- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Gegara Turis & Makanan Beku, Kasus Covid di China Melonjak


TS
perojolan13
Gegara Turis & Makanan Beku, Kasus Covid di China Melonjak

Jakarta, CNBC Indonesia - Komisi Kesehatan Nasional (NHC) China menyatakan Kasus Covid-19 di China belakangan ini berasal dari para turis yang mulai masuk ke negara tersebut dan dari kontaminasi makanan beku impor.
Menteri NHC Ma Xiaowei mengatakan, virus SARS-Cov-2 ini juga menyebar ke daerah pedesaan dan berdasarkan penanganan baru-baru mengungkapkan bagaimana tindakan pencegahan dan pengendalian telah dilonggarkan.
"Sejak Desember 2020, kelompok epidemi telah terjadi di Beijing, Sichuan, Liaoning, Hebei dan Heilongjiang," kata sebuah pernyataan yang diunggah di situs web NHC mengutip penjelasan dari Ma, dilansir dari Reuters, Minggu (17/01/2021).
Dari semua daerah tersebut, terlihat memiliki karakteristik kasus antara lain semuanya diimpor dari luar negeri atau barang impor beku yang terkontaminasi. Jumlah kasus total tetap jauh di bawah apa yang dilihat China pada puncak wabah pada awal 2020, tetapi kekhawatiran tentang gelombang baru tumbuh dengan Tahun Baru Imlek sebulan lagi.
Lonjakan ini terjadi ketika tim penyelidik yang dipimpin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berada di karantina di kota Wuhan, tempat penyakit itu pertama kali terdeteksi pada akhir 2019. Tim tersebut bertujuan menyelidiki asal-usul pandemi yang kini telah menewaskan dua juta orang di seluruh dunia.
China juga satu-satunya negara yang mengklaim Covid-19 dapat ditularkan melalui impor rantai dingin. Meski demikian WHO tidak menganggap serius risiko tersebut dan mendorong narasi melalui media pemerintah bahwa virus itu ada di luar negeri sebelum ditemukan akhir tahun lalu di pusat kota Wuhan.
Negara itu dalam sepekan terakhir menunjukkan jumlah kasus harian melonjak ke level tertinggi dalam 10 bulan, dan pada 15 Januari melaporkan 130 kasus virus Corona baru di daratan, dibandingkan 144 kasus sehari sebelumnya.
Dari kasus tersebut, 115 adalah infeksi lokal, 90 di antaranya berada di provinsi Hebei di sekitar Beijing yang paling terdampak dalam gelombang terakhir. Sementara 23 kasus lainnya ditemukan di provinsi Heilongjiang timur laut sementara dua kasus dilaporkan di Beijing. Otoritas juga melaporkan 79 pasien asimtomatik baru, yang tidak diklasifikasikan sebagai kasus yang dikonfirmasi, ditemukan pada 15 Januari dibandingkan dengan 66 hari sebelumnya.
Sekitar 28 juta orang telah diisolasi sejauh ini dan Ma mengatakan wabah terbaru dengan cepat menyebar luas karena kegiatan seperti pesta pernikahan atau pertemuan kelompok besar. Akibatnya menjadi sulit dikendalikan karena penularan komunitas telah terjadi ketika kasus ditemukan.
Beijing akan mulai meminta para pelancong dari luar negeri untuk menjalani pemantauan kesehatan selama tujuh hari tambahan setelah 21 hari pengamatan medis, Xinhua melaporkan pada hari Sabtu, mengutip pernyataan pihak berwenang. Meski demikian tidak ada rincian tentang persyaratan pemantauan kesehatan. Kota itu memperpanjang periode karantina untuk pelancong yang masuk menjadi 21 hari awal bulan ini.
Sebelumnya, Xinhua memperingatkan dalam komentarnya bahwa pejabat pemerintah tidak boleh terlalu cepat menyatakan bahwa mereka memasuki "masa perang". Pasalnya hal tersebut malahan dapat meningkatkan kepanikan yang tidak perlu dan mempengaruhi produksi normal. Jumlah total kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di China daratan sekarang mencapai 88.118, sementara jumlah kematian tetap tidak berubah di 4.635.
link
China juga satu-satunya negara yang mengklaim Covid-19 dapat ditularkan melalui impor rantai dingin. Meski demikian WHO tidak menganggap serius risiko tersebut dan mendorong narasi melalui media pemerintah bahwa virus itu ada di luar negeri sebelum ditemukan akhir tahun lalu di pusat kota Wuhan.






agusn6778 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
637
16


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan