Carl Jung
"Banyak orang malas mikir, sehingga pada akhirnya dia lebih senang menghakimi, menyalahkan daripada menganalisa"

Masih ingat apa yang terjadi dengan diri saya di masa lalu.
Apa saja di komentari, di salahkan, di respon, mending kalau respon nya positif, atau minimal kalaupun negatif minimal ada solusi nya

Saya sering terbawa arus hasil pengamatan orang lain saya pakai, hasil penyikapan orang lain saya gunakan lagi. Tanpa sedikit pun saya berfikir versi saya. Apa iya sih Demikian, kalau pun iya demikian ada gak sisi lainnya yang belum saya ketahui coba cari tahu dulu, kalau pun iya fakta nya seperti itu kira kira manfaat nya untuk saya apa, feedback untuk saya apa, outcome atau dampak untuk lingkungan/orang lain apa dan bagaimana. Kalau ternyata secara dampak signifikan banget untuk kehidupan saya dan juga untuk orang lain maka speak up saya mengomentari rasanya perlu

Kadang saya lucu nya berseliweran infomasi baik negatif atau positif di Timeline sosial media tanpa sedikit pun menyaring. Dan lebih lucu nya lagi misalkan pas rame zaman ahok saya ikut2tan karena kebetulan waktu itu saya sering ketemu nya sama orang yang kontra ahok akhirnya saya ikut2tan lain cerita mungkin kalau pas awal saya mendengar nya atau berteman dengan orang pro ahok. Begitupun jaman nya cebong kampret dsb nya

Maka orang orang yang malas mikir ini. Pasti waktu nya akan habis energy nya akan habis untuk bunyi sesuatu yang enggak tahu manfaat nya apa. Gak peduli apakah harus saling membenci dan mencaci, dllnya

Saya ingat dulu hobby saya debat. Saya lebih suka berteman di sosial media dengan orang orang yang berbeda paham kebalikan dengan saya tujuan nya untuk debat. Motivasi saya debat gak jauh karena menjadi habbit dan karkater diri saya seolah ada kenikmatan disana. Walaupun sekarang saya suka debat tapi beda motivasi nya 😁

Bener banget kata Carl jung ini dengan menganalisa kita jadi gak ada waktu untuk membenci, mencaci yang bisa jadi itu hasil analisa nya orang lain. Itu hasil opini nya orang lain. Yerus saya pake lagi. Iya kalau analisa nya bagus berimbang bijaksana kalau analisa nya salah sinis dan kebencian?

Manfaat nya ketika seseorang peduli terhadap analisa versi sendiri
Dia akan cuek, bodo amat terhadap segala hal. Dan inilah seharusnya misi hidup kenikmatan hidup di era kecepatan informasi seperti sekarang ini. Kita jadi punya waktu banyak untuk memfokuskan hanya pada apa yang disukai saja. Tidak terjebak arus sana sini infomasi, gosip, isu, trend, yang viral viral dllnya. Bodo amat, cuekisme terhadap semua itu. Karena seseorang kalau sudah pandai menganalisa dan terbiasa jadi habbit dan karkater nya. Ujung2 nya apa? Yaitu tadi manfaat, impact, dampak nya apa.
Dan untuk menganalisa itu perlu waktu loh?
Lagi lagi balik ke manfaat nya. Kalau hal itu manfaat nya bersar maka pasti saya akan investasi kan waktu saya, tenaga saya untuk hal ini

Saya sekarang sudah tidak tertarik pada berita trending, hal hal viral. Saya mending dianggap kuper (kurang pergaulan) daripada saper (salah pergaulan)

Kalau pun tanpa sengaja saya ketemu sama teman toxic dia bahas hal hal itu apalagi dengan virus sinisme dan kebencian di wall explore atau beranda sosial media . Respon saya langsung ngakak. Karena mindset saya langsung ngasih warning di, otak "ini pasti orang bodoh" 😁😂🤣🤣 makanya

Jadi pengetahuan yang saya paparakan diatas adalah seni versi saya bagaimana menikmati hidup dengan cuekisme