuah kasus yang "mind-blowing", atau kasus yang istilahnya "kok gak kepikiran ya?" sama para warga Meksiko maupun aparat berwenang setempat.
Semua bermula saat korban pertama ditemukan oleh pihak berwenang. Mereka berasumsi kalau korban dibunuh oleh 2 orang pelaku. Lalu, penemuan mayat korban pun terus berlanjut hingga korban ketiga. Nah, ada 1 kebetulan yang dimiliki oleh ketiga korban, para korban diketahui sama-sama memiliki lukisan "Boy in A Red Waistcoat", karya seorang pelukis asal Perancis bernama Jean-Baptiste Greuze.

Singkat cerita hingga tahun 2005, sang pelaku masih belum diketahui. Para awak media mengkritik pihak aparat yang bekerja sangat lambat. Bahkan, mereka lebih memilih untuk mengurus kasus prostitusi ketimbang kasus pembunuhan berantai yang sudah membuat warga Meksiko resah selama 7 tahun terakhir (1998-2005).
Memasuki bulan November 2005, kasus pembunuhan berantai pun mulai menemukan titik terang. Ada salah seorang saksi mata yang melihat seorang wanita berpakaian pegawai pemerintahan datang ke rumah salah satu korban pembunuhan. Ada juga saksi yang melihat seorang wanita berpakaian blus merah datang ke rumah salah satu korban. Saksi menyebutkan kalau wanita yang mereka maksud memiliki postur tubuh tinggi besar dan agak berotot, berambut pirang dengan tahi lalat di wajahnya. Saksi juga mengatakan bahwa wanita tersebut membawa stetoskop dan sejumlah berkas. Berkas-berkas tersebut tentunya digunakan oleh Barraza guna meyakinkan calon korbannya.
Selang 2 bulan kemudian, Polisi melakukan pemeriksaan sidik jari terhadap para korban pembunuhan tersebut. Dan ternyata, mereka menemukan bukti bahwa para korban meninggal akibat bunuh diri. Mengapa begitu? Simple, karena tidak ada sama sekali sidik jari orang lain pada tubuh korban.
Barulah pada tanggal 25 Januari 2006, korban terakhir yang bernama Ana María de los Reyes Alfaro, jasadnya ditemukan. Ana yang sudah berusia 82 tahun meninggal akibat dicekik oleh stetoskop (alat yang biasa dipakai Dokter untuk memeriksa detak jantung). Polisi pun langsung melakukan olah TKP. Dan saat proses berlangsung, mereka menemukan sebuah fakta yang benar-benar mengejutkan. Saat diidentifikasi, ada sidik jari pelaku, dimana pelaku tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah Juana Barraza. Di saat itu, nama Juana Barraza sedang naik daun sebagai pegulat profesional wanita di Meksiko.
Barraza pun langsung diciduk dan diperiksa lebih lanjut oleh kepolisian. Para saksi pun diundang dan mereka mengkonfirmasi bahwa Juana Barraza adalah orang yang sama dengan orang yang mereka lihat sesaat sebelum peristiwa pembunuhan terjadi beberapa waktu silam.
Memasuki musim semi tahun 2008, sidang kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Barraza pun digelar. Berdasarkan hasil investigasi :
1. Pelaku terbukti bersalah atas kasus pembunuhan 49 orang wanita lanjut usia dengan rentang usia 60 tahun ke atas
2. Dari 49 kasus, tim penyidik berhasil menemukan bukti berupa sidik jari pelaku pada tubuh 10 orang korban
3. Pada kasus pembunuhan terakhirnya terhadap Ana María de los Reyes Alfaro, Barraza mengaku kalau Ia menawarkan jasa laundry kepada korban sebelum Ia melancarkan aksinya
4. Berdasarkan hasil pemeriksaan kejiwaan, pelaku dinyatakan positif sebagai seorang "Sikopet". Alasan utama dibalik itu semua adalah kebenciannya terhadap sang Ibu.
Barraza membantah kalau Ia melakukan pembunuhan sebanyak yang disebutkan oleh hakim. Ia hanya mengakui 4 dari 49 kasus pembunuhan yang Ia lakukan. Akhir kisah dari kasus ini pun terjadi pada tanggal 31 Maret 2006, dimana Juana Barraza dijatuhi hukuman penjara selama 759 tahun.
Ya, kalian nggak salah baca. 759 tahun di penjara. Ane yakin kalian berpikiran begini :
Gini, selama ini Ane juga baca-baca soal beberapa kasus kriminal lainnya, dimana si pelaku ada yang dihukum sekian ratus tahun di penjara dan juga yang dihukum seumur hidup. Dari situ, Ane ngambil kesimpulan :
"Kriminal yang dihukum seumur hidup di penjara itu lebih besar potensinya untuk bebas bersyarat, daripada kriminal yang dihukum penjara sekian ratus tahun. Alasannya sederhana, lebih banyak mantan narapidana yang tobat gara-gara dihukum seumur hidup di penjara, ketimbang narapidana yang dihukum sekian ratus tahun di penjara."
Begitu yang sejauh ini Ane temuin. Kalau Ane salah, sok mangga dilereskeun (silahkan di koreksi). Oh ya, sedikit fakta, di Meksiko maksimal hukuman kurungan penjara itu hanya sampai 60 tahun saja. Tapi, saking gegernya kasus pembunuhan ini, pemerintah gak ambil pusing soal aturan itu. Trobos ae lah sampe ratusan tahun penjara...
Proses investigasi kasus Barraza ini dinilai sebagai sebuah kasus yang "mind-blowing", atau kasus yang istilahnya "kok gak kepikiran ya?" sama para warga Meksiko maupun aparat berwenang setempat.
Semua bermula saat korban pertama ditemukan oleh pihak berwenang. Mereka berasumsi kalau korban dibunuh oleh 2 orang pelaku. Lalu, penemuan mayat korban pun terus berlanjut hingga korban ketiga. Nah, ada 1 kebetulan yang dimiliki oleh ketiga korban, para korban diketahui sama-sama memiliki lukisan "Boy in A Red Waistcoat", karya seorang pelukis asal Perancis bernama Jean-Baptiste Greuze.

Yang ini gambarnya
Singkat cerita hingga tahun 2005, sang pelaku masih belum diketahui. Para awak media mengkritik pihak aparat yang bekerja sangat lambat. Bahkan, mereka lebih memilih untuk mengurus kasus prostitusi ketimbang kasus pembunuhan berantai yang sudah membuat warga Meksiko resah selama 7 tahun terakhir (1998-2005).
Memasuki bulan November 2005, kasus pembunuhan berantai pun mulai menemukan titik terang. Ada salah seorang saksi mata yang melihat seorang wanita berpakaian pegawai pemerintahan datang ke rumah salah satu korban pembunuhan. Ada juga saksi yang melihat seorang wanita berpakaian blus merah datang ke rumah salah satu korban. Saksi menyebutkan kalau wanita yang mereka maksud memiliki postur tubuh tinggi besar dan agak berotot, berambut pirang dengan tahi lalat di wajahnya. Saksi juga mengatakan bahwa wanita tersebut membawa stetoskop dan sejumlah berkas. Berkas-berkas tersebut tentunya digunakan oleh Barraza guna meyakinkan calon korbannya.
Selang 2 bulan kemudian, Polisi melakukan pemeriksaan sidik jari terhadap para korban pembunuhan tersebut. Dan ternyata, mereka menemukan bukti bahwa para korban meninggal akibat bunuh diri. Mengapa begitu? Simple, karena tidak ada sama sekali sidik jari orang lain pada tubuh korban.
Barulah pada tanggal 25 Januari 2006, korban terakhir yang bernama Ana María de los Reyes Alfaro, jasadnya ditemukan. Ana yang sudah berusia 82 tahun meninggal akibat dicekik oleh stetoskop (alat yang biasa dipakai Dokter untuk memeriksa detak jantung). Polisi pun langsung melakukan olah TKP. Dan saat proses berlangsung, mereka menemukan sebuah fakta yang benar-benar mengejutkan. Saat diidentifikasi, ada sidik jari pelaku, dimana pelaku tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah Juana Barraza. Di saat itu, nama Juana Barraza sedang naik daun sebagai pegulat profesional wanita di Meksiko.
Barraza pun langsung diciduk dan diperiksa lebih lanjut oleh kepolisian. Para saksi pun diundang dan mereka mengkonfirmasi bahwa Juana Barraza adalah orang yang sama dengan orang yang mereka lihat sesaat sebelum peristiwa pembunuhan terjadi beberapa waktu silam.
Memasuki musim semi tahun 2008, sidang kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Barraza pun digelar. Berdasarkan hasil investigasi :
1. Pelaku terbukti bersalah atas kasus pembunuhan 49 orang wanita lanjut usia dengan rentang usia 60 tahun ke atas
2. Dari 49 kasus, tim penyidik berhasil menemukan bukti berupa sidik jari pelaku pada tubuh 10 orang korban
3. Pada kasus pembunuhan terakhirnya terhadap Ana María de los Reyes Alfaro, Barraza mengaku kalau Ia menawarkan jasa laundry kepada korban sebelum Ia melancarkan aksinya
4. Berdasarkan hasil pemeriksaan kejiwaan, pelaku dinyatakan positif sebagai seorang "Sikopet". Alasan utama dibalik itu semua adalah kebenciannya terhadap sang Ibu.
Quote:
Gini cuy, Ane tau lu kesel banget sama Nyokap lu, bahkan saking keselnya, lu sampai pengen ngebunuh Nyokap lu. Tapi di sisi lain, lu nggak tega buat ngebunuh Nyokap lu. Alhasil, lu ngejadiin perempuan lain yang ibarat kata seangkatan sama Nyokap lu sebagai pelampiasan, dengan cara ngebunuh dan ngerampok mereka. Dude...come on! You're completely insane!
Barraza membantah kalau Ia melakukan pembunuhan sebanyak yang disebutkan oleh hakim. Ia hanya mengakui 4 dari 49 kasus pembunuhan yang Ia lakukan. Akhir kisah dari kasus ini pun terjadi pada tanggal 31 Maret 2006, dimana Juana Barraza dijatuhi hukuman penjara selama 759 tahun.
Ya, kalian nggak salah baca. 759 tahun di penjara. Ane yakin kalian berpikiran begini :
Quote:
"Kok gak di penjara seumur hidup aja sekalian?"
"Nanggung amat, penjara seumur hidup aja sekalian"
"Ah elah...itu mah sama aja kaya penjara seumur hidup"
"Nanggung amat, penjara seumur hidup aja sekalian"
"Ah elah...itu mah sama aja kaya penjara seumur hidup"
Gini, selama ini Ane juga baca-baca soal beberapa kasus kriminal lainnya, dimana si pelaku ada yang dihukum sekian ratus tahun di penjara dan juga yang dihukum seumur hidup. Dari situ, Ane ngambil kesimpulan :
"Kriminal yang dihukum seumur hidup di penjara itu lebih besar potensinya untuk bebas bersyarat, daripada kriminal yang dihukum penjara sekian ratus tahun. Alasannya sederhana, lebih banyak mantan narapidana yang tobat gara-gara dihukum seumur hidup di penjara, ketimbang narapidana yang dihukum sekian ratus tahun di penjara."
Begitu yang sejauh ini Ane temuin. Kalau Ane salah, sok mangga dilereskeun (silahkan di koreksi). Oh ya, sedikit fakta, di Meksiko maksimal hukuman kurungan penjara itu hanya sampai 60 tahun saja. Tapi, saking gegernya kasus pembunuhan ini, pemerintah gak ambil pusing soal aturan itu. Trobos ae lah sampe ratusan tahun penjara...
Yap, itu tadi sekilas tentang postingan kali ini. Kalau kalian punya pendapat, kritik dan saran, silahkan tulis aja di kolom komentar. Traktir Ane dengan segelas Cendol kalau kalian menyukai postingan ini, atau timpuk Ane pakai batu bata kalau kalian menganggap postingan ini kurang menarik.
Thanks for coming and see you on the next post.
-Diaz-
Quote:
Spoiler for Mengenal Wikipedia : Ensiklopedia Online Primadona Para Pelajar:
Siapa sih yang nggak kenal dengan "Wikipedia"? Bagi kaum pelajar Indonesia di zaman modern ini, Wikipedia seakan-akan seperti "jawaban atas doa-doanya" di kala tugas mencari artikel di Internet menyerang. Pada tanggal 15 Januari, Wikipedia resmi beroperasi. Berikut adalah sedikit penjelasan seputar situs ensiklopedia bebas ini. Selengkapnya :
Mengenal Wikipedia : Ensiklopedia Online Primadona Para Pelajar
Mengenal Wikipedia : Ensiklopedia Online Primadona Para Pelajar
Spoiler for Gary Gilmore dan Kisah "Kelinci Percobaan Hukuman Mati:
Ini adalah sebuah kisah tentang seorang penjahat yang "hoki" bernama Gary Gilmore. Kisah selengkapnya :
Gary Gilmore dan Kisah "Kelinci Percobaan Hukuman Mati" di Amerika Serikat
Gary Gilmore dan Kisah "Kelinci Percobaan Hukuman Mati" di Amerika Serikat
Spoiler for Jim Thorpe : Sang Jawara Olimpiade Tanpa Medali:
Ini adalah kisah perjuangan hidup seorang Atlet serba bisa asal Amerika Serikat bernama Jim Thorpe. Kisah tersebut meliputi pengalamannya yang "kontroversial" dan diselingi oleh isu rasisme. Selengkapnya :
Jim Thorpe : Sang Jawara Olimpiade Tanpa Medali
Jim Thorpe : Sang Jawara Olimpiade Tanpa Medali
Spoiler for Iva Toguri D'Aquino : Penyiar Blasteran "Ter-Kawaii" di Masa Perang Dunia 2:
Yuk, kenalan sama penyiar wanita blasteran Jepang-Amerika paling "Kawaii" pada masanya. Mulai dari awal, perjuangan hidup sampai hari-hari terakhirnya. Selengkapnya : Iva Toguri D'Aquino : Penyiar Blasteran "Ter-Kawaii" di Masa Perang Dunia 2
Spoiler for In Old American : Film Berdialog Pertama di Dunia:
Film ini menjadi pionir film berdialog di seluruh dunia. Film apa itu? Selengkapnya : In Old American : Film Berdialog Pertama di Dunia
Spoiler for Tenggelamnya Kapal RMS Tayleur : Sang Leluhur Kapal Titanic:
Sekitar 50 tahun sebelum peristiwa tenggelamnya Kapal Titanic, terjadi sebuah peristiwa yang sering kali disebut sebagai peristiwa "Leluhur Kapal Titanic". Peristiwa apakah itu? Selengkapnya : Tenggelamnya Kapal RMS Tayleur : Sang Leluhur Kapal Titanic
Spoiler for Yuk, Kenalan Sama Mizuki Nana & Hara Yumi, Seiyuu Hinata & Albedo:
Bagi pecinta anime, karakter Hinata Hyuga dari anime Naruto dan Albedo dari anime Overlord kayanya udah gak asing di telinga. Faktanya, kedua karakter tersebut diisi suaranya oleh 2 orang pengisi suara yang gak juga berbakat, tapi juga Kawaii dan berprestasi. Penasaran? Selengkapnya cek link berikut : Yuk, Kenalan Sama Mizuki Nana & Hara Yumi, Seiyuu Hinata & Albedo
Spoiler for Inilah Gempa Bumi Paling Dahsyat Sepanjang Sejarah:
Ini adalah sebuah peristiwa bencana alam gempa bumi yang paling banyak memakan korban jiwa dalam waktu sehari, sekaligus menjadi gempa bumi paling mematikan di dunia. Selengkapnya : Inilah Gempa Bumi Paling Dahsyat Sepanjang Sejarah
Source : Juana Barraza
Diubah oleh diaz420 25-01-2021 07:15






tien212700 dan 29 lainnya memberi reputasi
28
10.4K
Kutip
86
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan