Wamena, Jubi – Sejumlah kalangan di Papua khususnya di wilayah Pegunungan Tengah (Peguteng) menolak pemberian vaksin Covid-19 bagi warga.

Salah satu penolakan datang dari Ketua Pemuda Baptis Papua, Sepi Wanimbo yang menyatakan menolak vaksin buatan China tersebut.

“Tanpa vaksinasi kami masih bisa hidup di tanah sendiri, maka pemerintah pusat jangan paksakan rakyat Papua untuk menggunakan vaksin untuk mencengah virus korona kepada setiap orang,” katanya, kepada Jubi melalui pesan singkatnya, Kamis (14/1/2021).

Menurutnya, sesuai dengan Undang-undang Kesehatan Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 Bab III tentang hak dan kewajiban, bagian kesatu hak pasal 5 (3) menyebutkan setiap orang berhak secara mandiri dan bertangungjawab menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan.

Dalam undang-undang tersebut sudah sangat jelas, maka ia meminta kepada pemerintah pusat untuk tidak mengorbankan rakyat karena sampai hari ini penyebaran virus korona di tanah Papua semakin berkurang dengan sendirinya.

“Kepada seluruh rakyat Papua dan Papua Barat jangan mudah terprovokasi, terpengaruh dan terjerumus dengan situasi saat ini, tetapi tetap semangat dalam pelayanan sesuai profesi masing-masing,” katanya.

Sementara itu, Bheny Murib dari Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Nduga menyebut sejak adanya korona, hal itu dipercaya sebagai cobaan dari Tuhan bagi umat manusia di seluruh dunia.


“Korona sampai saat ini tidak ada di Nduga, lalu vaksin itu untuk siapa? Yang kami butuhkan keadilan dan ketenteraman serta kesejahteraan di atas tanah kami sendiri bukan vaksin Covid-19,” katanya.

Lebih baik, kata dia, pemerintah mengurusi para pengungsi di Nduga dan menyelesaikan berbagai pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Papua.

“Kami tegas menolak vaksinasi Covid-19 ini, selesaikan dulu pelanggaran HAM di Papua yang belum disentuh negara hingga saat ini,” katanya. (*) 

[url]https://jubi.co.id/sejumlah-kalangan-di-peguteng-tolak-vaksin-covid-19/amp/ [/url]

belum ada tes masal kali di Nduga karena rawan diserang KKB