lapar.bangAvatar border
TS
lapar.bang
[COC EDU] Mereka Yang Antusias Belajar Ditengah Pandemi


Halo selamat pagi, siang, sore, dan malam gan/sis semuanya, ditengah pandemi kayak gini masih pada semangat kan? Masih dong, masih lah yaemoticon-Big Grin

Kali ini saya mau ngasih beberapa cerita pengalaman saat mengajar ditengah pandemi nih. Penasaran dengan cerita selama mengajar di tengah pandemi? Yuk langsung saja cekibrot dibawah.


Pelajaran melalui daring secara tidak langsung membuat pengajar/siswa kadang merasa bosan karena sudah hampir setahun kita tidak bertatap muka secara langsung. Bener gak?

Mungkin dibeberapa daerah sudah ada yang mulai menerapkan pembelajaran langsung secara bertahap, tapi hal itu tidak berlaku di kota besar seperti tempat saya ini yang notabennya masuk zona merah. Jadi pembelajaran dilakukan full melalui daring.





Ini adalah mata pelajaran SBDP (Seni Budaya Dan Prakarya) dan PKn (Pendidikan Kewarganegaraan). dimana siswa/i diharuskan membuat kesenian yang diselingi dengan pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

Tujuan dari pembelajaran ini dikhususkan untuk melatih kreatifitas siswa/i dalam berkarya, ditambah dengan meghafal pancasila yang kemudian para siswa/i ini menyetorkan karya mereka dan video hafalan pancasila.

Selain menumbuhkan kreatifitas, hal ini juga untuk menumbuhkan semangat bela negara, apalagi akhir-akhir ini banyak anak-anak yang lebih mengenal tokoh selebgram/artis daripada tokoh pahlawan nasional. Miris memang, tapi sebagaimananya saya harus tetap memberikan eduksai terhadap mereka, terlebih orang tua yang harus senantiasa mengkontrol anak mereka apabila mendapat tugas dari pengajar.





SBDP (Seni Budaya Dan Prakarya). Masih di mata pelajaran yang sama, yaitu seni budaya, beberapa waktu lalu saya memberi tugas untuk kembali mengasah kreatifitas para siswa/i yang harus membuat karya dari platisin (malam) dan itulah hasil karya yang berhasil mereka buat. Ada yang membuat pot, ada yang membuat boneka, dan masih banyak lagi.


"Loh gan, kok lebih banyak praktiknya sih?"

"Iya gan, mata pelajaran yang saya kasih lebih banyak ke praktik, kalaupun ada materi penyampaiannya melalui meet/zoom."



Secara tidak langsung melihat mereka yang sangat antusias mengerjakan tugas-tugas yang saya berikan membuat mood dan semangat saya kembali naik ditengah pandemi ini, apalagi tugas akhir kampus sudah menanti. Terkadang bibir secara tidak sengaja tersenyum. "Mereka saja yang mendapat tugas bisa menyelesaikannya, masa saya tidak bisa menyelesaikan tugas akhir saya."

Hehehe maaf gan jadinya sedikit curhat.






Mereka-mereka inilah moodboster saya ketika mengajar. Banyak sekali suka duka selama mengajar secara daring.

Terkadang saat otak saya yang buntu dengan tugas-tugas akhir harus mengalah dan kembali bekerja untuk mengajar anak-anak.

Pertanyaan atau jawaban yang keluar dari mulut siswa/i tak ayal sering membuat saya terbahak. Ya bagaimana tidak ketika saya memberi pertanyaan 'A' dengan ajaib bin kocaknya mereka menjawab dengan imajinasi yang luaaaaarrrrrr biasa hahaha.

{thread_title}

{thread_title}


Selanjutnya adalah mata pelajaran bahasa indonesia dengan tema berpuisi.

Mengajar anak-anak dan melihat betapa ekspresifnya mereka mengingatkan saya akan masa masa silam saat saya juga menjadi siswa SD. Hanya saja yang membedakan saya dengan mereka adalah perkembangan teknologi.

Mungkin saat saya masih SD dulu belum ada pandemi, jadi saya tidak bisa membayangkan bagaimana jika waktu itu ada pandemi dan bagaimana saya belajar.

