Hai GanSis! Saya tahu kok judul thread yang saya buat ini memang gak tahu diri. Apalagi setelah viral kisah seorang pria yang tidak bisa tidur malah iseng beli mobil listrik Tesla seharga sekitar Rp. 1,5 M. Nah, yakali minta mobil listrik harga murah. Minta sama Aldebaran aja bund..

Tapi ini saya serius kok. Emang ada mobil listrik semurah itu. Lebih murah dari Sepeda Motor yg bagasinya bisa untuk mandi bayi itu. Seperti ini bentuknya GanSis:



Apalagi setelah liat yang viral satu ini. Bisa-bisa menggeser sepeda motor sebagai raja jalanan nih.



Dan saya bilang mobil listrik itu mungil, murah dan tidak kehujanan bukan tanpa sebab. Karena melihat kebutuhan di Indonesia. Kalau boleh jujur, dengan curah hujan yang sangat sering dan tiba-tiba ini, di Indonesia sebenarnya gak cocok sama penggunaan sepeda motor. Sering kehujanan.

Saya bayangkan, ada mobil listrik dengan harga terjangkau bagi pelaku UMKM. Bisa untuk antar barang atau paket. Jadi tidak pakai sepeda motor lagi untuk angkut muatan besar.

Tapi bukannya sudah ada mobil konvensional atau BBM? yang murahkan juga ada, untuk usaha?



Yaps, benar sekali. Yang ada dibenak saya ketika pertama dengar "mobil listrik", ya seperti pertanyaan diatas barusan.

Tapi tahukah kamu? Mobil listrik ternyata (yang aku tahu) bukan hanya berkiblat pada uang. Melainkan misi utamanya (seharusnya) untuk kendaraan ramah lingkungan. Semoga seterusnya begitu.

Lupakan dulu motif ekonomi dari mobil listrik. Lihatlah dulu sisi mobil listrik yang diketahui lebih ramah lingkungan ketimbang mobil berbahan bakar fosil.

Diketahui mobil bertenaga listrik hampir tidak menghasilkan emisi. Sementara mobil biasa atau berbahan bakar minyak menghasilkan gas emisi seperti CO2, NOx, partikulat, dan CH4. CO2 dari mobil BBM dan proses industri berkontribusi 65 persen dari total gas efek rumah kaca di atmosfer bumi.

Tidak sampai disitu saja kelebihan mobil listrik dalam hal ramah lingkungan. mobil listrik mampu mengonversi energi menjadi tenaga tiga kali lebih besar daripada mobil konvensional. Pasalnya, mobil listrik mengonversi sekitar 59% –62% dari energi listrik dari jaringan ke daya di roda. Sementara itu, mobil  konvensional hanya mengonversi sekitar 17% -21% dari energi yang tersimpan dalam bensin menjadi listrik di roda.

Maka itu saya berpikir, hadirnya mobil listrik di Indonesia bukan hanya menjadikannya raja jalanan. Tujuannya bukan itu. Melainkan harus dipastikan, kendaraan bertenaga listrik ini jangan sampai memicu sumber polusi udara baru.

Memang benar mobil listrik tidak mengeluarkan asap dari knalpotnya. Tapi tetap saja untuk menghasilkan energi listrik butuh pembangkit listrik yang bisa juga menimbulkan polusi udara. Kalau begitu kan sama saja ya.

Ya ini opini saya sebagai orang awam. Maka itu kalau bisa, sebelum mobil listrik lazim digunakan di Indonesia. Pembangkit listriknya mesti dipersiapkan dari sumber daya terbarukan dan ramah lingkungan.

Sejauh ini yang saya tahu, Indonesia lumayan serius mempersiapkan era mobil listrik. Terbaru diketahui Indonesia akan membangun pabrik baterai Lithium-ion pertama di dunia dimana proses dari hulu ke hilir dilakukan di dalam negeri. Ekspor biji nikel distop. Lalu saham perusahaan tambang laris manis di bursa. Sementara Eropa meradang. Ya ini sekelumit cerita yang saya tahu dari per-mobillistrik-an ini.

Sumber daya di Indonesia untuk mobil listrik ini cukup memadai. Ya setidaknya Indonesia punya modal baik untuk industri mobil listrik.

Yang saya maksud mobil listrik: mungil, murah dan tidak kehujanan, maksud sebenarnya adalah agar manfaat dari industri mobil listrik dapat dirasakan sebanyak dan sebaik mungkin untuk masyarakat Indonesia.



Indonesia digadang akan merajai produsen baterai lithium dunia. Sebab melimpahnya bahan baku nikel dan kobalt, untuk membuat baterai mobil listrik. Disebut-sebut, sumber daya itu sebagai "harta karun" baru.

Oh ya GanSis, Tanah Air kita ini memang sangat kaya sumber daya alam. Beberapa kali "harta Karun" berasal dari Indonesia. Seperti kayu, hasil laut, rempah-rempah yang seharga emas, sampai emas itu sendiri. Dan banyak lagi.

Jadi, jangan sampai (lagi-lagi) kekayaan alam Indonesia dikeruk namun hasilnya yang nikmati asing. Sementara kita, masyarakat biasa ini cuma dapat dan bisa apa?

Sudah seharusnya kekayaan alam Indonesia dinikmati oleh orang Indonesia sendiri. Barangkali melalui industri mobil listrik Nasional, Indonesia akan benar-benar bisa mengolah sumber daya. Dimulai dengan pembangunan pabrik baterai mobil listrik pertama di dunia.

Setelah saya terawang-terawang. Kejadian pasca krisis di masa lalu akan terulang. Seperti Microsoft, Google dan Facebook. Sebuah perusahaan teknologi yang lahir pasca krisis ekonomi. Sepertinya hal yang sama juga terlihat pada Tesla, mobil listrik. Lihatlah CEO mereka, Elon Musk bergantian dengan Bos Amazon menjadi orang terkaya dunia. Sesuatu yang kita kira tidak mungkin, karena mengira Bill Gates sudah paling kaya sejagad sekian lama.

Bukannya saya sok paling optimis, memang biasanya akan ada trend ekonomi baru setelah melewati masa jenuh. Dan mobil listrik ini sebuah angin baru bagi dunia.

Dari yang saya pelajari dan pahami. Kemungkinan yang terjadi, harga mobil listrik nantinya bakal semakin kompetitif, maksudnya terjangkau. Karena pabrik baterai mobil listrik akan semakin efisien dalam produksi. Atau mobil listrik akan tetap mahal dan eksklusif bagi para sultan. Namun moda transportasi semakin masiv dan bertenaga listrik. Tujuannya agar mengurangi polusi udara.

Kesempatan besar selalu datang bagi negara dengan sumber daya melimpah, seperti Indonesia ini. Semoga negara ini mampu memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin. Dan sumber daya alam Bumi Pertiwi benar-benar diperuntukkan sebanyak mungkin untuk kepentingan masyarakat Indonesia. Bukan dibawa keluar, lagi.

Rianda Prayoga @riandaprayoga
Binjai, 22 Januari 2021