motorplus-online.com

Ketertiban lalu lintas di Indonesia memang harus dipertanyakan. Banyak orang yang berkendara seenak jidatnya bak raja jalanan. Pindah jalur sesuka hati, gunakan strobo pada kendaraan dan keluar gang seenak hati tanpa lihat mobil yang melaju dari sebelahnya.

Hal inilah yang membuat kecelakaan kerap terjadi di Indonesia. Banyak pengemudi yang mengabaikan rambu lalu lintas yang ada. Wajar karena kebanyakan dari mereka mendapatkan SIM dengan cara tembak atau bahkan sama sekali belum memiliki SIM.

Agan sista tentu pernah merasa kesal karena bertemu pengendara yang tak taat aturan. Seperti yang dialami driver ojol ini misalnya yang ikut merasakan kekesalannya karena tiba-tiba ada mobil yang keluar dari ruko dengan seenak udelnya. Karena kesal hampir membuatnya tertabrak, driver ojol bernama Endi ini memukul kap mobil tersebut. 

Ternyata hal itu tidak membuat pengendara mobil dan temannya sadar akan kesalahannya. Keduanyapun melakukan rencana balasan agar bisa menghajar driver ojol itu. Keduanya kemudian mengikuti kemana driver ojol itu pergi dan membuat rencana penyergapan. Dengan berjalan kaki pengendara mobil dan temannya mengikuti driver ojol itu hingga ke gang. Dan begitu driver berbalik arah, keduanya mencegat Endi dan menghajarnya tanpa ampun.

Untungnya warga segera datang dan berusaha menolong Endi yang sedang dikeroyok oleh dua orang. Pengeroyokan itu membuat hidungnya berdarah dan luka-luka pada bagian wajah. Menurut pengakuan warga seorang pelaku pengeroyokan menantang warga yang berusaha menolong Endi dan mengancam akan membunuhnya "Kalo ada yang ikut-ikutan gw matiin lu pada" ujar saksi mata.

Setelah diancam warga akan dilaporkan ke RT, kedua pengeroyok itupun pergi. Diketahui mobil yang digunakan pengeroyok adalah B 2323 QH. Menurut netizen plat belakang QH adalah plat milik dinas intel. Dan setelah ane coba slikidi plat akhiran QH, QZ dan BH dengan kode angka 4 digit adalah mobil milik pejabat intelejen. sumber.

Kalo benar kedua pengeroyok itu adalah seorang intelejen hal ini tentu bisa mencoreng citra para petugas intelejen. Karena kelakua sebagian oknum citra mereka ikut tercoreng. Netizen juga berharap driver ojol itu jangan mau bila diminta damai karena sudah masuk tindak kekerasan dan harus diselesaikan dengan hukum yang berlaku.

Kita lihat apakah orang biasa seperti driver ojol ini mendapatkan perlakuan hukum yang sama nantinya, kita tunggu saja kabar berikutnya.