Tujuan mata pelajaran ini terutama berpuisi adalah untuk menunjukkan bagaimana ekspresifnya mereka. Selain itu manfaat yang lain juga untuk melatih mental ketika mereka berbicara di depan umum. Mungkin bagi kalian hal ini terlalu cepat, karena kebanyakan dilakukan di bangku kuliah saat presentasi. Tapi mengajarkan sejak dini tidak menjadi masalah bukan? Justru public speakingitu sangat penting untuk membentuk sebuah mental anak saat berbicara didepan umum.

{thread_title}


Selain praktek Seni Budaya dan Bahasa Indonesia, disekolah ini siswa/i harus menghafal beberapa surat. Diantaranya An-naba', An-naziat, Abasa, At-takwir.

FYI:Siswa/i yang saya ajar ini adalah siswa/i kelas 2 SD

Pelajaran agama adalah yang utama karena sekolah tempat bernaung saya mengajar ini mempunyai basic agama yang kuat. Jadi hafalan ke emapt surat di atas wajib. Bagi yang belum tau, diatas adalah bacaan surat At-takwir. Hampir semua siswa/i kelas 2 SD disini sudah hafal dengan keempat surat diatas.

Pembentukan akhlak menjadi tujuan dari pembelajaran ini, selain itu siswa/i juga harus rajin menjalankan kewajibannya, tak lupa 3S Salam, Sopan, Senyum tak henti-hentinya saya tertama pengajar disekolah ini menerapkan kepada mereka. Pun dengan tajwid, kita juga mengajari cara membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar.


"Loh gan, bukan nya saat di pondok atau mengaji mereka sudah mendapat itu semua?"


Iya bener gan, mungkin mereka sudah mendapat pelajaran agama saat mereka mengaji di tempat mereka, tapi disekolah ini mereka juga mendapat porsi sama seperti saat mengaji disana. Jadi kadang mata pelajaran di sekolah ini lebih ke agama yang bersifat umum, sedikit berbeda dengan mengaji yang pure benar-benar lebih dalam dan mendalami bab per bab sampai dengan sub babnya.

{thread_title}

{thread_title}


Selain beberapa mata pelajaran diatas. Ini adalah mata pelajaran PJOK (Pendidikan Jasmani Olaharaga Kesehatan).

Tentu kalian ingat bukan dengan pelajaran di atas, iya diatas adalah termasuk pelajaran senam lantai, ada roll kedepan ada roll kebelakang. Dan diatas adalah pelajaran olaraga yang mengharuskan siswa/i nya bisa berguling kedepan.

Tujuannya sendiri diusahakan agar siswa/i untuk tetap giat berolahraga ditengah pandemi, sebenarnya tidak hanya waktu olahraga saja, akan tetapi di masa pandemi seperti ini menjaga kebugaran tubuh amatlah sangat penting agar imun tubuh kita tetap kuat.

Beberapa orang tua kadang mempertanyakan kenapa anaknya harus seperti ini. Kita sebagai pengajar juga harus bisa melakukan pendekatan secara persuasif antara pengajar dan anak, dan juga pengajar dan wali murid. Melalui pendekatan-pendekatan seperti itu kita bisa sedikit demi sedikit mengedukasi mereka agar tetap giat berolah raga, pun dengan wali murid dari siswa/i yang bersangkutan.

Sambil menyelam minum air lah yaemoticon-Big Grin

{thread_title}


Disetiap sekolah pasti ada kebiasaan tersendiri. Termasuk seperti foto diatas.

Bernama jum'at indah, ada beberapa kebiasaan yang harus dilakukan siswa/i, diantaranya; jum'at sehat, jum'at bersih, dan juga jum'at berkah.

Video diatas adalah salah satu kegiatan jum'at bersih, bisa gan/sis lihat tutorial cara memotong kuku dengan baik dan benar. Mungkin bagi sebagian orang hal sepele macam itu tidak terlalu penting, kembali lagi karena sekolah ini memiliki basic agama yang kuat, jadi kebiasaan disekolah ini harus diawali dengan doa, dimulai dari kanan dan diakhiri di kiri. Hal-hal kecil semacam ini jika dilakukan secara berulang-ulang akan menjadikan kebiasaan baik itu sebagai kebutuhan sehari-hari, bukan lagi hanya sekedar formalitas. Karena mengajarkan sesuatu dari kecil itu lebih baik daripada tidak sama sekali. Bukan begitu?

Didalam folder laptop saya juga lumayan banyak dokumentasi dari hasil belajar siswa/i. Baik berupa foto atau video. Dan beberapa dokumentasi ini saya ambilkan dari beberapa tugas siswa/i saya.



Nah, seletah panjang lebar saya menjelaskan beberapa materi yang saya ajarkan melalui daring. Kali ini saya akan sedikit menceritakan suka-duka selama mengajar daring. Mungkin di beberapa thread diforum ini ada yang mengeluh sampe orang tua ikut pusing juga karena mengerjakan tugas anak-anaknya yang mungkin terlalu sulit dan ribet. Kita sebagai pengajar juga mengalami hal serupa kok.



DUKA SAAT DARING




  • Kendala Internet

    Internet adalah kendala utama saya sebagai pengajar. Mungkin siswa/i juga mengalami hal serupa. Kalian pernah gak membayangkan ketika enak-enak menerangkan mata pelajaran tiba-tiba wi-fi macet, atau paket internet kita habis. Saya pernah berkali-kali mengalami hal itu. Selain itu sinyal internet yang tidak merata kadang membuat daring sedikit terganggu.


    "Loh gan, emang gak dapet jatah kuota dari pemerintah?"


    Sebenarnya dapat kok subsidi kuota internet untuk mengajar, tapi khusus saya gak dapat, karena saat pembagian kuota internet saat itu nomor handphone saya belum terdaftar, jadinya ya pakai kuota mandiri atau kalau enggak numpang wi-fi kerumah teman.


  • Media Eror

    Salah satu duka saat mengajar secara daring adalah erornya media visual yang hendak kita tampilkan untuk bahan ajar ke siswa/i.

    Pengajar disini juga dituntut untuk bisa membuat bahan ajar dengan baik agar siswa/i tertarik saat kita memberikan penjelasan. Beda lah ya sama anak kuliahan, dikasih garis besar terus di suruh menerangkan pakai gaya bahasa sendiri kelar. Lah kalau anak SD? Kelas 2 pula? Kalau cuma dikasih tulisan ya lama-lama bosan merekanya. Harus ada visual yang menarik.

    Kadang, saat malam hari saya mengerjakan bahan ajar, "Wah udah oke nih, besok tinggal ngasih materi aja." Tiba-tiba dipagi hari saat memberikan materi melalui meet/zoom, visual tersebut tidak memiliki suara. Tapi saat diputar secara manual ada suaranya.

    Disini pengajar harus memutar otaknya dua kali secara keras bagaimana kiranya kita bisa menyampaikan apa yang ada di visual tersebut. Ujung-ujungnya buat ulang dan memperbaiki dimana letak bug-nya. Kalau dilanjutin ya sama aja lihat video bisu.


  • Tanya Jawab Gak Jelas

    Hal yang tidak mengenakkan saat mengajar daring itu saat siswa/i menjawab pertanyaan atau soal kadang saya tidak bisa mendengar dengan jelas.

    Entah speaker dari sana atau memang saat itu jaringan sendang buruk. Padahal speaker saya volumnya sudah lumayan keras, malah 100% pun dengan pakai headseat. Tetap kurang jelas.


  • Ada Beberapa Siswa/i ABK

    Kalian pasti tau kan bagaimana susahnya mengajar ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) mereka lebih tidak suka hal-hal monoton seperti terus-menerus menatap layar laptop dengan jangka waktu yang lama. Hal itu akan membuat si anak mudah bosan dan pergi meninggalkan kelas daring.

    Mengajar di sekolah saja susah, apalagi secara daring.


  • Cek-cok Orang Tua Dan Anak

    Orang tua tentunya ingin yang terbaik untuk anaknya, pun saat sedang belajar daring, kalau bisa si anak harus menyimak dan memperhatikan dengan seksama apa yang disampaikan gurunya/pengajar.

    Saat pelajaran daring dimulai, terkadang orang tua ikut mendampingi anaknya. Yaa namanya juga anak kecil, kadang juga mudah bosan. Saat mereka bosan dan tidak menghiraukan apa yang dijelaskan oleh pengajar. Disitulah orang tua marah menyuruh anaknya untuk kembali mendengarkan apa yang disampaikan pengajar. Kadang sampai teriak-teriak.

    Hal ini membuat efek domino terhadap siswa/i yang lain. Akibatnya beberapa siswa/i left begitu saja ketika ada salah satu dari teman mereka yang dimarahi oleh orangtuanya dan membuat gaduh pelajaran daring. Hmm, serbah salah.



SUKA SAAT DARING




  • Terhindar Dari Corona

    Hal pertama jelas, kita akan terhindar dari corona karena tidak berkerumun. Kasarannya kita lebih savety lah.


  • Merindukan Sesuatu

    Yang dimaksud merindukan sesuatu adalah merindukan pembelajaran saat dikelas. Saat-saat seperti inilah yang membuat saya semangat untuk cepat-cepat membuka g meet dan bertemu dengan siswa/i walaupun hanya melalui layar laptop.


  • Lebih Efisien

    Efisien disini dalam segala hal, termasuk tidak memerlukan biaya transport saat mengajar, efisiensi waktu, kadang saat mengajar atasnya aja yang formal, bagian bawah masih pakai celana santai kok

    Sebenernya saling berkesinambungan sih dengan kendala internet. Plusnya lebih efisien, minusnya kendala internet.




"Emang gak pernah gan tatap muka secara langsung?"

Sebenarnya pernah, dulu saat awal-awal pandemi, senin sampai jumat full disekolah dan mengajar sehari hanya 5 siswa/i dan itu juga jam belajarnya dikurangi. Dan kebetulan jumlah murid saya hanya 25 anak. Jadi setiap 5 orang anak bertatap muka hanya sekali dalam seminggu



Ini saat sebelum sekolah ditutup total dan belum separah saat ini.

Waktu itu yang masuk hanya 1 orang saja, yang 4 lainnya tidak masuk dan lebih memilih diam diri dirumah. Ya beginilah.

Berasa les private bukan? Kendati demikian mereka tetap semangat kok, walaupun sendirian, katanya lebih mirip les daripada sekolah, kadang mereka juga menanyakan kapan pandemi ini berakhir, pertantaan yang luar biasa. Dan saya menjawab "Wallahualam"hanya Tuhan yang tau dan kita banyak-banyak berdoa saja.

Sedih memang mereka bertemu dengan temannya hanya sekali dalam seminggu saat disekolah, itupun hanya 4 orang saja tidak semua kelas bisa bertemu. Tapi kita bisa apa? Cuma bisa 3M saja, Menjaga Jarak, Memakai Masker, dan Mencuci Tangan.



Begitulah anak-anak. Gak bisa kalau gak dempet-dempetan dengan teman-temannya.

Sebelum masuk kelas dan saat pulang sekolah, anak-anak diwajibkan untuk mencuci tangan dan memakai masker. Tapi untuk menjaga jarak? Jangan ditanya. Suka ngambek kalau jauhan sama temannya. Hmm..

Setelah itu beberapa bulan kemudian corona semakin parah, dan salah satu pengajar disini ada yang positif. Hal ini membuat kepala sekolah mengambil kebijakan tegas untuk meliburkan pembelajaran dan melakukan pembelajaran melalui daring secara full.

Sampai dengan saat ini, samapi dengan saya menulis thread ini, belum ada tanda-tanda sekolah ini kapan akan dibuka secara bertahap, entah dibatasi dulu siswa/i nya seperti saat-saat pertama pandemi masuk. Entah sampai kapan yang jelas saya sebagai pengajar ingin pandemi ini segera hilang dan kita bisa menjalani kehidupan secara normal.

Semoga, semoga, dan semoga saja pandemi ini segera berakhir.


Dengan keluarnya keinginan saya diatas, maka berakhir pula cerita suka-duka belajar ditengah pandemi. Apabila ada kata-kata yang kurang berkenan atau penulisan yang taipo, harap dijadikan maklum.

Semngat menjalani hari-hari ditengah pandemi, semangat dan semoga pandemi ini segera berakhir.











Sumber artikel: pengalaman pribadi
Sumber gamber: dokumentasi pribadi

evywahyuniAvatar border
andrerain5Avatar border
jokoariyantoAvatar border
jokoariyanto dan 6 lainnya memberi reputasi
7
582
11
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan