- Beranda
- Komunitas
- News
- SINDOnews.com
Kisah 15 Pengungsi Gempa Majene yang Bertahan Hidup di Hutan dengan Makan Seadanya
TS
sindonews.com
Kisah 15 Pengungsi Gempa Majene yang Bertahan Hidup di Hutan dengan Makan Seadanya

MAMUJU - Kisah memperihatinkan dialami satu keluarga korban Gempa Majene yang berjumlah 15 orang warga Dusun, Parabaya, Desa Lombok, Kecamatan Ulumanda, Mamuju, Sulawesi Barat. Dimana sejak Gempa Majene 6,2 Skala Richter satu keluarga malang ini mengaku berpindah pindah tempat untuk mengungsi. Bahkan sempat bertahan di perbukitan dan hutan hingga kelaparan.
Ke 15 orang yang terdiri dari anak-anak kecil, manula, dan orang dewasa itu baru merasakan makanan setelah sampai di Desa Tamanggalle, Kecamatan Tinambung, Sabtu sore (16/1/2021).
Dengan lahap ke 15 warga ini langsung menyantap roti pemberian warga Desa Tamanggalle, Kecamatan Tinambung, Sabtu sore (16/1/2021).
Baca Juga:
- Kisah 15 Pengungsi Gempa Majene yang Bertahan Hidup di Hutan dengan Makan Seadanya
- 3 Korban Longsor Cimanggung Ditemukan, Tersisa 12 yang Masih Dicari
- 8 Santri Luka Tertimpa Bangunan Ponpes Al-Madaroh Cipanas yang Roboh
Baca: Gempa Majene 6,2 SR Hancurkan RS Mitra Manakarra, Sejumlah Perawat dan Pasien Tertimbun
" Ya kami baru makan setelah tiba di Desa Tamanggalle. Sebelumnya sejak gempa mengguncang pada Jumat dinihari kita langsung mengungsi," kata Sitti Rusmi salah satu korban.
Sitti Rusmi menceritakan, rumahnya hancur dan telah rata dengan tanah begitupun rumah warga lainnya yang tinggal di Pesisir Pantai Ulumanda, Dusun Parabaya yang dekat dengan pusat gempa.
Baca juga : Miris! Warga Majene Adang Kendaraan dan Berebut Sembako Bantuan Gempa
"Saat kejadian kami sekeluarga ketakutan luar biasa dan berusaha menyelamatkan diri ke perbukitan. Namun tak bertahan lama setelah tanah di sekitar tempat mengungsi terbelah. Kami pun sebanyak empat kali berpindah tempat sejak awal gempa terjadi hingga Sabtu sore ini tiba di Desa Tamangalle," ungkap Sitti Rusmi.
Selama di pengungsian di sekitar perbukitan Sitti Rusmi bertahan dengan makanan terbatas dan seadanya. Bahkan sempat kelaparan lantaran minimnya persediaan sembako.
Selain keluarga Sitti Rusmi terdapat kurang lebih puluhan kepala keluarga yang kondisinya saat ini memperihatinkan.
Saat ini 2.000 orang pengungsi asal Malunda Kabupaten Majene yang tersebar di beberapa lokasi pengungsian di Polewali Mandar.
Saat ini para pengungsi membutuhkan bantuan berupa obat obatan,pampers kelangkapan bayi dan anak anak, serta kebutuhan pokok lainnya.
Sayangnya meski bantuan telah mengalir dari berbagai pihak namun sasaran mereka hanya berpokus ke wilayah ibu kota provinsi yakni Mamuju. Padahal pusat gempa terletak di Kecamatan Ulumanda ada ribuan pengungsi yang saat ini membutuhkan bantuan.
Sumber : https://daerah.sindonews.com/read/30...ent_aggregator
---
Kumpulan Berita Terkait :
-
Penerapan PPKM, Pelanggar Protokol Kesehatan di Sidoarjo Masih Tinggi-
Keren, Semangat Berkarya Pelukis Pakasaban Tak Kendur di Tengah Pandemi-
Korban COVID-19 di Belu Terus Melonjak, Warga Pikul Peti Jenazah Keliling Kotatien212700 memberi reputasi
1
93
1
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan