Hampir seluruh negara di dunia saat ini sedang menuju fase awal peralihan dari kendaraan konvensional menuju kendaraan listrik, termasuk di Indonesia. Pemerintah sebagai pelopor utama pergantian era ini begitu gencarnya membuat beberapa peraturan pemerintah terkait dengan kendaraan listrik termasuk percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) agar produk kendaraan listrik secepatnya bisa mengaspal di Indonesia.

Tahun 2021 pemerintah menargetkan akan ada 125.000 mobil listrik serta 1,34 juta sepeda motor listrik yang sudah mengaspal di Indonesia. Selain itu untuk menunjang kendaraan listrik ini, dikabarkan tahun ini Pemerintah juga akan membangun sebanyak 572 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di berbagai wilayah di Indonesia. 

Namun bagi ane pribadi, selaku masyarakat biasa melihat masuknya kendaraan listrik ke pasar otomotif Indonesia, terasa sangat asing. Apalagi ketika pemerintah seolah mendorong masyarakatnya untuk segera beralih ke kendaraan listrik, rasanya masih belum siap, sama sekali belum siap. Untuk beralih ke peradaban baru tentu memerlukan adaptasi dan masa transisi penyesuaian. Dan ane sendiri yakin  masa peralihan kendaraan konvensional ke kendaraan listrik akan memakan waktu puluhan tahun. 

Dan belum ada jaminan bahwa peralihan ke kendaraan listrik akan sukses. Mengingat memang kendaraan listrik memiliki beberapa keuntungan yang menggiurkan, namun kembali lagi, apakah kendaraan listrik akan mampu bersaing dengan kendaraan konvensional bahkan mengalahkan kendaraan konvensional serta menggantikan posisinya.

Mungkin semua itu akan terjadi jika harga yang ditawarkan oleh para produsen kendaraan listrik mampu bersaing dengan harga kendaraan konvensional. Namun jika untuk 1 mobil listrik saja dibanderol dengan harga 2,7 milyar seperti merk Tesla Roadster 2, ya tentu saja akan sulit bertahan di pasar Indonesia karena harganya yang selangit. 

Jadi menurut ane kunci kesuksesan kendaraan listrik dalam masa peralihan ini adalah, harga yang bersaing. Sehingga menarik minat banyak orang, sehingga berbondong-bondong orang akan beralih ke kendaraan listrik. Namun fasilitas penunjang untuk kendaraan listrik juga harus ditingkatkan, sehingga tercipta kemudahan untuk para pengguna kendaraan listrik mengakses sumber daya nya.