sumber-ilustrasi isi ulang daya pada mobil listrik


Siapkah agan dan sista beralih menuju dunia yang lebih hijau lagi? Dunia yang lebih sejuk dan asri, dunia yang ditemani oleh Kendaraan listrik? Dunia yang original, dunia seperti yang sediakala nya terbentuk sejak dahulu kala.

Siapkah kita kembali ke jaman yang sejuk itu?

Namun sebelum kita semua siap, ane akan mengajak agan sista dulu untuk menyimak sedikit cerita serta pengalaman ane mengenai kendaraan listrik...



sumber gambar

Ane pernah punya mobil hybrid sekitar sepuluh tahun yang lalu dan berpikir itu masih kurang efisien bagi ane mengingat ane masih menggunakan petrol atau bensin sebanyak 70% dan hanya mengaktifkan mode elektrik nya mungkin sebanyak 30% aja. Jadi, bisa dibilang bahwa ane belum sepenuhnya membantu mengurangi jejak karbon pada penggunaan sehari hari, belum sepenuhnya membantu mengurangi jejak karbon pada bumi kita tercinta ini.

Sekitar tiga tahun belakangan ini ane mulai mendengar cuap-cuap para pecinta otomotif bahwa ada versi kendaraan ramah lingkungan yang lebih baru, dengan teknologi yang lebih mutakhir lagi tentunya. Memang sih, plug-in hybrid sudah busa mengatasi masalah itu, tetapi belum secanggih atau se-hemat biaya bila dibandingkan dengan kendaraan yang semuanya berbasis tenaga listrik.

Jadi... akhirnya, ane putuskan untuk meminjam sebuah unit Tesla milik teman ane selama hampir satu bulan lamanya, (maklum, ane belum bisa move on dari Toyota Prius kesayangan ane selama ini) might as well beli Tesla kedepannya kalau memang cocok sama selera ane.



sumber gambar

So... dimulailah petualangan ane dalam menggunakan Tesla yang semuanya sudah serba listrik, saat pertama kali nyobain kendaraan listrik ini, ane mulai ketawa ketawa kecil, kayak orang gila, oh kenapa? Karena ada penghematan sekitar 1 sampai 2 juta per bulan nya dari yang biasanya 3 jutaan untuk mobil biasa yang digunakan untuk biaya bensin. Yep, daily use of driving ane bisa dibilang lumayan moderat. Dalam seminggu bisa terjun hampir enam hari di jalanan.

Apakah ane supir taksi online? Bukan, ane adalah supir keluarga. Keluarga ane sendiri. Yang anggota keluarganya, lebih dari enam orang.

Semenjak nyetir bareng sama Kendaraan Listrik yang bernama Tesla ini, ane jadi mendadak nggak kenal dengan yang namanya bensin atau satuan pengisian bahan bakar umum alias SPBU.

Ane punya feeling kalau semua SPBU di Indonesia, baik yang pelat merah maupun yang bukan, satu per satu pada akhirnya akan bertransformasi menjadi satuan bahan bakar listrik-umum. Jadi kalau disingkat itu bakal berubah menjadi SPBLU. Nambah huruf L doang karena ternyata sudah menjadi listrik.

So naive, yah? Hahahahaha—biarin, toh banyak negara maju diluar sana sudah mengimplementasikannya.



sumber gambar

Eits.. mari kita kembali ke laptop. Selain ga kenal sama bensin, ane jadi kecanduan dikelonin sama si tesla ini, mulai dari merasakan bahwa kalau baterai nya dalam kondisi penuh, ane bakal bisa ngebut, kalau baterai sudah mulai drop, kecepatan nggak akan bisa sekencang itu lagi.

Terus.. kendaraan listrik yang satu ini memang serba artificial intelligence sih ya, atau kalau bahasa indo nya, serba dibantu oleh fitur kecerdasan buatan nya. Bisa atur kap bagian belakang mau dibuka setinggi apa.

Bisa netflix. (Beneran, karena memang kokpit nya Tesla, untuk saat ini, bila dibandingkan dengan kokpit nya mercedes, tentu saja berbeda konsep dan jauh lebih digitalized.)

Netflix, and chill.

Hahahaha.

Ane percaya, bahwa mobil yang sepenuhnya ditenagai oleh listrik, sudah pasti menjadi solusi serta langkah maju yang sangat besar kontribusinya dalam mengurangi jejak karbon pada bumi kita ini. Pengisian daya yang lumayan cepat dan bersifat kontinyu, baterai yang tahan lama dan tidak ada servis yang aneh aneh. Ini semua adalah wujud dari tatanan dunia baru yang sederhana dan sarat akan makna efisiensi.

Udah ah, cape ngetiknya...

Sampai jumpaaaa~

Pesan moral:

Jangan lupa saving mulai dari sekarang. Karena di kisaran 500jt sampai 1M, kita udah bisa punya mobil Tesla ini.