Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No. 31 Tahun 1995, terminal bus
penumpang adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan
menurunkan dan menaikkan penumpang, perpindahan intra dan/atau antar
moda transportasi serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan
kendaraan umum. Sehingga kebanyakan masyarakat akan mengakses fasilitas terminal bus dalam rangka berpergian saja. Fungsi terminal bus menjadi bertambah bagi para penggemar bus atau yang lazim disebut dengan sebutan busmania. Busmania, terdengar aneh memang, tetapi komunitas-komunitas ini terbentuk di berbagai daerah di Indonesia. Seperti layaknya komunitas lain yang menggemari aviasi, perkeretaapian serta transportasi umum lainnya. Terminal bus menjadi wahana wisata baru bagi komunitas penggemar bus. Para penggemar bus biasanya mengabadikan bus dalam bentuk gambar dan video. Mereka bahkan tidak segan-segan berswafoto dan mempublikasikannya di media sosial. Terminal menjadi tempat yang identik untuk komunitas-komunitas ini berkumpul, berinteraksi, dan berbagi cerita. Bahkan tidak jarang dari mereka yang sengaja menyambangi terminal-terminal bus di Indonesia. Selain untuk mengabadikan bus, biasanya para penggemar bus mempunyai alasan untuk mencoba armada bus dengan rute tertentu sehingga berkunjung ke salah satu terminal bus. Menariknya lagi, pengalaman-pengalaman tersebut menjadi sebuah diskusi yang menarik bagi sesama penggemar bus.


Terminal Bus Batoh di Banda Aceh hampir sama dengan terminal bus yang berada di daerah lainnya. Terminal Bus Batoh menjadi tempat kedatangan dan pemberangkatan bus-bus Antar Kota Antara Provinsi (AKAP). Terminal ini melayani bus dengan tujuan Medan, Jakarta, Bandung, Tasikmalaya, hingga ke Jogja dan Solo. Lantas apa yang membedakan keberadaan Terminal Bus Batoh?

1. Berada di Ujung Barat Indonesia
Terminal Bus Batoh berada di Kota Banda Aceh yang berarti bahwa terminal ini merupakan terminal bus terakhir di ujung barat Indonesia. Tidak ada rute bus lanjutan setelah dari Terminal Batoh. Semua bus dengan rute Banda Aceh akan mengakhiri tujuan di terminal Batoh. Untuk menuju Terminal Batoh dibutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Sebagai catatan, tarif bus dari Medan menuju Banda Aceh berkisar antara 180ribu-450ribu rupiah.

2. Bebas Calo
Sudah sejak lama stigma negatif melekat pada terminal bus di Indonesia. Terminal Batoh telah berhasil menyingkap tabir gelap tersebut. Pengelola Terminal Bus Batoh berhasil memberikan kenyamanan dan keamanan kepada setiap masyarakat yang berkunjung. Terminal Batoh bebas dari calo. Jika bertemu orang-orang yang menawarkan tiket perjalanan, mereka adalah petugas/agen resmi yang bekerja pada Perusahaan Otobus. Sehingga tarif yang ditetapkan akan sama dengan tarif di loket resmi.

3. Sarang Bus Premium
Sudah bukan rahasia lagi jika Terminal Bus Batoh menjadi tempat berkumpulnya bus-bus dengan chasis dan body premium. Terminal ini seperti menjadi ruang pameran bus-bus tingkat atau dengan ban belakang gandeng (tronton). Tanpa mengesampingkan pabrikan bus lainnya, terminal ini cenderung dihuni oleh bus-bus bermesinkan Scania dan Mercedes Benz terbaru dan papan atas. Sebut saja Scania K360, Scania K410, Mercedes Benz OH 1626, Mercedes Benz OH 1830, Mercedes Benz OH 1836, Mercedes Benz OH 2542.

4. Keberangkatan Malam
Mayoritas bus dari Terminal Batoh diberangkatkan malam hari. Bus-bus premium akan diberangkatkan pukul 20.00-21.00. Sehingga para pelanggan bus mempunyai kesempatan untuk mempersiapkan diri dengan luang. Terutama mengingat bus malam tersebut yang diberangkatkan tidak berhenti untuk makan malam kecuali sahur dan hanya berhenti pada saat shalat subuh. Jadwal keberangkatan ini juga tentunya memberi peluang kepada para penggemar bus untuk leluasa menikmati "Batoh The New Destination" di sore hari. Hal ini disebabkan oleh karena setiap bus yang akan diberangkatkan mulai berdatangan ke terminal di sore hari.

5. Chasis Langka
Selain menjadi sarang dari bus-bus premium, Terminal Batoh juga mempunyai magnet tersendiri untuk Busmania. Jika chasis Mercedes Benz OH 1830 masih terdapat di beberapa daerah lain di Indonesia, maka chasis Mercedes Benz OH 1634 akan dapat ditemukan di Terminal Batoh. Meski akhir-akhir ini bus-bus bermesinkan OH 1634 kerap terlihat di Bumi Minangkabau. Di tahun 1996 Kurnia Anugerah Pusaka Grup mendatangkan unit Mercedes Benz OH 1634 L ke Aceh. Bus ini merupakan pelopor pengguna Air Suspensi pertama di Indonesia, dengan sistem pengeremen ABS +retarder, didatangkan ke Indonesia dengan bentuk CBU ( Complete Built Up). Meski bukan julukan sebenarnya, Kurnia Anugerah Pusaka (KAP) Grup menyebut OH 1634 L ini dengan Megatrend. Bus ini layak disebut legend karena sejak tahun 1996 hanya ada 20 unit saja dan dimiliki oleh KAP Grup. Beberapa diantaranya masih terawat dengan sangat baik. Jika ke Banda Aceh, kalian harus naik Megatrend yang terbilang langka.

Melihat warna warni perkembangan dunia per-bus-an di Indonesia, Terminal Batoh sangat layak dijadikan sebagai panggung wisuda bagi penggemar bus di Indonesia. Ayo ke Terminal Bus Batoh, Destinasi wisata baru Kota Banda Aceh.