

TS
amboerdah
KEAJAIBAN PASRAH (PART 2)

Keajaiban pasrah bagian dua kali ini saya akan paparakan dari kisah nyata juga. Yang dialami oleh seorang idola saya dalam urusan bisnis. Kira kira apa yang terjadi simak cerita nya
Dia adalah seorang pengusaha muda, berbakat, saya mengikuti nya sejak lama. Ada satu kejadian yang unik yang pernah ia ceritakan yang itu saya menganalisa nya dan menangkap nya sebagai Natural Law tentang ada hubungan nya dengan pasrah ini
Yaitu dia pernah mengikuti kompetisi bisnis
Mula mula dia ikutan di level nasional yaitu di indonesia. Jadi cerita nya Kompetisi ini bisa diikuti oleh startup yang sedang membangun bisnis
Di indonesia dia coba iseng iseng daftar ternyata dia lolos. Padahal daftar nya pun kata dia iseng doang siapa tahu lolos. Eh beneran lolos
Karena model kompetisi ini begitu ketat acara penyaringan nya. Setelah mengikuti seleksi, dia biasa saja mengikuti nya dengan santai tidak seirus atau berharap juara dllnya. Kali ini dia niat nya cuma ingin mencari pengalaman bagaimana rasa berkompetisi. Yaitu bagaimana cara dia mempresentasikan idea, strategi maupun hal teknis lainnya yang berhubungan dengan usaha dia.
Dia disini juga tidak berharap juara, karena dia mengetahui diluar sana peserta nya banyak yang kompeten, mumpuni layak jadi juara dibanding dirinya
Eh siapa sangka yang awalnya cuma iseng iseng dari ikut daftar sampai pada puncak nya dia lolos sebagai pemenang event kompetisi bisnis se nasional
Tentu kemenangan itu sama sekali tidak menyangka, dan prestasi yang tidak diduga duga itu biasanya kebahagiaan nya berlipat lipat itulah yang terjadi pada idola saya itu
Kejadian Kedua selanjutnya yaitu
Karena dia juara di level nasional ada yang nyaranin dari juri sekaligus pernah menjadi mentor dia waktu di kompetisi itu. untuk ikutan kompetisi bisnis di level asia tenggara. Nah dia awal nya biasa juga, ini level nya lebih tinggi tentu ada banyak pengusaha rintisan dari negara negara se asia tenggara berkumpul disana. Waktu ditawari juga respon nya juga biasa saja. Tapi niat nya juga balik lagi yaitu ingin mencari tahu pengalaman sejauh mana dia mengetahui kemampuan dia.
Ikuti seleksi lagi lagi lolos. Padahal kata dia persiapan nya minim hanya materi yang dulu pernah ia pakai di indonesia digunakan lagi di event itu. Namun siapa sangka Setelah mengikuti proses serangkai acara itu. Lagi lagi dia keluar lagi sebagai pemenang
Selang beberapa bulan dia ditawari lagi untuk ikutan kompetisi di level lebih tinggi lagi yaitu di level asia. Respon sama, ini lebih sedikit menantang dan rasa ketidak mungkinan juga semakin besar. karena ini melawan negara negara penghasil inovasi terbaik seperti negara negara anak muda dari jepang, china, Korea Selatan dan India.
Namun balik ke posisi sebelumnya niat sebelum nya impian sebelum nya yaitu untuk menguji sejauh mana dia bertumbuh, menghadapi tantangan tanpa sedikit pun mengharapkan apakah nanti juara atau tidak. Dia kembali hanya memakai persiapan materi lama hanya sedikit yang diubah atau ditambah.
Ikut seleksi kemudian Lolos kemudian ikuti serangkaian proses kompetisi itu. Dan lagi lagi dia dinobatkan keluar sebagai juara satu di level kompetisi bisnis se asia. Ini lebih aneh lagi dalam perasaan nya. Padahal menurut dia materi dia biasa biasa saja, bisnis dia juga biasa biasa saja. Bahkan peserta lain begitu banyak yang membawa sentuhan inovasi dan berbagai teknologi di dalam bisnis nya. Tapi kenapa dia yang lolos?
Dia bahasa inggris pun tidak lancar, saat peserta lain hebat presentasi sendirian menggunakan bahasa inggris. Dia pakai jasa penerjemah namun kenapa bisa lolos?
Ini dia tak henti henti nya bersyukur, mungkin ini keberuntungan yang pernah ia dapat seumur hidup nya.
Dan tidak lama setelah kompetisi itu dia kembali di tawari di level lebih tinggi yaitu pebisnis seluruh dunia diadakan di Jerman. Dia mikir, kemarin saja awal cuma iseng bisa lolos, tanpa keyakinan untuk menang bisa menang, tanpa optimisme tinggi bisa menang. Apalagi dia baru baru mendapatkan juara hangat di level tertinggi se asia.
Ketika ditawari langsung antusias. Apalagi ini tantangan nya lebih besar sekaligus hadiah nya juga lebih besar. Dia kali ini lebih serius, latihan berbulan bulan, bahkan ikut kursus bahasa inggris lebih intensif lagi, demi ikut bisa mendapatkan juara terakhirnya. Dia membayangkan ketika juara pasti perusahaan nya di buru para investor kelas kakap level global. Gak bisa bayangin juga bisnis nya bisa segera bertumbuh dengan cepat. Bayangan bayangan inilah yang menjadi motivasi semangat dia untuk serius memenangkan kompetisi ini.
Dia yakin nya 1000% yakin bahwa dia akan juara dan pasti menang. Kenapa ini bisa terjadi?
Ini akumulasi history dibawah sadar yang menyatakan Demikian.
Namun apa yang terjadi?
Dengan persiapan matang, bahasa inggris oke, kerja keras begitu keras dan serius berbulan bulan
Optimisme, keyakinan tinggi
Jangankan dia keluar sebagai juara pemenang, atau minimal runner up, atau masuk semifinal saja. Lolos fase grup saja dia gagal. Bahkan dia dikalahkan oleh orang yang yang ia kalah kan waktu dia kompetisi di asia. Ini tentu rasanya bagaimana?
Hancur sehancur nya, perasaan dia tidak menyangka dalam keadaan berbalik ekpektasi nya, rasa sesak dan sakit stress pun menghampiri nya. Namun disitulah dia merasa harus belajar bagaimana rasanya menerima dengan tulus kejadian itu
Nah bagaimana menurut kalian hikmah kejadian di atas
Anda bisa melihat pelajaran nya, saya yakin anda pasti menemukan pelajaran berharga nya.
Yaitu kejadian kesatu, dua, dan tiga dia dalam keadaan pasrah artinya walaupun dia berusaha, berupaya dia tidak mengharapkan juara itu sebenarnya dia sedang dalam kondisi pasrah total.
Kejadian terakhir dia walaupun optimisme tinggi, yakin nya tinggi. Walaupun dia berusaha, berjuang lebih keras, dia lupa untuk pasrah menyiapkan sikap kalau nanti kalah kira kira kaget nggak, dllnya. Artinya secara tidak sadar ada kesombongan dalam diri, yang disebabkan rentetan kejadian berkali kali menang sehingga menghilang kan kesadaran
Nah hikmah nya adalah kadang. Rasa optimisme berlebihan, atau terlalu yakin berlebihan itu jadi penyebab kegagalan. Bukan tidak boleh yakin, atau optimis namun bagaimana ketika optimis dan yakin itu dikombiasikan dengan pasrah. Ketika kalah tidak terlalu kaget. Dan lebih ada ke persiapan.
Nah jangan jangan mungkin kita selama ini banyak gagal nya dalam hidup over optimis sehingga menutup diri untuk pasrah. Atau kita menyikapi pasrah itu sebagai dari istilah lain dari menyerah. Padahal keduanya adalah berbeda.
Nah pelajaran selanjutnya adalah perhatikan saat kita gagal itu apakah ada rasa sesak, sakit hati, hancur atau stress seperti kejadian di atas. Kalau itu terjadi berarti itu tanda suatu Kemelekatan. Maka untuk tidak melekat itu lepas kan lah yaitu dengan pasrah. Semakin melekat maka semakin sakit kita menderita tidak menerima kekalahan itu dengan lapang dada. Bahkan dampak serius jika seseorang tidak punya kecerdasan emosi bisa gila loh. Tahu akibat seseorang bisa gila dan putus asa?
Ketika kesedihan nya mendalam dia tidak bisa berdamai dengan diri nya sendiri. Semakin sakit dia menerima kekalahan, merasa kehilangan, merasa kecewa maka semakin cepat dia berputus asa, atau gila (terjadi gangguan jiwa) yaitu jiwa nya terlalu melekat dengan hal itu sehingga dia tidak mau lepas dengan kejadian, kesedihan itu


tien212700 memberi reputasi
1
556
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan