panci.gosongAvatar border
TS
panci.gosong
Siapa Bilang Mobil Listrik Lebih Hemat dan Go Green? Ini Fakta Sebenarnya!



Kita telah tiba di era teknologi revolusioner. Dimana teknologi digitalisasi dan elektrik menjadi pusat perhatian para pakar yang kompeten di bidangnya. Selain industri perdagangan yang mulai beroperasi secara online, dunia otomotif tidak mau ketinggalan. Para ahli memproduksi mobil listrik yang siap menggantikan mobil berbahan bakar minyak bumi. Sebuah ide yang patut diacungi jempol mengingat bahan bakar minyak kini semakin terkikis jumlahnya, belum lagi polusi yang dihasilkan knalpot kendaraan bermotor membuat hawa panas dan sesak terasa nyata, apalagi di siang hari saat kita mencoba berjalan di luar ruangan.


Kehadiran mobil elektik yang ditenagai oleh baterai sedang tahap pengembangan untuk bisa masuk ke pasar dunia. Di Indonesia sendiri sudah ada mobil listrik keluaran Hy*nda* yang dibanderol dengan harga 670-an juta. Lebih mahal dibandingkan city car pada umumnya. Pemiliknya tentu saja belum banyak karena baru saja diperkenalkan ke masyarakat. Sosialisasinya juga masih sebatas lewat media digital dan platform video para influencer. Belum masuk iklan di televisi.


Mobil listrik ini dibandingan mobil pada umumnya memang punya banyak kelebihan, yaitu emisi gas CO yang lebih rendah, suara kendaraan yang lebih smoothdan praktis tidak perlu isi bensin. Cukup dicolokkan ke charger seperti mengisi baterai pada perangkat elektronik lainnya di rumah. Kalau ane punya uang sebanyak itu sih ya pengen punya mobil hemat kayak gini.

Tapi ane pikir negara ini belum sepenuhnya bisa memenuhi kebutuhan listrik yang kelak akan membengkak saat mobil elektrik menjadi tunggangan sebagian besar masyarakat Indonesia. Bayangkan saja, jika penduduk Indonesia yang berjumlah sekitar 268.583.016 juta jiwa setiap malam mengisi daya mobil mereka. Dibutuhkan daya yang tinggi serta waktu yang panjang. Otomatis Pemerintah harus menyediakan pasokan listrik lebih banyak lagi dengan penambangan batu bara yang kian meningkat. Belum lagi bahan baku baterai mobil elektrik yang juga berasal dari nikel. Semuanya melibatkan penambangan sumber daya alam di dalam perut bumi.


Daerah terpencil di daerah pelosok desa saja masih ada yang belum diterangi listrik. Bagaimana jika mobil listrik sudah go nasional dan dikenakan sebagian warga? Ane rasa kehadiran mobil listrik juga tidak terlalu bikin hemat - hemat banget. Penambangan sumber daya alam akan semakin gencar dilakukan melebihi jumlah saat ini. Polusi hilang, berkendara di jalan raya semakin nyaman, namun bumi tetap menangis dikeruk dalam hingga ke dalam perutnya demi kita, manusia ...

Referensi : opini TS

1. Jumlah penduduk Indonesia
2. Harga mobil listrik
0
168
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan