Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

manusiagatekAvatar border
TS
manusiagatek
MEMERIAHKAN PARADE KENDARAAN LISTRIK DUNIA, INDONESIA HANYA JADI PENGIMPOR
MEMERIAHKAN PARADE KENDARAAN LISTRIK DUNIA, INDONESIA HANYA JADI PENGIMPOR
Berbicara mengenai Indonesia tercintah ini, ane jadi inget perkataan Bapak Rizal Ramli, yang kurang lebih artinya bahwa sebuah negara harus fokus pada salah satu bidang, mau fokus pada SDA atau SDM. Jika tak punya SDA, maka fokus pada SDM. Jika tak punya SDM maka fokus pada SDA. Aha!! Ane sepakat ini. Kalo ane ibaratkan ini seperti ketika sekolah kita mempelajari macam-macam pelajaran, ipa, bahasa, matematika, olahraga dll tapi tetap saja ketika kerja yang ditekuni pastinya satu bidang. Eh, nyambung ga sih analoginya ?? emoticon-Wkwkwk

Indonesia Kaya Akan Hasil Laut dan Hasil Bumi

Ane merasa Indonesia ini lebih cocok memaksimalkan SDA ya gaes. Sebab Indonesia ini kaya akan sumber daya alam serta memiliki letak yang strategis. Pada Zaman Presiden Soeharto bahkan kita sempat loh swasembada beras. Nah, ini maksud ane, sebab Indonesia kaya akan SDA hasil bumi, barang tambang, serta hasil laut kenapa kita tidak fokus pada semua kekayaan alam yang kita miliki saja.

MEMERIAHKAN PARADE KENDARAAN LISTRIK DUNIA, INDONESIA HANYA JADI PENGIMPOR

Eh, tak berarti menyepelekan masalah SDM ya gan sis. Untuk mengelola semua kekayaan alam ini tentu dibutuhkan para pakar (SDM) yang memang ahli dibidangnya masing-masing dan karenanya membutuhkan pendidikan yang tinggi. Karena bagaimanapun pengetahuan akan diperoleh melalui pendidikan.

MEMERIAHKAN PARADE KENDARAAN LISTRIK DUNIA, INDONESIA HANYA JADI PENGIMPOR

Mengubah Paradigma Lama

Paradigma lama apakah yang dianut di negara tercinta kita? Coba agan sista perhatikan, negara kita tercinta ini cenderung mengekspor SDA alam. Tidak ada yang salah dengan mengekspor SDA sih, tetapi akan lebih baik lagi jika ditambahkan dengan menaikkan nilainya seperti membangun sendiri industrinya.

Jika saja Indonesia dapat membangun sendiri industrinya, dengan menggunakan tenaga kerja orang Indonesia sendiri bukankah lebih baik bagi Negara kita? Pertama akan mengurangi pengangguran rakyat Indonesia yang akhirnya akan mengurangi angka kemiskinan. Kedua nilai jualnya pun pasti lebih tinggi yang pada akhirnya akan menaikan pendapatan Negara.

Apakah Indonesia Benar-benar Siap Dengan Hadirnya Kendaraan Listrik?

Untuk menjawab pertanyaan itu, mari gan sis kita lihat fakta tentang kendaraan listrik ini:
1. Kendaraan listrik ini direncanakan impor dari Cina sebelum pada akhirnya ditujukan memproduksi sendiri.
2.Pengadaan kendaraan listrik itu sendiri didasarkan pada perjanjian dengan Australia, Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partenrship Agreement (CEPA) dimana australia ditargetkan sebagai destinasi ekspor.
3.Apa kabar dua pencipta mobil listrik Indonesia yang dicaplok malaysia?

Sini ane bisikan penjelasannya ya gan sis. Point no 1 dan 2 merujuk pada perjanjian Indonesia Australia dimana Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partenrship Agreement (CEPA), dimana Australia bertindak sebagai pembeli kendaraan listrik dari Indonesia. Berhubung negara sedang tidak produksi maka negara beli dari Cina. Nah, kesimpulan sementara ini untuk poin no 1 dan 2, produsennya China, resellernya negara kita, Konsumennya Negara Australia dan tentunya rakyat indonesia.

Poin no 3, terkait pencipta mobil listrik Indonesia yang dicaplok Malaysia, mengapa bisa begitu? Namanya Ricki Elson pencipta mobil listrik selo asal Indonesia tentu tidak akan menyia nyiakan kesempatan emas mendapat pinangan dari negara Malaysia. Bukan mereka tak mau berbakti pada tanah kelahiran, tapi apa mau dikata jika Indonesia sendiri tidak ada keseriusan mengembangkan mobil listrik.

Ane analogikan ibarat ada seorang gadis, di pinang dua pemuda. Pemuda pertama tidak menunjukkan keseriusan, pemuda ke dua menunjukkan keseriusan, tapi dua-duanya berpotensi menjadi suami idaman. Kalau agan sista jadi gadis ini, pasti memilih pinangan pria kedua dong.

Jadi, menurut ane sih… kalau tujuannya hanya untuk menjadi pasar, yakin pasti siap. Kalau tujuannya untuk membangun industri kendaraan listrik, melihat fakta dua pemuda yang dicaplok malaysia, ane rasa negara kita belum siap ya. Jadi, udah jelas negara ini masih menganut paradigma lama yaitu cenderung agresif dalam hal ekspor tapi pasif dalam hal membangun industri sendiri.

MEMERIAHKAN PARADE KENDARAAN LISTRIK DUNIA, INDONESIA HANYA JADI PENGIMPOR

Dan, lagi-lagi ane menyayangkan potensi hasil bumi dan  laut kita yang melimpah. Jika tak bisa membangun industri berbasis teknologi, kenapa kita tidak fokus pada industri berbasis hasil laut dan hasil bumi sebagaimana potensi alam kita yang melimpah?

Sumber:
https://www.liputan6.com/otomotif/re...-mobil-listrik

https://www.cnnindonesia.com/teknolo...r-ke-australia

https://otomotif.kompas.com/read/201...bajak.Malaysia

https://nasional.kontan.co.id/news/d...ri-negara-lain

gambar:
https://www.kapalaku.com/index.php?t...-maritim.3218/

https://www.goodnewsfromindonesia.id...-kedua-di-asia

https://paktanidigital.com/artikel/beberapa-faktor-swasembada-beras-sulit-terwujud-di-indonesia/#.YAymVNUxWUA




Diubah oleh manusiagatek 23-01-2021 22:54
0
422
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan